9. Lagu Untuknya

51 15 7
                                    

Agni datang ke kampus bersama Letta, hari ini ada acara di kampus mereka.

"Caca kemana ni? Gue ga liat dia dari tadi" tanya Letta

"Bentar lagi juga lo liat ta" Letta tidak mengerti dengan jawaban Agni

Acara pun dimulai, banyak sekali penampilan dari para mahasiswa. Dari yang menampilkan tarian modern, tradisional, band dan masih banyak lagi hingga akhirnya Caca berdiri diatas panggung bersama Reza yang memainkan gitar. Suara dari para penggemar Caca semakin riuh.

Caca terlihat tampan dengan setelan jeans hitam dan turtle neck putih dibalut jas abu-abu. Rambutnya yang sedikit pirang, alis tebal dengan hidung mancung ditambah bibirnya yang pink menambah kesan sempurna pada Caca.

Tidak heran kenapa penggemar Caca begitu banyak, hampir satu kampus mengenal Caca selain karena sering tampil saat event-event seperti ini Caca juga suka bermain basket di lapangan kampus yang sudah pasti menarik perhatian para mahasiswi disana.

"Gila! Itu Caca kan?" Tanya Letta

"Bukan, Candaka Abimanyu." Jawab Agni "Beda banget kan ta? Biasana mah bobrok eh sekarang kasep pisan"

"Gue tau Caca emang suka nyanyi, tapi gue baru tau kalo dia sampe ikutan event" kata Letta

"Lo baru tau karena lo baru masuk kampus sini ta" Letta menggangguk mendengar ucapan Agni

***

"Selamat siang sadayana!" Caca mencoba membuka penampilan dengan menyapa para mahasiswa yang ada disini

"Ca kok berdua doang? Nigar mana?" Tanya seorang mahasiswi

"Nigar sakit, jadinya kita tampil berdua doang lur. Teu nanaon kan?"

"Gapapa yang penting ada aa Candaka" jawab mahasiswi lainnya

"Jadi gimana? Mau nyanyi apa kita?" Kata Reza

"Friend zone!"

"Melukis senja"

"Buka hati"

Caca dan Reza terlihat memilih lagu apa yang ingin mereka bawakan.

"Oke, buat kalian yang sedang berusaha memperjuangkan hati seseorang ini lagu buat kalian. Buka hati, Yura yunita."

Petikan gitar yang dimainkan Reza, menandakan lagu sudah dimulai..

"Duhai diri
Ubahlah arusmu..
Jadi arah
Yang dia sukai..
Rendahkanlah hatimu"

Lagu itu mewakili perasaan Caca pada seseorang yang melihatnya dari bawah pohon, Aletta. Dan lagu itu seakan meminta Aletta untuk membuka hatinya untuk Caca lalu menutupnya untuk Rasi.

"Duhai alam
Hujani dia dengan
Cinta dan
Hatinya yang terbuka
Aku menyayanginya..

Dan terbukalah hatimu
Ada jalan untukku
Milikimu, sayangimu
Dan terbukalah hatimu
Ada jalan untukku
Milikimu, sayangimu, oh.."

Dari kejauhan Caca melihat Letta yang menikmati suaranya dan lagu yang dia bawa. Entah apa dia tau bahwa lagu yang Caca nyanyikan itu untuknya? Semoga, batin Caca.

"Biar reda hatiku
Aku punya kasih yang
Lama kuramu untuk
Kamu.."

Lagu ditutup dengan riuh tepukan tangan, Caca senang melihat orang yang dia maksud di lagu itu tersenyum padanya dan memberi semangat untuknya.

***

Letta paham kenapa tadi Agni bilang kalau nanti dia juga akan melihat Caca. Sekarang Letta sedang menuju ke tempat Caca bersama Agni dan Oji

"Caca" Caca tersenyum melihat Letta yang datang menemuinya

"Bagus kan suara gue?" Tanya Caca

"Bagus banget, empat jempol buat Caca!" Caca tertawa gemas mendengar pujian Letta "Kok lo ga cerita mau nyanyi sih?"

"Kan biar surprise atuh ta"

"So banget mau kasih surprise lo"

"Biarin yang penting berhasil kan wle"

"Eh ges! Gua duluan balik ya" pamit Reza

"Lah? Kok balik za?" Tanya Letta

"Iya ta, gue mau jemput bokap di bandara. Yaudah duluan ya"

-

Agni, Oji, dan Caca sedang makan bakso di kantin kampus. Sedangkan Aletta ada di ruang dosen untuk menyerahkan tugasnya.

"Dimana?" Tanya Letta di telpon

"Kantin sayang" Agni dan Oji mendelik jiji mendengar ucapan sayang Caca

"Pesenin gue mie ayam, gak pedes, minumnya Nutrisari mangga kalo ga ada rasa jeruk peras aja. Bentar lagi nyusul" bukannya marah karena Letta menyuruhnya Caca malah tersenyum, sedangkan Oji dan Agni yang memperhatikan hanya bisa geleng-geleng kepala

"Oke sayang, ditunggu" Kedua temannya benar-benar jengah dan berpura-pura muntah "Naha si?"

"Geuleuh aing ca" kata Oji, Caca hanya tertawa.


Letta yang terburu-buru karena sudah lapar menabrak seorang wanita.

"Eh astaga maaf, maaf ga sengaja. Maaf ya" kata Aletta

Wanita yang ditabrak sedikit terkejut saat melihat Letta

"Teh? Maaf ya?" Kata Letta

"oh iya, gapapa teh gapapa hehe"

Setelah meminta maaf Letta pamit pergi duluan, tapi Letta tidak sadar bahwa salah satu bukunya jatuh. Wanita yang ditabraknya itu mengambilnya, dia niat mengembalikan buku itu namun saat di melihat judulnya "Tentang Rasi".

"Kak Aletta?" Rima, wanita itu Rima.

Dunia Aletta (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang