Di pagi yang sangat damai Ella terbangun dari tidurnya, sekilas ia mengingat kejadian semalam dimana makhluk yang sering orang tuanya ceritakan memang benar adanya, pada saat masih kecil Ella sangat tertarik dengan makhluk-makhluk itu tetapi pada saat dewasa Ella dengan rasionalnya berfikir bahwa semua hanya dongeng yang diceritakan orang tuanya agar Ella tidak pergi ke hutan terlarang.
Ella merasakan sedikit pusing dikepalanya, badanya terasa berat dan pandanganya terasa sedikit kabur, namun ia harus bergegas meninggalkan kastil sebelum makhluk dongeng itu menyerang Ella lagi.
Menurut buku-buku yang Ella baca para "vampire" sebutan bagi manusia penghisap darah, mereka tidak bisa beraktivitas pada siang hari dikarenakan kulitnya tidak tahan akan sinar ataupun panas matahari, oleh sebab itu walaupun aga sulit untuk bergerak Ella mencoba untuk meninggalkan kastil.
Ella berlari setengah terhuyung-huyung menuruni anak tangga, namun langkah Ella terhenti disaat mendengar perbincangan Yang amat sangat ricuh.
"Tidak bisa, kita harus membunuhnya. Bagaimana kalau rahasia keberadaan kita terbongkar"
Samar-samar Ella mendengar suara pria yang dari nada bicaranya terdengar sangat marah. Well, Ella sepertinya pernah mendengar suara ini ntah dimana.
"Tidak, kita sudah berjanji tidak akan menyakiti manusia"
Mendengar perdebatan itu Ella malah merasa semakin penasaran sehingga mendekatkan telinganya pada pintu yang tertutup rapat itu.
"Aku setuju dengan Sunoo, kita tidak boleh menyakiti manusia-"
"Lalu menurutmu harus bagaimana, membiarkan dia kabur dan menyebar informasi bahwa di kastil ini ada vampir, yang benar saja. Kita semua bisa mati-"
"Ini semua salahku, karena darahnya sangat wangi aku tidak bisa menahan diri, aku yang harus bertanggung jawab-"
"Tidak, ini bukan salahmu. Aku tau kamu dalam fase---"
"Guys, tunggu sebentar-
Nampaknya perbincangan kita tidak rahasia lagi--ada seseorang di balik pintu"
Mendengar ucapan tersebut Ella langsung tersentak, bagaimana bisa keberadaannya diketahui padahal dia tidak terlihat oleh mereka.
Dengan panik Ella segera berlari berharap tidak terkejar oleh para vampire itu, hal yang harus Ella lakukan adalah menuju tempat yang terkena sinar matahari. Vampir tidak bisa terkena sinar matahari bukan,
Patssss
Baru lari beberapa langkah Ella langsung terhenti karena dengan secepat kilat ada seseorang yang menghadangnya.
"Heeseung-" panggil Ella seakan tidak percaya bahwa teman kakanya adalah seseorang yang kini menghentikannya, well pikiran Ella masih campur aduk.
Ella memeluk Heeseung, Ella sangat bersyukur bahwa Heesung ada di sini. Heeseung adalah teman Bomin kakanya Ella, Ella juga sangat mengenal Heesung karena Heesung lah yang mengajarkan Ella cara memanah. Tentu Ella sangat percaya pada Heesung.
"Heesung dengar, kita harus segera pergi dari sini. Tempat ini tidak aman, ada vampire di kastil ini" ucap Ella yang belum mengerti situasi secara baik, otak Ella seakan berhenti bekerja karena terlalu panik.
"Dengar El-"
"Heiiii" panggil seseorang yang membuat Ella menoleh.
"Sunoo-" lagi, Ella seakan tidak percaya bahwa Sunoo temannya juga ada di sini, bagaimana bisa 2 orang yang dekat dengannya berada di kastil tempat tinggal vampir yang kemarin malam melukai Ella.
KAMU SEDANG MEMBACA
Snow white and the 7 vampire
AléatoireChrisell terjebak diantara 2 pilihan, menetap atau mati. jika menetap maka ia harus tinggal bersama 7 vampire bersaudara.