Part 5

676 61 10
                                    

🍂

3 Tahun Kemudian

“Anna kau bisa kunjungi Wilo Café, mereka melakukan perubahan interior”

“Baik Unnie”

“Oh Iya, Anaa, kekasihmu tidak menjemputmu?”

“Kekasih?” tanya Anna menaikan alisnya

“Iya kekasih yang selalu menjemputmu”

“Ya ampun Sana. Dia Kakak laki-lakiku”

“Kakak laki-laki? Kalian tidak mirip?”

“Ya dia sudah seperti kakak untukku”

“Sayang sekali padahal kalian sangat cocok”

“Tentu saja kami cocok. Ulang tahun kami kan sama”

“benarkah?”

‘Iya, tapi dia tetap seperti kakakku. Aku tidak bisa menganggap dia lebih”

“Baiklah terserah kau saja”

“Memang Wilo Café letaknya dimana?”

“Kau harus ke Seoul Anna”

“Haishh jauh sekali”

“Karena itu, kami beri waktu kau seminggu”

“Kapan aku harus kesana?”

“Hemm mungkin Minggu depan”

“Baiklah. Aku pulang dulu ya”

“Iya hati-hati”

Anna pulang dari kantor Interior Designya dan dia menuju ke halte bus namun belum sempat sampai, sebuah mobil berhenti didepannya

“Jinyoung Oppa”

“Kenapa tidak menghubungiku Anna?”

“Aku maunya naik bus”

“Kau ini. Ayo masuk”

‘Iya Oppa”

Anna masuk kedalam mobil tersebut

“Bagaimana kerja hari ini?”

“Lancar Oppa. Seminggu lagi aku harus ke Seoul” kata Anna membuat Jinyoung terkejut

“Seoul? Untuk apa?”

“Ada café yang dari Seoul yang harus aku Resdesigne interiornya dan aku kesana juga dengan Mina”
Jinyoung diam, dia bingung harus bagaimana

“Kenapa Oppa diam?”

“Tidak ada Anna”

“Oppa, nanti kita mampi kersupermarket ya. Aku tadi janji belikan Paman Ikan hari ini”

“Iya Anna”

Jinyoung dan Anna sampai disebuah supermarket di Incheon. Anna mengambil tempat barang dan dia mulia membeli kebutuhan pokok.

“Sepertinya ikan salmon enak”

“Boleh. Ayah menyukai Ikan Salmon”

“Ya sudah jika begitu”

“Anna”

‘Iya Oppa” jawab Anna tanpa melihat Jinyoung karena dia sibuk memilih ikan

“Apa kau.. Kau bisa membuka hatimu untukku?” tanya Jinyoung membuat Anna diam. Anna sudah begitu lelah dengan pertanyaan yang Jinyoung katakan padanya

“Oppa”

“Anna aku mohon”

“Kau seperti kakakku, aku tidak bisa menganggap kau lebih dari itu. Aku menyayangimu seperti kakakku sendiri. Kau sangat berarti untukku. Tapi untuk hubungan pasangan. Aku tidak bisa karena kau kakakku”

My One and OnlyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang