💫 Lima

10.2K 889 47
                                    


Perkembangan kesehatan jino cukup pesat. Rupanya janji Jeno telah memotivasi jino untuk sembuh dan segera pergi meninggalkan rumah sakit ini.

"Papaaa! Ayo cepat!"

Jeno menggelengkan kepalanya pelan. Heran dengan tingkah jino yang terlalu antusias untuk pulang ke rumah.

"Sabar sayang... Kenapa tidak sabaran sekali sih" Haechan mencubit pelan pipi jino

Setelah melewati serangkaian perawatan intensif jino akhirnya diperbolehkan pulang.

Jino memberikan cengiran lebar yang sarat akan kebahagiaan "kalau jino pulang papa sudah berjanji akan mengajak jino ke pantai"

Haechan menoleh pada jeno seakan meminta penjelasan pada pria yang menggaruk tengkuknya dengan canggung.

"Eum.. ya begitulah" ujar Jeno acuh

Haechan mendengus. Terlalu malas meladeni tingkah Jeno yang suka seenaknya sendiri.

***

"Harus sekarang begini? Apa kau waras?" Bisik Haechan penuh penekanan ketika mereka berjalan di lobby bandara.

"Kalian bisa beristirahat dengan menikmati pemandangan yang indah sayang" balas jeno disertai dengan kecupan di pipi Haechan

Haechan membuang muka ke samping guna menghindari tatapan menggoda jeno. Dan kini Jeno beralih mengganggu jino yang duduk manis diatas tumpukan koper yang didorong dengan troley oleh anak buah Jeno.

Haechan mengamati aktivitas bandara yang cukup lengang. Alasan utamanya adalah karena ini bukan masa liburan, jadi Haechan tidak perlu repot menunggu lama ketika pengecekan pasport.

Haechan membuka lebar mulutnya secara refleks ketika mendapati sebuah jet pribadi lah yang akan membawanya pergi bukan pesawat komersil yang dipakai oleh khalayak umum.

"Surprise babe.."

Mata jino berbinar ketika melihat jet pribadi yang super keren milik papanya. Haechan masih dilanda syok yang luar biasa. Tak menyangka jika Jeno sekaya ini.

"Perjalanan kita masih panjang, jadi lebih baik kalian beristirahat" Jeno mengusak rambut jino lalu menggiring mereka menaiki jet tersebut.

***

Setelah menempuh perjalanan kurang lebih sekitar sembilan jam empat puluh dua menit dengan kecepatan sembilan ratus kilometer per jam akhirnya mereka sampai di Bandara Zante (Zakynthos)

Jeno berencana mengajak Haechan dan jino menuju pantai navagio. Pantai eksotis yang menawan.

Setelah sampai di hotel dan beristirahat. Jeno mengajak Haechan dan jino ke pantai navagio di keesokan harinya.

Dengan berbekal boat sewaan yang mereka naiki, akhirnya sampai juga di tempat tujuan.

Pantai navagio...

Haechan merentangkan kedua tangannya lebar lebar menikmati hembusan angin yang menerpa tubuhnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Haechan merentangkan kedua tangannya lebar lebar menikmati hembusan angin yang menerpa tubuhnya.

Ah, rasanya seperti dilahirkan kembali batin Haechan. Haechan merasa seluruh beban hidupnya hilang tersapu angin ketika berada di sini.

Sedangkan jino sudah sibuk bermain main dengan ombak di bibir pantai yang menyentuh kakinya lalu ketika bosan dia akan berlarian seraya membentuk garis memanjang dengan sebuah ranting.

"Eh?"

Haechan terlonjak kaget ketika mendapati sepasang lengan kekar yang melingkupi pinggangnya. Rasanya hangat dan nyaman.

Jeno sebagai pelaku utamanya hanya bisa terkekeh pelan melihat reaksi Haechan yang lucu itu.

"Terima kasih telah menjadi orang yang selalu melihat sisi positif dibalik seorang Lee Jeno. Terima kasih telah memaafkan bajingan brengsek ini. Terima kasih telah bertahan hingga sejauh ini. Aku rasa kata terima kasih itu memiliki arti yang sangat luas. Memiliki arti bersyukur atas semuanya. Dan kau adalah alasan kata terima kasih itu terucap"

Haechan terenyuh. Jeno memang begitu lihai dalam mengambil hatinya

"Kalaupun ada yang harus bersyukur itu aku. Aku bersyukur kau telah berubah menjadi lebih baik. Berubah menjadi Lee Jeno yang seharusnya. Aku bersyukur atas karunia Tuhan yang bernama Lee Jeno ini"

Haechan membalik tubuhnya paksa lalu merengkuh leher Jeno agar sedikit menunduk.

Jeno terkekeh geli "itu kalimatku sayang..."

Haechan berjinjit lalu menggesekkan ujung hidung mereka "tak apa, aku hanya ingin mengekspresikan perasaanku"

Jeno tersenyum menanggapi ucapan Haechan lalu memiringkan kepalanya perlahan dan akan meraup belah ranum milik Haechan sebelum suara jino menginterupsi kegiatan mereka.

"PAPA! MAMA! JINO MENDAPATKAN KELOMANG!"

Astaga Lee Jino.. kau merusak momen romantis orang tuamu.




[ F I N I S H ]
✨ 18 Mei 2020 — 12 November 2020 ✨


Udah ya, beneran ending ini
Sequel masih bisa di bicarakan baik baik🤙

Papa, Do You Love Me? | NoHyuck ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang