Sebelas

2 2 0
                                    

Sinar matahari sudah memasuki celah celah kamar Ana.Kebetulan ini hari minggu ia ingin mengajak keluarganya joging sekalian ingin berkunjung ke rumah orang tua Rayyan sudah lama sekali ia tidak berkunjung kesana.

Ana segera bergegas mandi,Ana saat ini memakai sweater dan menjedai rambutnya supaya tidak gerah pas joging

"Ana udah siap sayang?" Tanya mama nya

Ana mengangguk sembari menunggu papa dan kakak nya.Setelah semua sudah siap keluarga Wijaya mengelilingi komplek tempat tinggal nya itu.

"Gue capek nih bang" Ucap Ana sembari mencari tempat duduk

"Yaudah kita istirahat dulu,Pa Ma Gata mau cari minum dulu sebentar"

Sambil menunggu penjual nya membuat kan teh hangat pesanannya Gata memilih duduk dulu karena pagi ini hawanya sangat dingin,tiba tiba ada seseorang yang duduk di samping Gata

"Gue ikut seneng Ana hari ini terlihat bahagia" Ucap orang itu

"Hmm iya, sebaiknya Lo segera pergi dari sini kalo kebenaran ini belum siap kebongkar"

Orang itu menuruti apa yang di katakan oleh Gata.Gata langsung pergi menghampiri keluarganya untuk memberikan teh hangat yang ia beli

"Ana, seperti nya kita hari ini tidak jadi mengunjugi orang tua Rayyan,baru saja papa dapat telfon bahwa orang tua Rayyan sedang tidak ada di rumah" Ucap Bara memecahkan keheningan

"Yaudah deh pa lain kali aja,tapi nanti Ana mau ijin ke makam Rayyan boleh kan pa?udah lama Ana nggak njenguk Rayyan"

Bara mengangguk,ia paham dengan perasaan anaknya saat ini.Ana kehilangan orang yang amat di cintai nya selama ini,untuk mengikhlas kan Rayyan bukan lah suatu hal yang mudah.

"Loh Ana?"

"Eh kok Lo sampe sini?Lo sama siapa?"

"Gue joging pagi ini dingin banget pengen cari keringat aja,gue sendiri" Ucap Ray

"Oh iya Pa,Ma,Bang ini temen Ana namanya Ray"Ucap Ana mengenalkan Ray kepada keluarga nya

"Wah tampan sekali teman kamu Na,sini duduk Ray" Ucap Rena

Keluarga Wijaya akhirnya ngobrol bersama Ray,Rena dan Bara rupanya sangat senang dengan Ray bahkan mereka sangat mendukung jika Ana membuka hati nya kembali untuk laki laki yang berbeda.

.....................................................

"Bang,gue mau ke makam Lo mau ikut" Tawar Ana

"Enggak deh dek,gue satu jam lagi mau reunian sama mau tanya ke Aurel soal Renata"

"Yaudah good luck Abangg,gue berangkat dulu.Nanti cerita yaa"

"Okee siapp,hati hati"

Sebelum Ana ke makam ia membeli bunga terlebih dahulu, kebetulan Ana bertemu dengan Ray.Ana mengajak Ray untuk pergi menengok Rayyan di makam,tetapi Ana tidak menjelaskan kepada Ray siapa Rayyan itu.

Ana dan Ray akhirnya sampai di tempat pemakaman Rayyan,Ana tidak bisa membendung air mata nya,ia menangis di dada bidang Ray.

"Semoga Lo bahagia di sana,sampai ketemu besuk gue akan nyusul Lo dengan penyakit gue.Gue berharap penyakit yang ada di tubuh gue semakin parah,tapi dokter berkata lain gue sembuh,maafin gue karena belum bisa nyusul Lo secepatnya" Ana terisak,ia menempatkan se buket mawar di samping nisan Rayyan

"Semoga Lo bahagia Na Raynand sepertinya orang yang baik buat Lo,maafin gue"

Ternyata ada seseorang yang sedang memperhatikan Ana menangis di dada Ray.Entah siapa dan apa kebenaran nya.

"Na,udah ya sekarang kita pulang ini udah hampir sore,gue ga tega liat Lo nangis terus disini" Ucap Ray sambil menghapus air mata Ana

Ana dan Ray membelah jalanan Jakarta malam ini kebetulan malam ini Jakarta sedang di guyur hujan deras.Ray langsung mengantar Ana pulang ia tidak tega melihat Ana sesedih ini.

"Makasih ya udah nganter gue"Ucap Ana sebelum turun dari mobil

Btw tadi mobil nya Ana di ambil Gata ya,Ray tidak tega liat Ana nyetir mobil sendiri dalam keadaan sedih.

"Iya santai aja Lo gaboleh sedih lagi ya,nanti cantik nya ilang lho"

Pipi Ana mendadak memerah,tetapi langsung di tutup oleh tangan nya ia tidak mau kalau Ray tau bahwa kata katanya tadi membuat Ana baper.

"Gombal,yodah gue masuk bay" Ana keluar dari mobil Ray lalu berlari karena hujan lumayan deras

....................................................

Setelah Ana selesai mandi ia merebahkan tubuhnya di atas kasur.Yang Ana rasakan saat ini adalah sedih,menangis,capek hal itu sudah biasa Ana rasakan setelah berkunjung ke makam Ray.Tiba tiba hp Ana berbunyi ia langsung membuka aplikasi WhatsApp nya.

                        Abanggg🦍

Dek sini Lo,gue mau ngomong

Yaelah mager amat✔️

Cepetan,penting!!!

Lo dimana bang?✔️

Kamar

Read

Ana masih heran pada kakak nya itu mager nya sampe ke urat urat,padahal masih serumah.Ana langsung pergi ke kamar Gata yang terletak di lantai dua pojok kanan, sebenarnya tidak jauh jauh amat dari kamar Ana












Haii aku up lagi besuk yaa!!!!
Stay tune teruss,jangan lupa tinggalkan komentar
Kira kira Ana dan Ray jadian di chapter berapa yaa!!!!

Aku Atau DiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang