☆07☆

353 24 11
                                    

Heechul masuk ke dalam kamar anak bungsunya.


"Earth, ayo minum susunya dulu." kata Heechul sambil menaruh segelas pink milk di atas meja belajar Earth.

"Terima kasih, mom." Earth mengambil gelas susunya dan meminumnya sampai habis.



"Bagaimana kuliah mu, sayang ?" tanya Heechul. Earth kembali meletakan gelasnya diatas meja.

"Baik, mom ... Jungshin hyung mengajari ku dengan sabar." dahi Heechul berkerut.

"Siapa Jungshin hyung ?" tanyanya selidik.



Naluri keibuannya terusik. Siapapun yang dekat dengan anak-anaknya dia harus tahu.


"Ahh, Jungshin hyung itu asisten dosen disana. Kalau Earth ada kesulitan dia yang mengajari Earth."

Heechul tersenyum jahil. "Ohhh, jadi anak mommy sudah mengenal namja tampan, eoh ?"

"Mommyy~~" Heechul tersenyum mendengar rengekan Earth. Tangannya mengusap lembut rambut si manis itu.

"Asalkan Earth bahagia, siapa pun namja itu mommy akan setuju ... Asal dia tidak boleh membuat anak-anak mommy sedih."

"Mommy ..." Earth memeluk pinggang namja cantik itu. Heechul balas memeluknya dan kembali mengusap rambut Earth.



"Are you okay, baby ?" tanya Heechul tapi tidak ada jawaban dari si mungil itu.

"Masih tidak bisa melupakannya ?" tanya Heechul lagi dan kali ini mendapat jawaban hanya berupa anggukan.



Heechul menghela nafas. Dia sedih melihat kedua anak ini terjerat dalam kisah asmara yang hampir sama. Sama-sama rumit.



"Dia cinta pertama ku, mom ... Dia teman pertama ku saat masuk kuliah dulu, walau awalnya dia terkesan tidak peduli tapi dia selalu ada disaat aku sedih." Earth tidak berani menyebut nama itu. Dia takut jika dia menyebutnya air matanya akan jatuh lagi.

"Earth tidak menyalahkannya atas apa yang terjadi ... Earth hanya kecewa pada diri Earth sendiri. Dengan mudahnya Earth menyerahkan semuanya. Earth pikir dia juga mencintai ku saat kami melakukannya, tapi ..." ucapan lirih itu terhenti. Earth tersenyum sedih di dalam dekapan Heechul.



Earth menghela nafas panjang sebelum melanjutkan curahan hatinya.

"Aku yang bodoh ... Aku yang salah disini, bukan dia ..."



Heechul melepaskan pelukannya.

"Andwae, Earth ... Kau tidak salah, sayang. Dalam sebuah cinta tidak pernah ada yang salah. Dia hanya hadir di saat dan orang yang kurang tepat. Cintamu tidak salah, Earth ... Kita semua berhak mencintai, kita semua berhak memiliki perasaan itu, entah pada siapa dia berlabuh ... Tuhan mungkin punya rencana lain untuk mu. Percayalah jika kebahagiaan itu ada, kita hanya perlu menunggu waktu yang tepat."

Hanya Kaulah Cintaku ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang