Chapter 4

909 120 13
                                    

Sebelum lanjut baca chapter ini, Sunrise mau tanya nih, Gimana soal part spesial kemarin? baper gak? wkwkwk, udah sekarang lanjut ke topik utama cerita ini, CEKIDOT-!

.

ENJOY! AND FOR YOU GUYS, DON'T FORGET TO VOMENT :D

.

.

.


"Selamat pagi, Chenle!" Kata Taeyong ceria ketika Chenle berjalan memasuki ruang makan. "Secangkir teh untukmu?"

"Ya terima kasih," Kata Chenle. Dia duduk Kursi meja makan, membuka serbet putih yang terlipat rapi, dan meletakannya di atas pangkuannya. Kertas Pesan itu ada di dalam saku celananya. Jari-jarinya gatal ingin mengeluarkan kertas itu dan membacanya, tapi dia memutuskan bahwa, Supaya adil, dia harus menunggu sampai semua orang berkumpul.

Jeno berlari mengahampiri, seulas senyum lebar menghiasi wajahnya. "Selamat pagi, Chenle!" teriaknya.

"Selamat pagi, Jeno Hyung," kata Chenle dibalas gonggongan kecil dari samoyed lucu itu. Ketika mulai menyantap sarapannya, dia memberi tahu cangkir kecil itu dan ibunya tentang buku misterius dengan bab yang hilang.

Jeno terpana mendengarnya. "Sebuah misteri!" Serunya. "Betapa menegangkan! Aku detektif yang hebat, Wuuf!" Katanya, membual. "Hyung, Apa aku boleh membantu Chenle? Boleh? Boleh?"

"Kalau Tuan Zhong tidak keberatan," Kata Taeyong kepadanya. "Tapi Aku tidak mau kau mengganggu."

"Aku senag di bantu Jeno hyung," Kata Chenle. "Aku akan bertemu dengan Renjun hyung dan Haechan hyung setelah sarapan untuk membaca petunjuk yang pertama. Kau mau ikut bergabung dengan kami?"

"Wuuf wuuff!" Jeno menggoyangkan ekornya semangat dengan wajah yang berbinar membuatnya menjadi sangat menggemaskan. Taeyong senag melihat Adiknya bahagia.

Setelah sarapan, Taeyong bersih-bersih. Haechan, Renjun, dan Jeno berkumpul di atas meja di depan Chenle.

"Ini sangat mendebarkan, ya?" Tanya Haechan.

"Ya!" Kata Jeno antusias.

Chenle mengeluarkan kertas pesan dari dalam sakunya, meratakannya di atas meja, dan membacanya dengan suara keras:

Chenle mengeluarkan kertas pesan dari dalam sakunya, meratakannya di atas meja, dan membacanya dengan suara keras:

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Chenle sekali lagi membaca petunjuk itu, kemudian perlahan mengangkat kepalanya. "Kira-kira artinya apa ya?" dia bertanya-tanya.

Kucing, anjing dan rubah itu membalas tatapannya dengan mimik tidak mengerti.

Renjun berdeham. "Hmmm," katanya.

"Ini lebih sulit daripada yang kubayangkan!" Rubah itu berjalan hilir-mudik. "Mari kita mulai dari awal. Sebuah petunjuk disembunyikan di suatu tempat dalam kastil ini. Petunjuk itu membawa kita ke petunjuk yang lain, dan yang lain lagi sampai kita menemuka bab buku yang hilang."

Mystic Messenger | CHENJI ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang