00

1.1K 133 18
                                    

Mencintaimu begitu menyesakkan dada. Apalagi melihat kau bersama dengan sahabat mu yang seorang Alpha.
Ya aku tahu. Cukup tahu sekali. Aku hanyalah omega lemah yang tak mungkin pantas bersanding disamping dirimu yang terlihat keren sekali.

Bagaikan stalker aku selalu melihatmu saat bel istirahat. Padahal kelas kita berbeda terhalang beberapa kelas. Tetapi aku tetap melihatmu dengan berjalan melewati kelasmu setiap jam istirahat, pulang sekolah dan jam masuk. Aku melihat kau selalu mencari perhatian pada temanmu dan ia mengabaikanmu. Tapi kau masih ada disamping nya seolah kejadian tadi adalah hal biasa. Pada dasarnya kau memang sangat baik yamaguchi-san.

Kadang aku melihat kau dan temanmu pergi ke gymnasium. Ternyata kalian anak klub voli. Ah ngomong-ngomong soal klub voli, aku dulu pernah menjadi salah satu anggota nya. Bodohnya aku menolak kesempatan emas atau undangan dari sekolah dengan tim voli yang Bagus dan malah memilih Karasuno koukou.

Ya dan semua ini karna aku mengejar dirimu. Pemuda baik yang tak pernah mengharapkan apapun sebagai balasan kebaikannya.

Kau menolongku saat aku terpojok di sebuah jalanan yang cukup sepi di malam hari. Aku yang hanyalah omega lemah tanpa bisa membela diri hanya terduduk lemas ketika para preman itu akan memperkosaku. Lalu kau datang, bagaikan pahlawan di dalam manga atau anime yang menyelamatkan sang heroin dari orang jahat, aku melihatmu seperti itu. Manik mataku membulat saat kau bertarung dengan preman itu. Meski mereka terlihat lebih besar darimu, namun kau tak gentar dan menghajar mereka semua.

"Kau tidak apa-apa... "

Ahh suaramu bahkan begitu Indah sekali. Aku masih terpana pada manik hijau milikmu dan kemudian mengangguk dan menjawab dengan gugup. Kau menawari untuk mengantarku ke rumah dan semenjak itulah aku mengenalmu. Tapi karna otak bodohku, aku lupa menanyakan namamu.

Sejak itulah aku menjadi stalker dan melihatmu dari kejauhan. Setiap kau pulang sekolah bersama dengan temanmu yang sangat tinggi dan memakai kacamata. Kau terlihat bahagia dengannya. Harapanku mengecil untuk mendapatkan mu.

Saat kita bertemu lagi di depan konbini. Aku menanyakan namamu. Kita berdua kembali berkenalan dan kali ini diikuti dengan percakapan panjang denganmu. Aku sangat senang sekali bisa bertemu denganmu lagi dan berbincang sedekat ini. Memperhatikan tawa mu dan wajah tampan dipenuhi bintik-bintik hitam. Entah kenapa menurutku manis sekali.

Kudengar kau akan masuk ke sma karasuno. Akupun tanpa berpikir panjang langsung saja berkata bahwa aku juga akan memasuki sma yang sama denganmu.
Menolak ajakan senpai ku untuk memasuki sma yang sama dengannya, atau pihak sekolah lain yang memberikan undangan ke sekolah elit lainnya.








Dan disinilah aku...
Yang hanya bisa memandang canda tawamu bersama si pirang dari jauh.
Walaupun kau dan pria itu juga satu klub sastra denganku, namun rasanya aku seperti pengganggu saja antara kalian berdua.

Aku tidak berkata bahwa kau mengacuhkanku. Tapi......
Hati ini rasanya sesak sekali. Aku tak tahu........

Nee, apa namanya rasa ini? Yamaguchi-kun...



















Kageyama menghela nafas bosan. Sudah berapa kali ia mengecek jam di dinding namun kedua temannya itu belum datang juga. Ia juga tahu bahwa mereka juga sibuk di klub voli tetapi, ayolah kageyama lelah menunggu.

Karna bosan, ia membaca sebuah buku novel dengan genre psychological.
Criminal and punishment tertulis di sampul buku itu. Karya penulis ternama Rusia Fyodor Dostoyevsky.
Ia mulai membaca beberapa lembar halaman sembari membenarkan letak kaca mata yang ia rasa melorot dari hidungnya.

Manik matanya fokus pada buku itu tapi pikirannya tidak.
Ia berkali-kali melihat jam dan memutuskan untuk pulang saja karan sepertinya dua orang itu tidak akan datang sore ini.

Kageyama berdiri dan mulai mengemasi buku-buku yang ia ambil dari lemari ruangan klub dan menatanya ulang. Sedikit berjinjit berharap ia sampai pada rak bagian atas.

BRUAKKK

Pintu terbuka dengan tidak santainya oleh seseorang. Kageyama yang terkejut karna suara itu akhirnya terjatuh karna tak bisa menjaga keseimbangan.

"Itte... " rintihnya pelan. Ia mengusap pantatnya yang kotor akibat debu di lantai. Mendongak keatas dan melihat siapa pelaku pendobrakan tadi yang membuatnya terjatuh dengan tak elitnya.

"Ahh maafkan aku. Kamu tidak papa?" kageyama memandang wajah orang itu. Ia sangat tampan dengan surai sewarna buah jeruk dan senja. Terlihat pemuda itu mengulurkan tangannya pada kageyama. Kageyama menyambut uluran itu. Entah mengapa, tiba-tiba saja darahnya berdesir seolah merasakan hal yang baru bagi hidupnya.

"Kalian tidak apa-apa? " tanya yamaguchi yang menyusul. Ia berjalan dengan cepat kearah kageyama dan pemuda bersurai senja itu. Sementara temannya yang berambut pirang masih didepan pintu.

"Sudah pasti mereka melakukan kebodohan" kata pemuda yang masih berada di ambang pintu itu.

"Diam kau saltyshima" balas kageyama. Ia mempout kan bibirnya hingga nampak kawaii sekali.

"Oh ya. Kenalkan aku Hinata Shouyou. Mulai sekarang aku akan bergabung dengan klub sastra juga. Mohon bantuannya " pemuda yang diketahui bernama Hinata itu menjabat tangan kageyama.

"Baiklah. Klub sudah punya empat anggota dan tidak akan dibubarkan. Akhirnya, kita bisa membuat syair dan cerita baru di tempat ini" Yamaguchi memasang senyum bisnis sembari menjabat tangan Kags, Hina dan pemuda bersurai blonde bernama Tsukishima Kei.

"Anno Kageyama kenapa kau tidak masuk klub voli. Ah maksudku kau kan berbakat dan banyak berita tak benar tentang mu yang tiba-tiba menghilang dari dunia voli" kata Hinata. Kageyama tersenyum lembut.

"Ahahaha mungki aku sudah suka menulis. Jadinya berolahraga bagiku susah sekali sekarang. Makasih kekhawatiran nya ya Hina-kun"
Kageyama mengemas tasnya dan bergegas pergi dari ruangan.
Namun saat akan sampai ke pintu, Hinata memegang tangan halus itu.

"Kalau kau berpikir kami sama seperti tim mu yang dulu, kau salah! Kau hanya butuh percaya pada kami dan kami hanya perlu percaya padamu. Aku bisa mempercayaimu dan juga aku bisa memukul bola yang kauumpan. Bahkan kalau kau berpikir di belakang mu tidak ada orang yang ingin memukulnya masih ada aku! " kata Hinata. Wajahnya terlihat sangat serius dan itu membuat kageyama sedikit takut.

"Jadi, apa kau mau masuk ke klub voli kami? " tanya Hinata.
Ia menggenggam kedua tangan kageyama dan menangkapnya seperti orang mau lamaran.

Kageyama melirik kearah yamaguchi yang tersenyum kearahnya.
"Sudahlah Hinata-kun, sepertinya Kageyama-kun tidak mau. Kita tidak bisa memaksakan kehendak kita seperti ini. Lagipula kalau Kageyama-kun mau, dia pasti akan mendaftarkan dirinya " perkataan yamaguchi seolah seperti suara perintah bagi kageyama. Ia seakan terhipnotis dengan kata-kata itu dan mengangguk kepada Hinata.

Kemudian tanpa pikir panjang Hinata menarik kageyama dari ruang klub. Ia berjalan sangat cepat hingga kageyama kewalahan mengikuti langkah Hinata.

Ia memandang kearah Hinata di depannya. Entah kenapa tubuh pemuda ini seolah tersinari berjuta-juta cahaya matahari. Cahaya matahari yang seolah menarik kageyama dari kegelapan di dasar hatinya. Yang mengurung sifat dan perasaan nya dengan puluhan topeng. Hanya pada Yamaguchi kageyama terbuka dan melepas seluruh topengnya. Tetapi orang ini, ia bagaikan matahari baru yang siap menyinari gelapnya dirinya.

Perlahan senyum tipis yang nampak tulus terukir di bibir manisnya.

"Kaa-san, aku menemukannya.... "



























Gak nyangka udah 1000 lebih. Oke kita sudahi dulu ya. Sampai jumpa next chap.

Bye bye

Mika11/13

I Love You, Freckles-kunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang