Chapter 5

4 2 0
                                    


" Mama mau kemana?" Gege yang sudah siap dengan pakaian rapi menoleh saat Retha bertanya

" Oh itu, mama mau ketemu sama ibu ibu arisan, biasa mau ngegosip" Gege terkekeh sendiri

" Yaudah hati hati ma"

" Iya, kamu jangan lupa makan. Mama udah siapin makanan di meja. Dan jangan lupa, makan yang banyak" Retha memutar bola matanya malas mendengar kalimat terakhir yang namanya ucapkan

" Iya iya, sama piring piring nya nanti Retha makan" pasrahnya

" Jangan dong, kasihan piringnya kalau dimakan, yaudah mama pergi dulu" Retha yang sudah mengganti seragam nya beranjak ke meja makan

" Kenapa sih mama perhatian banget sama Lo kak?" Retha yang sedang makan tiba tiba tersedak mendengar Yuren yang sepertinya marah

"Uhuk uhuk" Retha terbatuk batuk dan mukanya memerah. Retha masih fokus dengan dirinya yang tersedak, tidak kepikiran mengambil minum, sedangkan Yuren hanya berdiam diri ditempat tanpa mau membantunya

Adik kurang ajar emang

"Astaga, ini kenapa?" Rylan yang baru sampai di rumah terkejut melihat muka Retha yang memerah dan sepertinya tersedak. Spontan, Rylan menyodorkan air minum pada Retha

"Lega"  kata itu mewakili perasaan Retha saat ini

"Kamu gak papah de?"khawatir Rylan

" Nggak papah kok bang, makasih" jawabnya tulus

"Ren, kamu gak punya otak ya? Gak punya mata juga hah?" Geram Rylan melihat Yuren yang tidak merasa bersalah sama sekali

"Kok jadi aku bang? Aku salah apa? Gitu doang juga, gak sampai mati kan?" Tantangnya

" Dasar adik kurang a-"

"Udah bang, Retha juga gak kenapa napa. Yuren benar, dia gak salah apa apa" Retha memotong ucapan Rylan, tidak mau membuat mereka saling membenci

" Tapi Tha, dia-"

" Ini nih, yang buat yuren benci sama lo kak" bentak Yuren lalu pergi dengan perasaan yang sangat kesal

" Lain kali, jangan seperti itu sama Yuren bang. Kasihan dia, dia gak salah apa apa" Retha merasa bersalah

" Gak bisa seperti itu dek, gimana pun dia itu salah. Nanti juga dia paham"

" Udah bang, gak papah. Makasih buat yang tadi. Aku mau ke kamar ajah" Retha beranjak ke kamarnya
"Lemah" kesalnya pada diri sendiri
  
                                        *****

"Selamat pagi dunia tipu tipu" teriak Garetha baru tiba di kelas

Tuk  "aish, kok dijitak sihk. Sakit bangkee"

"Siapa suruh teriak teriak" tantang Stella

"Selalu salah" gerutunya

Kringgggggg

Bel masuk berbunyi, tetapi tidak ada tanda tanda Bu Kamelia selaku guru kesenian masuk kelas.

"Woi.....gue punya kabar baik, kabar bahagia, kabar gembira, hotnews, goognews, maknyus, mulus, putus, eh-"dia menutup mulutnya sendiri sedangkan yang lain hanya bengong menatapnya

" Apaan sih Dan, ngomong tuh langsung intinya ajah. Kalo bener ya untung, lah nih gak jelas jadi mahluk hidup"Dani hanya cengar cengir menanggapi

" Iya iya, nih katanya Bu cantik nan manis Kamelia gak masuk kelas. Jadi kita......?"

"Freeclass, yey!"serempak semuanya

Kemudian ada yang melompat lompat, bernyanyi nyanyi, nge game, ngegosip, dan kalian tahu yang lainnnya dan lain lain

"Terpesona......"seketika semuanya diam saat Ferdino menyanyikan satu kata itu

"Aku terpesona....." Lanjut para kaum Adam dengan semangatnya. Ada yang melompat-lompat tidak jelas, ada yang tengkurap, ada yang terlihat squat-jump, dll

" Memandang memandang wajah mu yang manis " sahut kaum hawa tak mau kalah dengan menghadap kaum Adam. Entah apa yang membuat mereka sekompak itu

"Iri...? Bilang bos...haha" teriak kaum Adam lagi sambil berjoget joget tak jelas

" Bin*tang semua" teriak perempuan juga ala ala yang tersedia di t*ktok

"Ampun bang Jago" para laki laki menyatukan tangannya seperti menyembah, lalu menggoyang goyangkan tangannya

"Kutukan mantan masih teringat jelas" perempuan kembali bernyanyi bersama

" Antara nyaman dan cinta sungguh ku dilema"  lai laki membuat wajah mereka semenyedihkan mungkin.

"Saya masih Ting Ting"

"Dijamin masih tingting "

"Sama sekali belum berpengalaman"  mereka semua tertawa bersama meski banyak yang tidak nyambung

Tiba tiba semua tawa mereka terhenti melihat pak Bonar berdiam di pintu. Sedetik kemudian ada yang pura pura membaca buku, mencoret coret buku, membolak balik buku paket, ada yang masih melongo

"Sa pamit mo pulang"   pak Bonar bernyanyi kemudian pergi

krik krik
Sejenak semuanya terdiam, dan-

"Hahahahahahasemuanya tertawa terbahak bahak. Guru mereka juga sudah terkontaminasi virus siswa siswa bobrok nya ini.

"Woi....gue gak nyangka, pak Bonar tadi bilang apa?" Dani bertanya disela sel tawanya

"Sa pamit mo pulang"  tiru mereka dan jangan lupa sambil bernyanyi, dan tak lupa tertawa bersama juga. Tertawa bersama membuat seolah olah tidak ada yang asing, semuanya seperti teman sejati, dan yang pasti tidak merasa ada utang.

                                       *****

"Njir, gue masih merasa lucu sama suasana kelas tadi" Tio masih teringat ingat suasana tadi dimana kegilaan mereka menjadi jadi ditambah kedatangan pak Bonar.
Ya, Sekarang mereka ada di kantin, dan Tio juga sudah dekat dengan Garetha dan Stella

"Sering sering aja gitu, pasti gue bakalan gak cepet tua" Retha tak kalah merasa geli

" Dah, yang penting gue merasa bahagia" Stella menyangga tubuhnya pada kursi

"Wih, keliatannya seneng banget nih" celetuk Dodo langsung duduk dimeja mereka bertiga dan diikuti Arjuna, Bimo, Rafli dan tentunya Nathan

"Iya dong" Garetha tersenyum sendiri

" Kesurupan jin apa Lo pada sampe segitunya?" Bimo penasaran

" Gak kesurupan apa apa, cuma lagi bahagia ajah" jawab Garetha

"Yaudah, main tebak tebakan kuy, biar gak bosan" ajak Dodo

Tbc

Happy Valentinesday🎉

Jangan lupa vote, mikir itu capek meski 1 kata😅
& Comment
Follow akun author juga😅

Faedah baca wattpad

ꨄ︎Ngisi waktu luang
ꨄ︎Ngak boros kuota
ꨄ︎Nambah kosa kata
ꨄ︎Melatih kecepatan membaca
ꨄ︎Tempat nge halu(buang stres)
ꨄ︎Pengen jadi penulis

㋛︎ baca seperti orang gila. Tiba tiba nangis, tertawa dan tersenyum
㋛︎halu nya kelewatan

Desnisitinjak

                         Lintongnihuta, 14 Februari 2021

Senior Secret LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang