Chapter. 4

5 4 3
                                        


"Abang sialan. Gue jadi bersihin toilet kan! Liat ajah nanti dirumah, gue kasih ceramah pencerahan yang cerah secerah cerahnya, secerah masa depan gue "

Sumpah serapah terus keluar dari mulutnya, pasalnya ini hari Senin, upacara bendera, hari paling tidak disukai banyakan siswa/siswi, dia datang terlambat, dan berakhir dihukum membersihkan toilet perempuan. Ini semua karena Rylan, Rylan tidak sekolah karena ada urusan dengan sang papa tanpa sepengetahuan Retha, dan Retha terlambat bangun.

Sudah terlambat bangun, gak ada yang ngantar kesekolah juga. Apes banget

Akhirnya toilet bersih juga. Sendirian bersihin toilet rasanya.......gimana gitu ya?!
Rasanya cobain deh, ngeri!

Tidak mau menambah hukuman lagi, Retha bergegas menuju kelas. Tadinya dia berniat bolos, tapi kali ini dia berfikir panjang jika nanti dia ketangkap guru BK. Kalo ketangkap cinta doi mah, syukur!

Retha duduk di bangku nya dengan tenang "Gue tebak, Lo pasti habis dihukum" Stella mengacungkan telunjuk nya ke depan wajah Retha

"Selamat, anda benar. Anda beruntung. Hadiah Rp 1000, pajak ditanggung pemenang. Eh, tapi silahkan coba lagi, anda masih kurang beruntung" Retha menirukan seperti kuis kuis televisi

"Mana ada kek gitu nyet, hadiah cuman 1000 , masih ditanggung pajak lagi, masih kurang beruntung juga lagi" celotehnya

" Awu ahk, bodo. Capek gue. Oh iya, guru belum ada yang masuk nih? Nggak biasanya" Retha menyadari jam masuk belajar seharusnya sudah mulai

" Biarin aja sekalian nggak masuk. Malas gue belajar sejarah" Stella paling anti dengan yang namanya belajar sejarah, lebih baik dia mengerjakannya soal soal kimia yang menurut banyak orang sudah. Itu juga alasannya mengapa dia lebih suka menjadi anak IPA

"Kayak nggak malas ajah lu sama pelajaran lain. Emang ya kalo orang malas tuh ngapain ajah tetap malas. Mati sama hidup ajah kayaknya malas"Retha memutar matanya jengah

" Gue malas nya tahu tempat ya. Jangan Ngada ngada" Stella mengecutkan bibirnya

" Mana gue tahu, gue kan ikan. Lagian tau tempat emang Iyah, tempat malasnya disemua tempat" kekehnya

"Untung sahabat. kalo nggak, udah gue kubur Lo hidup hidup"

" Kubur ajah, paling arwah gue nanti jemput Lo" seketika Stella merinding

" Udah ah, makin gaje ajah lu. Otak Lo kayaknya udah geser" raut wajah Retha tiba tiba menjadi sendu

Stella yang menyadari nya langsung merasa bersalah "eh, gue gak maksud. Jangan ngambek donk" Retha tetap mendiamkannya

"Tha, maafin gue. Janji deh kagak ngulangin lagi" bujuk Stella tapi Retna tetap mengacuhkannya

"Tha" rengek Stella menggoyang goyangkan tangan Retha

"Huaaaaahahaha, kena tipu......" Retha tertawa melihat wajah Stella yang mulai kesal

"Lo gak asik ahk" Stella memalingkan wajahnya

"Udah dong, gak usah kesal gitu. Makin jelek tau" bujuknya

"Biarin! Bodo amat"

"Hallo semuanya, maaf ibu terlambat mengajar" sang Bu guru sejarah masuk bersamaan dengan seorang siswi. Sepertinya anak pindahan

"Nggak papah Bu, biar lambat asalkan selamat"bijak Dani, padahal dalam hatinya "sekalian gak masuk aja tadi. Merdeka deh semuanya"

"Bijak kamu. Oh iya, kalian kedatangan teman baru. Kamu, silahkan memperkenalkan diri" guru memberikan tempat dan kesempatan untuknya memperkenalkan diri

"Hai semua, perkenalkan saya Tio Anggraini pindahan dari SMA 1 Medan saya perempuan ya, liat baik baik. Saya bukan laki laki. Senang berkenalan dengan kalian semua. Semoga kita bisa berteman" perkenalkannya

"Halo Tio" serempak mereka semua. Kelas paling kompak memang, dan kadang kelas paling somplak

"Baik Tio, silahkan kamu duduk di bangku sebelah sana"diarahkannya bangku dibelakang Retha dan Stella

"Jika ada yang ingin bertanya tanya, nanti ajah waktu istirahat. Kita lanjutkan belajar" semua siswa langsung cemberut, mereka kira ada Q and A. Setidaknya dapat mengundur waktu jam belajar. Gimana pun gurunya, bagaimana pun pelajarannya, jika ada pilihan tidak belajar, maka yang dipilih adalah tidak belajar. Banyakan gitu sih

Bel istirahat berbunyi

"Ngantin gak?"

Retha membereskan semua buku bukunya "ngantin ajah yuk"

Keduanya hendak pergi ke kantin, sampai sebuah suara membuat mereka berhenti " M..., Gue boleh gabung gak? Soalnya gue belum ada kenalan di sekolah ini" dia berbicara layaknya orang pertama kali bertemu

"Yaudah boleh. Lo ikut kita ajah ke kantin"sahut Retha

Ketiganya berjalan beriringan ke kantin dan duduk di pojok kantin lagi

"Eh itu siapa? Kok semuanya pada nengok mereka?" Heran Tio melihat banyak tatapan menuju sekumpulan laki laki memasuki kantin

"Mereka tuh termasuk mostwanted di sini, ditambah lagi ketos ada disana" jelas Retha

" Wuw, tapi yang itu ganteng banget" pujinya pada salah satu diantara mereka

"Maksud Lo yang itu?" Tunjuk Stella pada Arjuna dan dibalas anggukan dari Tio

"Tapi dia udah ada pacar. Jangan suka" peringat Retha

" Emang pacar nya siapa?" Tio penasaran

"Gue" ketus Stella

" Owh, santai kali. Gue cuman muji doang. Gue nggak suka sama dia. Tenang ajah" santainya

" Yaudah"

Tbc

Jangan lupa vote, mikir itu capek meski 1 kata😅
& Comment
Follow akun author juga😅

Faedah baca wattpad

ꨄ︎Ngisi waktu luang
ꨄ︎Ngak boros kuota
ꨄ︎Nambah kosa kata
ꨄ︎Melatih kecepatan membaca
ꨄ︎Tempat nge halu(buang stres)
ꨄ︎Pengen jadi penulis

㋛︎ baca seperti orang gila. Tiba tiba nangis, tertawa dan tersenyum
㋛︎halu nya kelewatan

Desnisitinjak







Senior Secret LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang