23. Adik kecil

170 13 4
                                    

   
~Malam ini hanya milik kita~

                                         
  _TutorFighter_

                                            _TutorFighter_

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Masih di apartemen yang sama dan kami sedang berdua.

"A-aku mau kembali ke apartemenku."

"Tidak. Kamu disini malam ini."

Aku menghampiri Tutor yang masih duduk dikasur itu. Dia terlihat takut melihatku. 

"Tenanglah. Aku  tidak akan menyakitimu."

Aku  duduk disampingnya dan memegang kedua tangannya.

"Apa kamu benar-benar tidak mengingatku?."

"T-tidak. Aku  tidak yakin dengan yang kamu tunjukan k-kepedaku."

Dengan perlahan aku  mendekatkan wajahku ke wajahnya yang hanya berjarak 5 cm.

"Lihat aku!  Apa kamu lupa dengan wajah ini?."

"A-apa yang akan k-kamu lakukan?"

"Diamlah. Kamu pasti akan mengingat sesuatu."

Aku  mulai mencium bibirnya secara perlahan. Tutor tidak menolakku. Dia terlihat pasrah dengan apa yang aku  lakukan.

Perlahan aku  membaringkan tubuhnya menjadi tepat dibawahku. Bibirku masih menempel pada bibirnya.

Setelah beberapa saat kita berciuman, akhirnya Tutor membalas ciumanku.

Aku  menatap wajah Tutor, "Aku  sangat merindukanmu." Setelah itu,aku  membuka pakaianku. Aku  mulai menciumnya kembali. Dari bibir menuju pipinya,lalu turun disekitar lehernya.
"A-argh..." Terdengar suara erangan dari Tutor,itu membuatku semakin merindukan masa-masa kami bersama.

"Tor.. biarku bantu melepas pakaianmu."

Tanpa bicara satu patah kata, dia menurutiku. Dia hanya memandangiku saja.

Aku  harap dengan melakukan ini, dia akan mengingatku kembali.

Jauh didalam selimut sana, adik kecilku bermain dengan adik kecilnya Tutor
.
Tangan Tutor semakin meremas rambutku.

"Argh.. argh.."  desah Tutor.

"Bertahanlah. Hanya sebentar lagi."

Aku menutup mulutnya dengan mulutku, agar suaranya mereda. Karena saat ini kami sedang berada dalam puncaknya.

Sementara kedua adik kecil kami didalam sana masih saja bermain.

Nafasku dan nafasnya terenga-enga, aku  merenggangkan tubuhku dari tubuhnya. Kami saling menatap dan tersenyum. Kemudian kami menghentikan permainan kami.

Malam semakin larut saja. Aku  tidur tepat disamping Tutor. Dalam tidurnya, dia terlihat lelah.

Aku  tidur menghadap kewajahnya, begitupun dia. Dia sudah tertidur lelap lebih awal.

Perlahan, akupun mulai menutup mataku untuk mulai tertidur.

.
.

Aww awww awwwwwwwww 💃🤦‍♀️🤷‍♀️
Minta air es 😰 suasana disini sangat panas 🔥
#TutorFighter UwuW🖤🖤

.

Follow dong 📌  kasih Vote juga ya 🤗

Why R U? chapter2[imajination] // Slow_UpTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang