#1

6.7K 401 28
                                    

Before you read this, I just want to remind you, this fanfic is not for readers below 18 or have not legal yet. Please be wise in choosing the story.

Buat yang belum legal, diharap untuk tidak membaca fanfic ini! FF ini tidak diperuntukkan untuk yang masih dibawah umur! ⚠️


*****

Juyeon lelah. Pekerjaan yang tiada hentinya ini menyiksanya. Ini sudah jam 1 malam tapi dia masih harus melembur. Beginilah nasib seorang auditor yang sibuknya luar biasa kalau lagi peak season begini.

Dia tidak sadar kalau kantor mulai sepi. Mungkin hanya ada beberapa saja dan semuanya sibuk bekerja.

Matanya tertuju pada satu rekan se-timnya, Lee Hyunjae yang juga sedang sibuk mengetik di laptopnya.

Dia dan Hyunjae memang dekat karena mereka satu angkatan waktu masuk ke kantor.

Dia pun iseng mau mengajak Hyunjae keluar dan beristirahat.

"jae?" ketiknya di hp lalu mengirim pesan itu kepada Hyunjae.

Dia dapat melihat Hyunjae yang sudah membaca pesannya, lalu menatap kearah Juyeon. Juyeon mengisyaratkan dengan jarinya, mengajaknya keluar. Dan Hyunjae pun mengangguk mengiyakan.

Juyeon keluar lebih dulu, barulah Hyunjae yang perlahan melangkah tanpa suara.

Mereka sudah sampai di ruang pantry yang sudah pasti sepi jam segini. Dan biasanya ruangan ini akan sedikit gelap karena memang sengaja dimatikan beberapa lampu di lorong.

"kenapa? Baru juga jam 1 lo udah capek aja" sindir Hyunjae yang bersender di meja keramik yang tertempel di dinding pantry.

"bosen banget gue sumpah... Maen yok?" ajaknya sambil menaik-naikkan alisnya.

Hyunjae menghela nafas kasar. Sudah satu bulan mereka menjalani hubungan tidak sehat ini. Temen, tapi suka melakukan hubungan intim. Hyunjae hanya bingung, kenapa Juyeon tidak jadikan dia pacarnya saja biar setidaknya kan lebih jelas hubungan mereka ini?

"gamau. Gue capek" jawabnya jutek.

"ahh Jaee~ gue tuh penat bangett~ butuh naikin semangat guee" rengeknya dengan membuat ekspresi seimut mungkin.

Kasihan Hyunjae. Semula dia mau-mau saja menjadi teman yang disebut beneficial friend dengan si Juyeon, dan itupun juga Juyeon yang mengajaknya sambil memohon-mohon. Hyunjae pikir tidak akan tumbuh perasaan, tapi nyatanya?

Dia telah jatuh cinta pada Lee Juyeon.

Dan sepertinya Juyeon tidak. Dia hanya memilih Hyunjae untuk mencari kesenangan saja, tidak berniat mencintainya.

Hyunjae pasrah ketika Juyeon langsung melumat bibirnya. Nafas keduanya menderu dan kedua tangan Juyeon langsung meremas kedua tangan Hyunjae yang bertumpu pada kedua ujung meja keramik itu. Hyunjae yang awalnya tidak tertarik pun akhirnya membalas lumatan itu.

Hyunjae gila. Hyunjae bodoh. Begitulah dirinya yang sekarang sedang mengutuk diri sendiri. Bisa-bisanya dia jatuh dan selalu jatuh dalam permainan gila Juyeon. Ini hanyalah bukti kecil dari kegilaan mereka, biasanya mereka bisa lebih gila lagi.

Hyunjae melepas ciumannya, dia tidak bisa melanjutkan lagi. Juyeon pun memandangnya bingung.

"kenapa berhenti? Mau lakukan di tempat lain--"

"not today. Gue capek, lo juga kan? Mending kita selesaiin kerjaan kita biar cepet balik"

Juyeon langsung menghadang Hyunjae yang sempat mau pergi dari hadapannya. Tatapan Juyeon sangatlah lembut, membuat Hyunjae lagi-lagi luluh.

"Jika memang lo secapek itu, setidaknya just a light kiss, can we?"

Hyunjae memandang ragu kedua mata Juyeon. Nampaknya lelaki itu memang sangat menginginkan ciuman untuk menghilangkan rasa penatnya.

Kenapa, kenapa Hyunjae harus jatuh cinta pada orang gila seperti Juyeon? Bukankah kesepakatan awalnya hanyalah friend for benefit?

Dia mengangguk, memaksakan diri demi memenuhi keinginan Juyeon. Juyeon pun tersenyum dan memegang wajah mulus Hyunjae.

Tangannya langsung mengunci pintu kayu ruang pantry yang sempit ini.

"kenapa lo kunci?!" tanyanya sedikit membentak.

Juyeon mendekatkan wajahnya kearah Hyunjae, hingga kedua ujung hidung mereka bersentuhan. Senyuman Juyeon membuat jantung Hyunjae berdetak kencang.

"biar gaada yang ganggu kita" bisiknya sambil mencium singkat ujung hidung Hyunjae.

Juyeon memang gila! Bisa-bisanya dia mempermainkan perasaan Hyunjae seperti ini?!

Hyunjae lagi-lagi hanya bisa pasrah begitu menerima ciuman dari Juyeon. Ciuman dan lumatan Juyeon kali ini sangat gila hingga membuat Hyunjae kesusahan untuk bernafas.

"eummhh" erang Hyunjae, dan Juyeon semakin bersemangat mendengar erangannya. Sejenak dia menghentikan ciumannya untuk memberi Hyunjae kesempatan mengambil nafas.

"lo emang udah sinting" ucap Hyunjae lemas, yang berusaha keras meraup udara untuk ia bernafas.

Sialan Hyunjae. Juyeon makin bergairah melihatnya kesusahan bernafas seperti itu.

"gila sih, lo memukau banget, Jae? Siapapun yang bakal jadi pacar lo ataupun pendamping hidup lo gaakan bosen ngeliat paras lo ini" pujinya sambil tangannya itu menyentuh setiap sudut wajah Hyunjae.

"cepet lakuin atau udahan! Gue gamau buat yang lain curiga karena kita kelamaan disini!" Juyeon tersenyum mendengar ocehan Hyunjae.

Baginya, daya tarik Hyunjae bertambah kalau dia lagi marah begini.

"sekali lagi ya? Abis itu kita balik kerja" ucapnya dan Hyunjae mengangguk pelan.

Kali ini hanya ciuman lembut, tidak ada lumatan yang kasar karena Juyeon juga kasihan dengan Hyunjae yang sangat capek sepertinya. Mata Hyunjae terpejam damai. Hyunjae akui dia menikmati setiap ciuman yang diberikan oleh Juyeon, apalagi yang seperti ini. Dia biarkan Juyeon memegang kedua pipinya dengan kuat demi mempermudah ciuman mereka.

Setelah dirasa dia puas melakukannya, dia pun memandangi wajah Hyunjae lekat. Lelaki manis ini nampak kesusahan untuk bernafas dan Juyeon tertawa kecil. Pipi Hyunjae ternyata memerah.

Juyeon tersenyum manis, "you did well. Thank you" bisiknya lalu mengecup dahi Hyunjae dengan penuh kasih sayang.

Hati Hyunjae sangatlah sakit. Juyeon melakukannya tanpa perasaan cinta, sedangkan Hyunjae menerimanya dengan perasaan cinta.

Kapan hubungan gila ini berakhir?




-tbc-


Haii buat yang udah Baca dan mampir! Kalian semua yang baca ini udah legal kann??? Udah 18 keatas kaann? Kalo belom, aku jitak sini! 😠

FF ini konsepnya nc yang ringan-ringan gitu, jadi pembukaannya memang yah gitulahh hahahaha

ini murni muncul dari imajinasi erorku~ tidak bermaksud untuk menyinggung pihak atau hal apapun, memang hanya tulisan yang muncul dari imajinasiku secara tiba-tiba.

Anyway, ff ini bisa di lanjut atau discontinue aja?

Beneficial Friend [JuJae] [18+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang