"Semua orang pakai sepatu, tapi kamu tidak."
Tatapan Lisa berputar ke teman-temannya di meja ini. Bibirnya menyunggingkan senyum ringan. Di hadapannya kue ulang tahun baru separuh terpotong.
"Kalian mau memberiku hadiah sepatu?" Gurau Lisa.
Salah satu temannya maju. Dia mengulurkan kotak putih bertali pita biru. Dari tatapan si teman, Lisa diperintahkan membukanya. Jemari gadis itu bergetar. Bahkan tanpa mengintip, dia sudah tahu isi dalam kotak dari nama merek yang tersablon. Air matanya bergulir.
Dia menemukan sepasang sepatu cantik tertata dalam kotak. Putih, bermodel bot, dengan hak setinggi tujuh senti. Ada resleting emas di tiap sisinya. Setiap gadis pasti menyukai sepatu indah itu.
"Terima kasih," ucapnya sendu. Dia meletakkan sepatu di pangkuannya yang berlapis selimut. Tangannya memutar kursi roda. Benda itu bergerak mundur membawa tubuhnya menjauhi meja. Perlahan Lisa membuka selimut dan memasang satu sepatu di kaki kanannya.
Satu-satunya kaki yang masih utuh setelah kecelakaan setahun lalu."Indah sekali. Sayang aku hanya bisa pakai satu sepatu," gumam Lisa.
"Siapa bilang hanya satu?" Seorang temannya maju. Dia mengulurkan kotak panjang, lebih panjang dari kotak sepatu. Diletakkannya hadiah ke pangkuan Lisa.
"Bukalah. Ini bisa dipasangkan dengan sepatu yang satunya."
Lisa tak kuasa menahan keharuan. Dipeluknya teman-temannya. Air mata membanjir tumpah. Hanya satu kata terucap untuknya yang kesulitan selama setahun ini.
"Terima kasih ...."
-O-
KAMU SEDANG MEMBACA
Writing Prompt | one shot
Random~ Budayakan follow author sebelum baca ~ • • • Kumpulan cerita mini. Tidak berkesinambungan. Bisa baca dari part berapa pun. Berpotensi jadi ide cerita baru. Have a enjoy time. 💜💜