03 Suasana baru

558 100 4
                                    

Anak-anak klub voli putra karasuno mulai berlatih, Kageyama pun sudah mengganti seragamnya dan ikut berlatih bersama para kakak kelas.

Kageyama memandang sekeliling nya, suasana ini, dan perasaan yang sama saat ia bermain di tim voli smp nya.
Bahkan untuk mengumpan bola lagi, rasanya Kageyama tak mampu. Ia bosan seperti ini terus, tetapi ia juga tak bisa memungkiri rasa sakit pada hatinya dulu.

Tidak, tidak boleh menangis!
Malu kalau dilihat kakak kelas dan teman-teman nya disini. Dan juga, kenapa Kageyama harus repot-repot memikirkan Kunimi dan Kindaichi? Suasana nya saat ini lebih baik dari dirinya yang dulu.

"Kageyama tolong berikan toss padaku! Dan aku akan terbang memukulnya "

Kageyama menoleh pada pemuda bersurai jingga yang tersenyum kearahnya. Kageyama melamun setidaknya ini yang ia pikirkan. Ia tak bisa memberikan toss yang sempurna, umpan yang ia berikan selalu meleset, dan tidak ada yang memukul tossnya, tidak ada siapapun bersamanya dan-

"Horaa.. Mattaku, kau melamun lagi! Kalau ada bola tersasar di kepalamu baru tahu! Ayo berikan umpan padaku! Kau masih ingat apa yang kukatakan kan saat kita di klub sastra? "

Kageyama tersentak saat Hinata memukul pundaknya. Ia memandang Hinata dengan tatapan tak percaya. Bagaimana mungkin Hinata mampu memukul Toss nya yang tinggi itu.
Dan apa-apaan ucapan di klub sastra? Kageyama tidak mengingat nya.

"Baiklah, tapi aku tidak janji kau bisa memukul nya. Karna umpan ku sangat aneh dan tidak ada yang bisa memukul ini bahkan rekanku dulu"

Seketika tatapan kageyama berubah sendu, Hinata tersenyum jahil dan mulai menjahili temannya ini agar ia tak teringat akan kenangannya dulu. Entah itu Bagus atau tidak.

Kageyama mulai sedikit tenang, entahlah mungkin Hinata memakai senyum matahari nya lagi untuk membuat kageyama bahagia.

Mengambil nafas dan menghembuskan nya kasar. Kageyama siap untuk mengumpan bola pada Hinata. Ia mulai membuat posisi dan mengumpannya disaat itu Hinata berlari dengan cepat dan melompat setinggi mungkin dan memukul bola itu dengan cepat.

BOMM... WOSHH

DANG...

Hinata bahkan tak percaya ia berhasil memukul bola itu. Yang ia rasakan hanya ia yang berlari cepat dan memukul bola yang tiba-tiba berada di titik yang tinggi dan ia benar-benar tak bisa percaya. Hinata menoleh kearah Kageyama yang masih syok, kaget dan wajah kagetnya lucu sekali.

"Kalian... Kalian bisa melakukan serangan cepat itu? Hebat.. " Tanaka mengomentari serangan cepat dan aneh Kageyama dan Hinata. Bahkan Sugawara dan Daichi terkejut akan serangan ini.

Mungkinkah ini senjata baru...
Ah mungkin saja ini takdir bagi karasuno untuk melambung terbang lagi.

                               *****

Aku tidak percaya dan masih tidak percaya apa yang baru saja terjadi. Ada seseorang yang mampu memukul umpan anehku?

Bukannya mau percaya diri berlebih atau apa, tetapi yang orang-orang katakan bahwa aku jenius dalam voli terutama menjadi setter mungkin ada benarnya. Mungkin, kalau aku bisa menghargai kunimi dan kindaichi dulu, mungkin saja mereka juga bisa memukul umpan aneh ku ini.

Tapi dia disana, pemuda dengan surai berwarna langit di kala senja, pemuda yang menarikku dari kegelapan, pemuda yang kukagumi kedua setelah yama-kun, dia...

Dia seperti terbang!
Aku seperti melihat sayap berwarna hitam di punggungnya dan hanya dialah satu-satunya orang yang mampu memukul umpan aneh dan cepat yang kuberikan.

Kulihat dia juga sama terkejutnya denganku dan bahkan para kakak kelas dan teman-teman ku juga, tempat ini.... Mereka bisa memukul toss ku.

"Nice toss, kageyama"

Kata Suga-san, ia memukul pelan pundakku.

"Kageyama, nanti tolong berikan toss padaku juga ya. Tapi jangan tingi tinggi seperti punya Hinata"

Tanaka-san, juga ingin memukul toss ku. Entah mengapa aku benar-benar bahagia sekali hari ini.

"Nice kageyama"

Dari pinggir lapangan kulihat yamaguchi menyemangati ku. Ia tengah berlatih servis nya dengan tsukishima
Perlahan bibirku bergerak membentuk sebuah senyum manis. Aku hanya ingin tersenyum sekarang dan mengucapkan terimakasih kepada mereka semua, tim voli karasuno. Karna sudah memberikan ku suasana baru yang sangat nyaman sekali.

"Arigatou minna-san"

Kulihat mereka semua menutup hidung mereka, ehhh
Apa tadi aku berbicara, mulutku bau ya? Ahh tidak mereka mimisan!

"Senpai-tachi daijobu? "

Tanyaku khawatir sembari menyodorkan sapu tangan ku pada suga-san yang hidungnya sudah banjir darah.

"Dajobu~"

"Terimakasih untuk apa, kageyama? "

Aku memandang nishinoya-senpai yang menyumpal hidungnya dengan tisu.

"Terimakasih karna sudah mempercayaiku dan menerima aku di tim kalian"
Ucapku lagi dan tentu saja dengan senyuman.

"Oke tidak apa-apa kageyama, yang terpenting tolong jangan tersenyum ya. Bahaya buat jantung kami"

Daichi-san bilang begitu, tapi kenapa? Senyum kan ibadah.

"Tenang saja Kageyama, kami semua mempercayaimu dan kau juga harus mempercayai kami karna kita semua satu tim dan keluarga juga, benar kan minna? "

Tanaka-senpai entah kenapa kau terlihat keren sekali.

"Ya benar itu tanaka-senpai, kageyama kita adalah tim dan jangan sungkan berbagi dengan kita" imbuh Hinata diselingi tawa nya. Boge satu ini membuatku ingin memukulnya saja, tapi dia kan baik.

Ahh terserahlah, yang penting suasana baru ini benar-benar membuatku tersenyum bahagia. Terimakasih sekali lagi.

                                *****

"Yosha, kalau begitu latihan sampai
disini saja, dan kita sambung esok hari"

Anggota tim voli karasuno mulai merapikan gym dan menatanya perlatan nya di gudang.

BRAKKK

Suara pintu Gymnasium yang dibuka dengan keras oleh seseorang. Sontak saja semua menoleh kearah pintu itu.

"Take-chan!? Bikin kaget saja"

"Hosh.. Hosh... Minna-san kita akan latih tanding! "
Takeda sensei memasuki ruangan gym dan berjalan kearah daichi. Daichi menyuruh mereka semua berkumpul untuk mendengarkan informasi ini.

"Kita akan latih tanding dengan empat terbaik di miyagi. Sma aoba josai! "

"Wahhh"

Seluruh anggota kecuali kageyama, dan tsukishima terkejut sekaligus senang. Kageyama menatap kearah mereka seolah mengatakan 'apa senangnya berlatih dengan mereka? ' lalu kembali fokus kepada takeda-sensei yang memberi informasi lanjut.

Latih tanding itu diadakan minggu depan dan sebelum minggu depan mereka masih punya waktu berlatih 3 hari.

"Baiklah anak-anak hanya itu informasi yang dapat sensei berikan, terimakasih dan kalian bisa pulang"

"Ha'i, arigatou gozaimasu"

3 hari lagi sebelum latih tanding dengan seijou. Tentunya Kageyama akan bertemu pria itu.
Ah sudahlah, suasana juga sudah berubah.
Ia hanya perlu menjalani arus cerita yang akan terjadi kedepannya.

















                - To be continued -







Ahahaha udah mau 1000 aja.
Sampai jumpa lagi
Mika18/11

I Love You, Freckles-kunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang