#03. Sinarnya terlalu menyilaukan.

1.9K 297 81
                                    

"jalan-jalan ke kota bandung, yaudah hayuk kapan?" - haikal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"jalan-jalan ke kota bandung, yaudah hayuk kapan?"
- haikal.

"jalan-jalan ke kota bandung, yaudah hayuk kapan?" - haikal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Senja, kali ini diam. Duduk dibangku nya dan fokus pada benerapa helai kertas di tangannya. Melihat itu, ketiga teman baiknya menghampiri.

"Lagi ngeliatin apa sen?" tanya Nara.

Jovanka Nara, salah satu dari 3 teman baik Senja, badannya yang paling mungil diantara yang lain, dan agak sedikit lambat baik dalam berpikir atau pun bergerak.

Senja menoleh ke arah mereka dan tersenyum bangga serya memamerkan kertas yang tengah ia pegang.

"Lihat! ini kertas ulangan kimia nya buk Narti!" ujar nya pelan tetapi semangat.

Spontan ketiga temannya langsung meloto dan mendekat ke arah Senja.

"DEMI APA LU ANJIR!" kata Iva.

Iva Kyra, kalau ini anaknya ceplas ceplos. Omongannya ga pernah di filter, tajam banget lidahnya. Tapi sekalinya udah dekat gausah ditanya.

"Sssttt, diem-diem aja. Gua dapet dari temen ini.." ucap Senja sambil meletakkan telunjuk di bibir nya.

Ketiga nya mengangguk paham.

"Dapet dari siapa?" bisik Sekar.

Nah ini Sekar Khansa Freya, ingat aja. Yang paling kalem dan tenang, itu dia.

"Haikal." ucap Senja.

Mendengar kata Haikal, spontan Sekar mengambil kertas ulangan tersebut dan melihat nama yang tercantuk disana.

Mereka bertiga mengaga, melotot masih tak percaya.

"tunggu-tunggu Haikal siapa?" tanya Iva.

Matahari; Lee HaechanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang