Ch. 4

453 34 3
                                    

Aun dan JJ berjalan pulang bersama-sama. Sesekali kedua sahabat ini tertawa bersama. Akibat cerita konyol yang di ceritakan oleh JJ ke Aun.

Sesampai nya di halte. Ternyata sudah sangat ramai siswa/i yang juga sama² menunggu kedatangan nya Bis untuk mengantar mereka pulang.

Entah kenapa cuaca pada sore ini sangat lah mendung. Seakan akan ada badai hujan yang akan datang. Dan benar saja tak lama hujan pun turun dengan deras di sertai angin yang bertiup lumayan kencang. Aun dan JJ beserta calon penumpang bis lain nya berdesakan untuk berlindung dari hujan pada halte bis, yang sudah pasti tak mampu menampung semua tubuh kedinginan akbat hujan beserta angin itu.

Tak lama bis pun datang. Para penumpang menaiki bis dengan berdesak-desakkan. JJ menaiki bis terlebih dahulu untuk membantu sahabat nya naik ke bis. Tapi saat JJ mengulurkan tangan nya untuk membantu Aun menaiki bis,sang supir bis sudah terlebih dahulu menjalan kan bis nya. JJ sangat panik!!. Pasal nya Aun belum sempat menggapai tangan nya tapi bis ini sudah bergerak. Aun juga tak kalah panik nya. Ia tau kalau itu adalah bis terakhir yang menuju ke arah rumah nya dan tak akan ada bis lain lagi untuk sore ini sampai malam pun tak akan ada!!. Aun sangat binggung, ia harus pulang menggunakan apa??. Tak hanya dia,beberapa penumpang lain yang nampak nya juga di tinggal sang supit bis pun merasa sangat binggung akan pulang dengan menggunakan apa. Sedangkan cuaca sangat tidak mendung saat ini.

JJ sangat panik dia sesegera mungkin menghubungi ponsel Aun.

"Un!! Kau baik2 saja kan?!" sembur JJ saat Aun baru saja mengangkat telfon dari nya.

"A-aku b-baik² saja" Jawab Aun. Terdengar dari suara nya yang gemertaan. Sudah pasti dia sangat kedinginan.

"Aku akan meminta supir bis untuk berhenti! Dan aku akan menyusulu mu!" JJ semakin panik saat mendengar suara sahabat nya itu bergetar karna kedinginan.

"Mai!! Jangan lakukan itu phii... Kau sebaik nya pulang lah terlebih dahulu. Aku akan menelfon pho untuk menjemput ku naa" Kata Aun dia mati²an menahan suara nya agar terdengar senormal mungkin dan seakan dia baik2 saja. Agar sang sahabat tak terlalu mencemaskan keadaan nya.

"Kau yakin Un?" Tanya JJ memastikan.

"Khapp phii..." Aun tersenyum manis. Meski JJ tak bisa melihat nya.

"Baiklah kau hati2 di sana naa! Jangan ke mana² sampai paman menjemput mu!! Kau paham?!" JJ memperingati Aun.

"Auhh.. Phii kau terdengar seperti ibu2 yang menasehati anak perawan nya" Aun tertawa kecil.

"Tentu saja!! Kau adalah anak perawan ku yang sangat berharga nong Aun napat!" Kata JJ mengejek Aun

"Oii!! Phii!!" Teriak Aun dengan kesal. Menyebabkan ia menjadi pusat perhatian orang2 yang ada di halte tersebut. Dia menyadari bahwa orang2 di halte menatap nya. Aun pun segera meminta maaf.

"khor thot khap" katanya dengan pipi yang sudah memerah menahan malu.
JJ terbahak mendengar sahabat nya meminta maaf itu. Mendengar JJ menertawakan nya dari seberang sana membuat Aun kesal dia pun segera mematikan telfon secara sepihak.

'Sangat menyebalkan' Gerutu Aun dalam hati.

Sedangkan JJ terus saja tertawa dengan tinglah laku sang sahabat yang menurut nya sangat² lah imut.

Sedangkan JJ terus saja tertawa dengan tinglah laku sang sahabat yang menurut nya sangat² lah imut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Obsession Love Disorder (OLD).Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang