Chapter 7

699 105 8
                                    

ENJOY! AND FOR YOU GUYS, DON'T FORGET TO VOMENT :D

.

.

.

Chenle mengetuk pintu ruangan Jisung. Dia sangat bersemangat ketika tadi menaiki tangga ke lantai atas. Sekarang tiba-tiba merasa gugup. "Jangan bodoh, Chenle" katanya dengan suara keras. "Kenapa dia takkan mau menolongmu? Lagi pula, ini kan misterinya!"

Tidak ada jawaban. Chenle menarik napas dalam-dalam mengerahkan keberaniannya, lalu dibukanya pintu. Kamar tidur Jisung ternyata sangat rapi. Chenle mengendap-endap masuk. Jisung sedang duduk di kursi, termagu murung menatap ke luar jendela.

"Permisi," Chenle mulai berbicara. "Tapi..."

"Oh, disitu kau rupanya!" geram Jisung. "Kau bahkan tidak muncul waktu sarapan. Dan kemudian kau lancang masuk ke dalam kediaman pribadiku?"

"Maafkan aku," kata Chenle. "Kukira kau tidak mendengarku mengetuk."

"Aku mendengarnya," kata Jisung. "Aku mengabaikannya, berharap siapapun itu akan pergi."

Haechan dan Renjun sedang menguping di luar pintu. Mereka saling pandang. Ini sangat buruk!

"Apa ada yang kau perlukan?" tanya Jisung kasar.

"Tidak," Jawab Chenle. "Semua baik-baik saja."

"Kalau begitu, kita akan bertemu saat makan malam," kata Jisung, kembali menatap jendela.

"Tapi..." Chenle mulai berbicara.

"Cukup!" teriak Jisung. Dia perlahan berdiri, menampakan wujud serigala berbulu hitamnya yang besa tinggi juga gagah, namun menyeramkan. Dengan marah, dia melangkah menuju pintu.

( Jisung dalam bentuk menyeramkan, dia sering dibilang monster karena ukuran tubuhnya melebihi ukuran serigala pada umumnnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

( Jisung dalam bentuk menyeramkan, dia sering dibilang monster karena ukuran tubuhnya melebihi ukuran serigala pada umumnnya. )


"Tapi, Kami menemukan pesan dari Monsieur Seo!" Panggil Chenle. "Dia meninggalkan beberapa petunjuk untukmu! kami memerlukan bantuanmu!"

Tanpa menoleh ke belakang, Jisung membuka pintu kasar dengan kedua kaki depannya dan berlari menuruni tangga.

Sambil menggelengkan kepala, Chenle keluar dari kamar itu. Di koridor, dia menemukan Haechan, Renjun dan Jeno, semua terlihat bingung.

Dengan sedih, keempatnya turun ke lantai bawah, Tanpa bantuan Jisung, perburuan harta karun itu resmi berakhir. Taeyong melihat wajah-wajah murung mereka dan mengusulkan mereka beristirahat di depan perapian di ruang tamu.

Mereka duduk dalam keheningan, masing-masing sibuk dengan pikirannya sendiri. Haechan dan Renjun khawatir. kelihatannya Jisung dan Chenle kembali ke titik awal dan waktu semakin terbatas. Taeyong memikirkan hal yang sama, tapi dia juga bertanya-tanya apakah semua piring dan peralatan makan sedang menata diri mereka sendiri diatas meja, atau apakah dai harus masuk ke sana untuk mengawasi mereka. Jeno sedih karena perburuan yang menyenangkan itu sudah berakhir. Keadaan benar-benar jadi asyik sejak Chenle muncul!

Mystic Messenger | CHENJI ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang