Chapter 3

790 107 12
                                    

Yu Liqin memperhatikan Madam Yu memutar Zidian di jarinya dengan cemas. Dia melihat Madam Yu melepaskan dan memasangnya kembali, percikan ungu terbang dengan setiap gerakan.

Yu Liqin menyeduh ramuan untuk teh penenang tanpa suara di sudut. Dia telah melayani Madam Yu sejak kecil. Dia tahu suasana hati Madam Yu saat ini dan tahu lebih baik untuk tidak mengungkit apapun.

Sebagai kepala Tabib Yunmeng Jiang, Yu Liqin telah melihat luka hampir semua orang di sana. Dia pernah menjadi pendengar, tabib, wali, pelindung.

Tapi peran terpenting Yu Liqin adalah menjadi teman Madam Yu.

"Aku tidak— aku tidak tahu bagaimana membuatnya menatap A-Cheng."

Yu Liqin selesai menyeduh teh dan menuangkan ke cangkir, meletakkannya di depan Madam Yu, sebelum duduk di seberang meja dengan tatapan tenang.

"Aku mencoba— Aku mencoba membuatnya melihat putranya sendiri, tapi yang dia pedulikan hanyalah putra dari wanita itu."

Madam Yu gemetar dan Yu Liqin dengan anggun mengabaikan air mata yang mulai mengalir di pipinya.

"Aku tahu—aku tahu dia tidak mencintaiku. Dia tidak pernah mencintaiku, tapi kenapa dia menaruhnya pada A-Cheng?"

Pundak Madam Yu mulai bergetar dan Yu Liqin sedang mempertimbangkan untuk menyingkirkan teh yang menenangkan dan mengambil anggur sebagai gantinya.

"Apakah dia begitu membenciku?"

Yu Liqin mengeluarkan anggur dari bawah meja dan menuangkan masing-masing secangkir untuk mereka.

"Saya tidak tahu Madam Yu."

Yu Liqin ingin dapat memberikan jawaban yang berbeda, tetapi bahkan dia tidak bisa membaca Pemimpin Sekte Jiang. Satu-satunya saat dia bisa melihat sekilas di balik topengnya, adalah ketika dia bersama Wei Wuxian.

"Aku hanya ingin A-Cheng menjadi lebih kuat dariku. Sehingga dia tidak membutuhkan nya (re : Jiang Fengmian). Aku tidak bisa— Aku tidak bisa membuat A—Cheng menjadi yang kedua sepanjang hidupnya. Aku tidak ingin dia seperti diriku. Seorang istri yang menjadi nomor dua setelah wanita yang sudah mati. "

Yu Liqin menyesap anggurnya dan melihat Madam Yu melupakan cangkirnya dan langsung mengambil botolnya.

"Madam Yu, saya pikir Tuan Muda Jiang akan kuat selama Anda merasa dia cukup."

Yu Liqin telah melihat bagaimana Tuan Muda Jiang selalu mencari pengakuan dari ibunya. Bagaimana dia meniru bahasa tubuhnya dan menatap Zidian.

Tapi Yu Liqin juga melihat Madam Yu memasang dinding dinginnya bersama anak-anaknya. Dia telah melihat mata Tuan Muda Jiang kecewa setiap kali dia tidak bisa melewati penghalang ibunya.

Madam Yu meletakkan botol anggur dan menatap Yu Liqin dengan senyum sedih.

"Apa yang aku rasakan tentang A-Cheng tidak cukup untuk melindunginya."

Mereka menghabiskan botol anggur malam itu.

***

Ketika Dermaga Teratai terbakar, Yu Liqin sedang pergi, mengumpulkan rempah dan ramuan untuk sekte. Awalnya dia melihat asap dan hanya mengucapkan doa dalam hati agar semua orang keluar tanpa cedera.

Tapi kemudian asap membesar. Jalanan menjadi lebih panik. Dan kemudian teriakan dimulai.

Lotus Pier terbakar.

Yu Liqin berlari. Dia berpacu di jalanan. Dia tergelincir ke dalam peran sebagai tabib. Dia akan membantu. Dia akan—

Kecuali saat Yu Liqin mencapai Dermaga Teratai, tidak ada seorangpun untuk dibantu.

It's easier to let go (let me hold you)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang