💫 Satu

12.3K 1.1K 359
                                    

Jino menggigit bibirnya pelan saat kakinya dengan gugup menghampiri sang papa yang asyik dengan berkas kantor dan laptopnya

"Pa..." cicit jino

"Hm?" deheman itu membuat jino paham jika sang papa tidak ingin di ganggu lebih lama

"S-sekolah j-jino mengadakan acara hari ayah besok lusa... P-papa bisa datang?" jino tergugu saat berbicara dengan papanya

Entah kenapa jino selalu merasa terintimidasi dengan tatapan dan watak papanya yang dingin itu

"Tidak. Minta mamamu untuk datang. Sekarang pergi dan jangan ganggu aku"

Sang papa; Lee Jeno, menggerakkan tangannya dengan gesture mengusir. Jino dengan perasaan kecewa melangkahkan kakinya keluar dari ruang kerja jeno dan berniat menghampiri mamanya




"Maaa..." jino memanggil haechan yang tengah sibuk didapur guna memasak menu makan malam untuk keluarganya

"Ya sayang.." haechan menoleh dan mendapati jino yang matanya berkaca kaca menahan tangis dan bibir bergetar

Jino menghambur ke pelukan haechan dan memeluk erat paha sang ibu. Haechan tahu, bukan masalah sepele apa yang dirasakan jino. Jino tertekan dengan sikap sang papa yang tidak pernah mau menyentuhnya sejak dalam kandungan

Jeno yang tidak pernah mencurahkan kasih sayang seorang ayah pada jino membuat jino tumbuh menjadi anak yang cenderung pendiam. Menyimpan semua yang ia alami sendirian dan tidak ingin membaginya dengan orang lain selain ibunya.

Haechan mematikan kompor dan mensejajarkan tingginya dengan sang anak. Lalu mengelus lembut punggung kecil yang bergetar itu. Haechan menahan rasa panas yang menyengat matanya. Hatinya perih ketika darah dagingnya sendiri begitu menginginkan sentuhan hangat seorang ayah yang bahkan ada didepan matanya namun tak dapat ia rasakan.

Haechan menjerit dalam hati. Jino terlalu kecil dan rapuh untuk merasakan kejamnya takdir. Jika memang jeno membencinya, harusnya cukup haechan saja yang menerima semua ini. Jino tidak bersalah

"Papa akan luluh suatu saat nanti.. Jino selalu doakan papa ya? Supaya papa bisa sayang dengan jino" haechan berbisik pelan pada jino yang mengangguk dipelukannya

***

Jeno menghempaskan map yang berisi berkas penting perusahaan keatas meja dengan kasar. Moodnya begitu buruk ketika bertemu dengan anak yang tidak sengaja hadir karena ulahnya

Jeno dan haechan memang dijodohkan lima tahun lalu. Disaat jeno sedang menjalin hubungan yang serius dengan wanita china yang bernama Huang Renjun. Namun orang tua jeno tidak merestui hubungan mereka dan malah menikahkan jeno dengan haechan yang notabenenya hanya seorang gadis sederhana yang memiliki bakti pada keluarga Lee

Keadaan semakin memburuk -bagi jeno - karena jeno tidak sengaja menghamili haechan ketika dia frustasi karena renjun juga dinikahkan secara paksa dengan konglomerat asal korea selatan, Na Jaemin

Dan saat itulah malapetaka dimulai. Haechan yang hamil mendapat perlakuan tidak menyenangkan. Beruntung haechan memiliki kesabaran seluas samudera.

Ketika masa kehamilan, haechan hanya mampu memendam keinginan sang buah hati hingga tak terpenuhi karena haechan tidak diperkenankan keluar rumah oleh jeno, mengelus sendiri perutnya ketika tengah malam sang janin menendang dengan kencang hingga membuatnya terjaga sepanjang malam, membuat haechan tidak bisa melakukan apapun karena kepayahan dan bengkak dikakinya membuat keadaannya semakin memburuk

Stres yang dialami ibu hamil memang mengerikan. Berdampak negatif pada sang jabang bayi yang masih bergelung nyaman didalam perutnya. Tapi haechan selalu mensugesti dirinya sendiri jika ia mampu melewati semua ini. Dan berhasil, haechan sukses melahirkan bayinya tanpa kekurangan suatu apapun namun sang anak kehilangan kasih sayang penuh atas ayahnya.

Papa, Do You Love Me? | NoHyuck ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang