Hai🙋♀️... Sebelumnya mau infoin kalo aku bakal update THE INN setiap hari minggu yaaa🙂
Selamat membaca!!
The Inn @ Jongno- gu, Seoul. Friday : 09.45 AM.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Seperti biasa. Penginapan ini masih sepi dan selalu saja sepi. "Unnie.. Apakah hari ini ada tamu yang rencana menginap?." Goeun duduk disamping Chaewon yang sedang mengetik sesuatu di komputer, tempat resepsionis.
Chaewon menggeleng "Opso.." Memang sudah beberapa bulan ini tidak ada yang menginap di The Inn-- nama penginapan mereka, satu-satunya warisan dari ayah dan ibu mereka. Entahlah mungkin penginapan ini perlu di renovasi ulang. Karena selain terlihat murah, penginapan ini lebih tertinggal dibanding penginapan-penginapan lain terutama dari segi fasilitas.
Goeun menarik nafas dalam. "Sepertinya kita harus melakukan sesuatu. Tapi Unnie, yang terpikirkan olehku adalah bagaimana The Inn ini sampai ke telinga orang-orang. Meskipun fasilitas kita sederhana, tapi pelayanan kita terbaik bukan?."
"Hmm... lagipula jika harus renovasi, kita tak ada uang untuk itu." Chaewon melihat sekeliling ruangan. Cat tembok penginapan tampak usang karena tiga tahun lalu belum di cat ulang. Langit-langit pun sama. Meskipun meja, kursi, dan lemari masih terlihat bagus sudah bertahun- tahun sebab sebagian terbuat dari kayu jati.
Goeun pun ikut melihat ke sekeliling. Hmm benar, meskipun tahun lalu penginapan ini di rombak dari segi style untuk mengikuti trend anak muda saat ini, serta membuka akun media sosial untuk mempromosikan The Inn kesana -kemari. Tetap saja masih terlihat usang, kalah saing dengan penginapan lain yang mengusung instagramable.
"Unnie.. Kau masih gemar menulis? Bagaimana kalo Unnie melanjutkan kuliah, sekarang jurusan perfilman juga ada kelas karyawan." Goeun melihat Chaewon mengetik sesuatu kemudian menulis di buku kesayangan milik Chaewon sendiri, secara bergantian.
Goeun jadi teringat bahwa Chaewon memiliki mimpi menjadi seorang penulis naskah film maupun drama. Chaewon sangat berbakat di bidang tulis-menulis bahkan sampai melukis. Tapi Goeun tahu, karena kesulitan ekonomi, Chaewon menahan mimpi nya itu.
Chaewon menghentikan hobinya itu dan menggeleng pelan. "Bukan itu prioritasku sekarang, tapi kalian. Aku bahkan masih mencari solusi bagaimana cara melengkapi biaya sekolah kalian."
Goeun menatap iba. "Unnie.... aku bisa mencari biaya kuliahku sendiri. Jangan pikirkan aku. Kita pikirkan Seulgi dan Yoon saja, eoh!"
Chaewon menatap balik Goeun dengan raut sedih "Mianhae, Goeun-ah. Harusnya Unnie lebih bekerja keras."
Goeun menggeleng. "Ani.. Unnie sudah membantu kami lebih dari cukup. Ah... aku benci suasana ini." Chaewon hanya menatap Goeun.
"Unnie, nan gwenchanaaa, eoh!." Goeun mengusap tangan Chaewon, meyakinkan kakak nya yang gampang sedih itu.
