Prologue

19.9K 1.9K 481
                                    

____

Siang itu, siang yang panas bagi Jungkook. Memasuki bulan Juli di Korea memang ada musim panas. Tapi musim panas kali ini beda, hotter than hot menurut Jungkook.

Bibir tipis merah mudanya itu memanyun saat merasakan tenggorokannya kering selepas pulang dari rumah teman-ralat, dari warnet lebih tepatnya. Mengaku pada ibu ke rumah teman mengerjakan tugas kuliah, nyatanya ia main game di warnet.

Lupakan, Jungkook memang pandai beralibi kalau soal membohongi ibunya. Ini juga demi kesehatannya, ia butuh kesenangan juga jangan hanya asyik belajar sampai kepala botak. Untuk apa memaksakan diri kalau memang tidak mampu, kan.

Tungkai itu berjalan masuk menuju minimarket lalu disambut dengan kasir penjaga di depan. Uh, perempuan cantik. Alasan Jungkook memilih membeli minuman di sini adalah ini, bahkan ia sempat-sempatnya mengedipkan sebelah mata pada kasir perempuan itu. Laki-laki genit memang.

Sampai di kulkas tempat di mana segala jenis minuman segar berada, Jungkook mengambil sebotol minuman isotonik lalu menuju ke arah rak makanan ringan mengambil sebungkus jajan untuk menemani waktunya di rumah.

Saat berjalan menyusuri rak, ia dikejutkan dengan seseorang yang berjongkok di depannya. Hampir Jungkook injak, soalnya orangnya agak mungil.

"Adik manis, kenapa jongkok di sini?"

Yang ditanya langsung menoleh dengan tampang sendunya sambil mengerjap beberapa kali. Jungkook sempat terkejut, ternyata bukan adik-adik.

Gadis remaja, bung.

Jungkook memperhatikan gelagat gadis dengan dress warna kuning cerah itu yang menunjuk sebuah coklat di rak. "Mau itu .."

Oh, pasti gadis ini tidak punya uang. Tapi dilihat dari pakaian yang dipakai, gadis ini nampak berada bukan seperti gelandangan begitu. Apalagi rambutnya digerai indah, wanginya sampai masuk ke hidung Jungkook. Bau buah.

Dari proporsi tubuhnya, sepertinya gadis ini masih sekolah, berumur belasan begitu lah. Jungkook ini sudah banyak merasakan perempuan, jadi mudah untuk menebak.

"Ambil saja, nanti Kakak bayar." ucap Jungkook pelan dengan menampilkan senyum paling tampan pada gadis berambut sepunggung itu.

"Boleh?" Gadis itu berdiri, meyakinkan Jungkook apakah benar-benar membelikannya coklat, "Jihan ambil satu saja."

Hanya satu terlintas di otak Jungkook saat mendengarnya. Imut. "Jadi namamu Jihan?"

"Iya."

"Ambil coklat yang Jihan mau, satu saja tapi, ya. Kakak tidak punya uang banyak hari ini."

Gadis bernama Jihan itu mengangguk girang. Mengambil satu batang coklat favoritnya, lalu membuntuti Jungkook menuju ke arah kasir.

Alhasil, Jungkook membayar coklat itu. Kasihan, masih kecil, nanti nangis.

Gadis ini lumayan cebol, sedada Jungkook tingginya. Tapi wanginya segar sekali, seperti baru mandi. Raut wajah girangnya membuat Jungkook tersenyum gemas. Kalau Jungkook punya adik manis seperti ini pasti ia sayangi. Kasihan sekali, gadis imut begini ditinggal di minimarket.

"Totalnya 6.000 won."

Jungkook tersadar dari lamunannya memandangi Jihan saat kasir itu bersuara. Ia akhirnya mengambil dompet lalu mengeluarkan beberapa lembar uang, mata bulatnya melotot saat melihat di dalam dompet itu hanya ada 4.000 won, pas, tidak kurang tidak lebih.

Astaga, sebenarnya kalau tidak membelikan adik ini coklat, pasti uangnya pas. Dengan terpaksa Jungkook berkata, "Yang ini tidak jadi, ya. Hehe .." Jungkook menyampingkan sebungkus kokkal corn yang ia beli, memilih mengalah dengan gadis kecil ini. Penjaga kasir itu tersenyum kecut usai mendengar kata-kata Jungkook.

Setelah membayar Jungkook keluar dengan Jihan, tak lupa menyodorkannya sebungkus coklat. Mata gadis itu benar-benar berbinar senang, lalu ia menunduk setengah badan hingga rambut halusnya jatuh ke bawah.

"Terima kasih banyak, Kakak."

Jungkook tersenyum-lebih tepatnya menyeringai. Omong-omong ia membelikan coklat itu tidak cuma-cuma, ya. Zaman sekarang tidak ada yang gratis, ia saja mencari selembar uang itu susah harus merengek dulu dengan ibunya. Malah tadi ia merelakan keinginannya demi gadis bernama Jihan ini. Ayo, kita mulai negoisasinya.

______

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

______

Aku bukannya cepet-cepet kelarin work yang lain malah ngutang. Tapi gak apa, ini short story. Singkat tiap part, ide ini muncul gara-gara season greetingnya BTS sih, gatau damagenya ampe buat beginian akutu╯﹏╰

Ini janjiku kalo udah up Sport bakal publish cerita ini. Enjoy aja ya, ceritanya lembut, kok. Selembut Jungkook ^o^

 Selembut Jungkook ^o^

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ry🍏

Chocolate ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang