"Jen.. Aku akan mengantar jino ke acara sekolahnya. Jadi maaf jika aku pulang terlambat"
"Kenapa harus mengatakannya padaku?"
Haechan menggigit bibir bawahnya kala mendapati respon yang tidak mengenakkan dari jeno yang tengah merapikan penampilannya sebelum berangkat ke kantor
"Aku hanya ingin berpamitan padamu" haechan menunduk seraya memainkan jemari tangannya
DEG!
Jeno merasa jantungnya berdegup kencang. Bukan dalam konotasi menyenangkan namun sedikit banyak telah membuat jeno khawatir. Tapi namanya juga Jeno, pria paling denial yang pernah ada di dunia
"Aku tidak peduli" ujar jeno datar lalu pergi meninggalkan haechan sendiri
***
"Jino sudah lama tidak pernah naik bus seperti ini" jino berujar riang seraya memperhatikan pemandangan dari luar jendela
Haechan mengelus lembut rambut jino yang sedang bahagia itu "lain kali mama akan sering sering mengajak jino kalau begitu"
"Eung! Lain kali kita harus ke kebun binatang ma!" jino menatap haechan dengan mata berbinar
Haechan mengangguk pelan sebelum sang supir dari arah depan memekik histeris
"REM BLONG!"
".... Kecelakaan maut bus terjadi di jalur bebas hambatan km 92 yang mengangkut lima puluh siswa taman kanak kanak julian beserta orang tua. Bus terbalik setelah menabrak pembatas jalan dengan keras. Kemungkinan kecelakaan ini terjadi akibat rem yang blong dan supir kehilangan kendali. Saat ini seluruh penumpang telah di evakuasi ke rumah sakit pusat dan—"
Jeno tersentak. Itu bus yang mengangkut haechan dan jino yang sedang mengikuti darmawisata untuk kegiatan mengisi hari ayah disebuah perkebunan.
Jeno merasa keringat dingin mengalir membasahi seluruh tubuhnya. Apakah ini pertanda dari Tuhan jika haechan tadi berpamitan pada jeno untuk selamanya?
Jeno dengan panik mencari kunci mobilnya dan berlari tergesa meninggalkan kantornya. Menimbulkan tanda tanya besar pada seluruh karyawannya
Persetan dengan rapat dewan direksi!
Jeno terengah ketika sampai dirumah sakit yang dimaksud pembaca berita tadi. Jeno menggebrak meja resepsionis
"Dimana pasien kecelakaan bus tk julian?!"
Tingkah jeno yang kesetanan itu membuat staf resepsionis terlonjak kaget "masih ditangani diruang gawat darurat tuan.. Silahkan anda cek disebelah sana"
Jeno mengikuti instruksi resepsionis tersebut dan menemukan banyak orang yang bernasib sama sepertinya. Menunggu hal yang belum pasti
Jeno gelisah. Banyak perasaan yang bercampur aduk dalam rongga dadanya hingga membuatnya sesak dan sulit bernafas dengan leluasa.
Jantung jeno serasa berhenti berdetak kala beberapa perawat mendorong brangkar yang tertutup selimut putih atau bisa disebut pasien yang tidak dapat diselamatkan. Bukan hanya sekali, namun beberapa kali
Hingga kaki jeno benar benar lemas dan tak sanggup berdiri ketika dia tidak menemukan haechan dan jino disana yang kemungkinan mereka telah berada di kamar mayat. Diiringi isak tangis sanak saudara korban yang tewas jeno merenung
Apakah ini teguran dari Tuhan atas keegoisannya selama ini?
Apakah Tuhan ingin haechan dan jino jauh lebih bahagia diatas sana ketimbang hidup penuh nestapa bersamanya?
KAMU SEDANG MEMBACA
Papa, Do You Love Me? | NoHyuck ✓
FanficMama, papa mencintaiku kan? NOHYUCK! NOCHAN! LEE JENO x LEE HAECHAN! GENDERSWITCH AREA! DON'T LIKE DON'T READ! 🍃 18 mei 2020 - 12 November 2020