Enam

3 2 0
                                    

Ana fokus menyetir mobilnya ia tidak mau membuka ucapannya, Ana masih memilih diam padahal dari tadi Ray tidak berhenti menanyakan pertanyaan-pertanyaan kepada Ana,hingga pertanyaan nya sampai membuat Ana flashback pada masalalu nya.

"Na,Lo dengerin gue ga sih?"Tanya Ray kesal

"Punya urusan apasih Lo sama hidup gue?mending ya Lo cepetan tunjukin gue jalan kan gue belum tau cafe nya dimana"

"Itu noh maju dikit udah ada plangkat nya"

Kedai Coffee

Ana mengikuti Ray berjalan entah kemana ia hanya menurut saja sorot mata para pembeli di kedai coffee itu menatap mereka berdua hal itu membuat Ana risih mungkin pemikiran para pembeli di kedai coffee ini mengira dirinya dengan Ray pacaran

"Eh Ray?udah lama banget Lo nggak kesini Lo sama siapa tu cantik juga pacar Lo ya?"

"Nah kan bener pasti mereka-mereka ngira gue pacarnya Ray"

"Iya pacar gue,udah sana lo mendingan buatin dua coffee ya Van"

Vano adalah salah satu teman Ray yang berkerja di kedai coffee yang sedang di datangi Ray dan Ana

"Hah apa Ray bilang?dia ngaku-ngaku pacar gue wahh cari masalah tu orang"

Sambil menunggu pesanan mereka datang Ana mengambil hp nya di dalam tas.Ana terus mencari cari dimana keberadaan hp nya tapi tidak ada,Ana baru ingat bahwa hp nya ketinggalan di dalam mobilnya

"Gue ambil hp gue dulu di mobil"

Ray merespon dengan menganggukkan kepala

Dukkk

Bahu Ana dan bahu orang itu bersentuhan

"Eh maaf ya gue enggak sengaja"ucap Ana sambil menatap orang itu

Orang itu memakai Hoodie sampai menutupi kepalanya dan juga memakai kacamata dan masker sehingga Ana tidak bisa melihat jelas siapa orang itu

Orang itu menjawab Ana dengan anggukan kepala lalu meninggalkan nya

"Siapa ya orang tadi?kok gue kayak kenal sih?tapi siapa?iris mata nya mirip dengan punya Rayyan,tapi gamungkin lah Rayyan kan udah beda dunia sama gue?"Batin Ana bertanya-tanya

Ana lalu melupakan hal tersebut ia langsung bergegas menuju meja nya dengan Ray

"Lama banget kemana aja?sampe dingin tu coffee"Ucap Ray agak khawatir

"Kepo amat sih Lo"

"Na,Lo udah punya pacar?"

Uhukkk

"Ngapain Lo nanya kayak gitu?bukan urusan lo"

"Gue suka sama Lo Na,sejak pertama kali gue nabrak Lo itu emang gue sengaja gue dari atas udah liat Lo gue mulai tertarik sama Lo makanya gue nabrak Lo"

"Ehmm Ray udah hampir jam 12 nih pulang yuk gue mau ada acara nih

"Acara sama pacar Lo ya Na?"

"Bukan urusan lo,udah yuk"

"Ternyata Lo udah nemuin cowok yang lebih baik dari gue Na gue ikut seneng liat Lo udah mulai buka hati lagi semoga bahagia Ana gue akan selalu ngawasin Lo " ................

................................................

Mobil Ana sudah memasuki garasi rumahnya tiba-tiba terlihat kedua orang tua nya keluar dari rumah dengan tergesa gesa Ana bingung jadwal ke rumah sakit nya kan masih 2 jam lagi tetapi orang tua Ana sudah pulang dan sepertinya sudah mau pergi lagi

"Ma ini ada apa kok papa sama mama keliatan tergesa gesa gitu sih"

"Ana kita harus kerumah sakit sekarang"ucap papa nya sambil menarik Ana ke dalam mobil

Mereka sampai di ruangan dokter yang menangani kakak nya Ana

"Begini keluarga Wijaya anak laki-laki kalian sudah sadar dari koma nya sejak 1 jam yang lalu"Ucap dokter Randi dengan senyuman

"Mah pa?Bang Gata udah sembuh?"ucap Ana sambil menahan tangisan haru nya

Kedua orang tuanya mengangguk

"Ana kita harus terbang ke Kanada untuk menjemput kakak mu nanti sore"

"Iya pa aku udah ga sabar pengen liat keadaan Abang Ana kangen banget sama Abang"

Ana mengangis haru kakak nya yang selama ini ada buat Ana telah kembali ke keluarga mereka ya walaupun Rayyan tak bisa di selamatkan sekarang masih ada kakaknya yang akan mendukung Ana di segala keadaan








Hai hai jangan lupa vote!!!!
See you next part,kira-kira
Siapa ya orang tadi?




Aku Atau DiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang