Potret Kenangan

2.9K 140 1
                                    

Rama turun setelah membersihkan dirinya. Ada Rio dan Amanda sedang asik pada bacaan di tangan masing-masing.

"Kau sudah makan malam, Sayang?" tanya Amanda begitu melihat kemunculan putranya.

"Sudah, Ma. Tadi bersama Arya."

Rama lalu mengambil duduk di dekat keduanya.

"Gimana pekerjaanmu, Ram? Tidak ada masalah?" Rio melipat korannya, fokus pada sang anak.

"Sejauh ini tidak, Pa. Arya membantuku dengan baik."

"Okay. Berhati-hatilah dalam menghadapi klien-klienmu. Mereka bisa saja jadi musuh dalam selimut."

"Iya, Pa." Sejenak pembicaraan terhenti dan Rama mulai membuka obrolan lagi ketika Amanda yang baru saja kembali dari dapur, datang dengan sepiring irisan buah apel serta kiwi di tangannya. "Ehm, kalian ingat sama Papa Rangga dan Mama Heni?"

Rama terlihat ragu saat bertanya. Ia menggosok ujung hidungnya, sedikit resah kalau tanggapan kedua orang tuanya akan berbeda tak sesuai dengan yang ia inginkan.

"Ada apa dengan mereka, Ram? Kau bertemu mereka?" Amanda bertanya lebih dulu. Bisa Rama lihat kalau mamanya sedikit terkejut saat ia membahas kedua nama itu.

"Ehm, tidak. Hanya saja, sepertinya mereka ada di kota ini sekarang." Barulah kini Rama berani menatap kedua orang tuanya bergantian. Sementara Rio dan Amanda saling berpandangan satu sama lain.

"Bagaimana kau tau?" Kali ini Rio yang menelusur. Raut mukanya tak jauh beda dengan sang istri.

Melihat wajah tegang papa dan mamanya, Rama cepat-cepat mengubah ekspresi wajahnya. Ia tertawa pelan.

"Kenapa kalian serius sekali? Aku hanya sedang mengira-ngira saja." Rama mengambil seiris apel yang telah di kupas sebelumnya. "Hmm, manis," gumamnya mengalihkan.

Pria itu salah tingkah. Rio dan Amanda tahu ada yang disembunyikan oleh putranya itu. Karena tidak mungkin, setelah sekian lama, ia baru membahas nama orang yang pernah singgah dalam hidup mereka di masa lalu.

~~

"Menurut Papa, apakah Rama telah bertemu dengan Heni dan Rangga?" Amanda mulai berani membahas hal satu ini setelah Rama sudah kembali ke kamarnya.

"Papa tidak yakin. Mungkin iya, mungkin juga tidak. Tapi saat dia bilang bahwa mereka ada di kota ini.....sepertinya Rama tidak berbohong."

Tubuh Amanda menegang. Entah kenapa nama-nama itu membawa pengaruh besar dalam dirinya.

"Apakah itu berarti, Anita juga ada disini?" tanya Amanda hati-hati.

Rangga mendesah panjang sebelum ia menjawab dengan sedikit ragu, "Sepertinya begitu."

Obrolan tersebut tak sampai berlanjut. Keduanya larut dalam pikiran masing-masing. Hanya sebuah pertanyaan yang terbersit dalam benak mereka. Apa yang akan Rama lakukan jika bertemu Anita?

~~

Keduanya menikah muda. Terjadi karena perjodohan orang tua mereka. Rangga, Rio, Heni dan Amanda adalah sahabat karib sejak SMA. Rangga yang berpacaran dengan Heni, sementara Rio diam-diam jatuh cinta pada Amanda.

Setelah lulus kuliah, mereka memutuskan untuk menikah. Jarak pernikahan keduanya tidak terpaut jauh. Hanya tiga bulan saja. Rangga dan Heni menikah lebih dulu, lalu Rio serta Amanda menyusul setelahnya. Namun keberuntungan ada di tangan pasangan Rio-Amanda. Mereka dikaruniai anak lebih dulu. Seorang anak perempuan yang akhirnya mereka beri nama, Desinta.

Dan setahun kemudian, Amanda hamil lagi lalu lahirlah Rama. Barulah setelah Rama menginjak usia tiga tahun, Heni hamil dan lahirlah Anita. Dona, adik Anita hanya selisih tiga tahun setelah dirinya.

Mantan oh Mantan (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang