"𝙲𝚊𝚗𝚝 𝚝𝚊𝚔𝚎 𝚝𝚑𝚎 𝚕𝚘𝚟𝚎 𝚝𝚑𝚊𝚝 𝚒 𝚐𝚒𝚟𝚎 𝚢𝚘𝚞"
𝑫𝒂𝒛𝒂𝒊 × 𝑹𝒆𝒂𝒅𝒆𝒓𝒔
Sudah cukup semua rasa sakit itu, harusnya semua sudah selesai tapi Dazai Osamu tetaplah manusia yang punya hati walau separuh dari hati itu sudah remuk karn...
Ini masih terlalu pagi buat Osamu mengingat kenangan dimana dia memaksamu kembali dalam rengkuhanmu, tapi di satu sisi kenangan itu sudah cukup membuat Osamu sadar untuk tidak membencimu karna sejak awal dia lah yang memaksamu.
Tapi Dazai Osamu tetaplah manusia yang memiliki hati dan benci yang namanya di tinggalkan.
Osamu bangkit dari ranjangnya, merapikannya sedikit barulah dia menyambar handuknya untuk pergi mandi.
Setelah usai dengan urusan membersihkan tubuhnya, Osamu memasak mie instannya lalu memakannya sebagai sarapan.
Astaga, kalau sampai kamu melihat hal itu kamu pasti akan mengomeli Osamu sepanjang perjalanan kalian dari apartemen menuju kampus.
Mengingatnya saja sudah membuat Osamu menyunggingkan selarik senyuman.
"Astaga Osamu-kun! Berapa kali aku bilang untuk tidak makan-makanan instant sebagai sarapan?!"
Tapi sekarang?
Seandainya kamu makan 1 kardus mie instant sebagai sarapan pun, Osamu tidak akan lagi mendengar semua omelanmu.
Sekarang lagi-lagi Osamu merindukan semua omelanmu yang selalu membuat apartemennya berisik, tanpamu apartemen Osamu akan selalu menjadi tempat paling senyap yang hanya bertemankan suara Osamu yang berdialog pelan dengan bayangan suaramu.
Osamu tidak gila mental, dia gila karna mencintaimu.
Gila dengan betapa bodohnya setelah menyia-nyiakanmu lalu memaksamu kembali jadi Osamu pikir ini karma yang paling tepat untuknya.
Setelah menyudahi sarapannya, Osamu menyambar jas coklat serta tasnya untuk segera menuju kampusnya.
Begitu sampai di kampus seperti biasa Osamu akan mampir ke taman untuk sekadar mengecek apakah ada tugas hari ini yang belum dia kerjakan, Osamu bisa berangkat ke kampus satu jam sebelum kelasnya di mulai.
Tidak, sebenarnya ini bukan kebiasaan asli Osamu.
Dia hanya terbiasa karna kamu dulu selalu memaksanya begitu, kamu hafal betul dia seringkali lupa tidak mengerjakan tugas karna itu kamu selalu menyuruhnya masuk sejam sebelum waktu kuliah untuk mengecek tugas.
Setelah kamu meninggalkannya, kebiasaanmu kini menjadi kebiasaan Osamu karna hanya cara itu yang membuat Osamu bisa sedikit melupakan kehilanganmu.
Bodoh memang, tapi kenyataanya Osamu sudah bodoh karnamu.
Osamu menghela nafas berat, rutinitas dalam mengingat semua kebiasaan serta suaramu itu benar-benar membuat Osamu muak.
Ingin rasanya dia membenturkan kepalanya agar bisa melupakan semua kenangan itu, tapi setidaknya Osamu masih cukup normal untuk tidak melakukan tindakan bodoh itu.
Ponsel Osamu bergetar, pertanda sebuah pesan baru saja masuk.
2 buah pesan masuk.
Pesan pertama berisi pemberitahuan dari dosen kelas Osamu yang mengatakan jika hari ini kelas kosong karna dosennya sedang ada kepentingan keluarga.
Pesan kedua?
Abaikan hanya pesan berisi waktunya membayar tagihan listrik apartemennya, Osamu mendengus bagaimana bisa dia lupa untuk membayarnya padahal kamu sudah mengingatkannya.
Ya, kamu masih seringkali menyapa Osamu walau sekadar mengingatkan tentang tagihan bulanan Osamu.
Sekarang apa?
Osamu menatap bingung layar monitor laptopnya sambil berpikir akan kemana hari ini, sampai akhirnya ponsel Osamu kembali bergetar membuat atensi pria itu kembali terarah ke ponselnya.
Osamu tersenyum melihat pesan tersebut, beruntung gadis itu kelasnya juga kosong hingga gadis itu memutuskan untuk menemui Osamu pagi ini.
Setelah beberapa menit menunggu, seorang gadis bersurai hitam berlari kearah Osamu sambil melambaikan tangannya.
"Nobuko-chan sini sini~!"
Nobuko pun mendekati Osamu dan pria itu langsung mengemasi barang-barangnya dan menggandeng tangan gadis itu.
"Jadi, hari ini kita akan kemana Dazai-kun?"
"Hm, kenapa tidak tuan putri saja yang memutuskan~?"
Gadis itu bersemu malu tertawa dengan bualan khas Osamu itu, pria itu menggenggam erat tangan kekasij barunya itu.
Jika Osamu memang tidak bisa merubahmu, maka mau tidak mau Osamu hanya perlu menggantikanmu.
