“ JungHwa?!” Hankyung lalu memeluk JungHwa yang menghampirinya di taman rumah sakit
Dibelakang JungHwa ternyata ada omanya dan seorang gadis yang Hankyung tidak kenal
“JungHwa kau dengan aunty dulu ya sayang” Kini tinggal nyonya Jeon dan Hankyung di tempat itu
Plak
“Ibu..”
“Ibu.. kau memanggilku ibu setelah kau membuat anakku terluka?!”
“Maafkan aku.. aku..”
“Hankyung jangan kau pikir aku tidak tau apa yang kau perbuat.. karena kau adik Namjoon meninggal.. iya kan!”
“it..itu.ak..aku”
“Sudahlah Hankyung aku tidak mau mendengarmu lagi dan kumohon jauhi anakku Jungkook dan cucuku JungHwa karena aku tidak mau mereka celaka dan hapus perasaanmu pada Jungkook aku tau kau menyukai anakku itu ..dan juga kau sudah lihat gadis tadi kan.. dia adalah calon istri Jungkook”
Setelah mengatakan hal itu nyonya Jeon pergi ke ruangan Jungkook
Jadi kak Kooky adalah duda dan gadis tadi adalah calon istrinya?
Di depan ruangan Jungkook ternyata hanya ada gadis itu dan nyonya Jeon pun duduk di sampingnya
“Dimana JungHwa?”
“JungHwa ke kantin bersama para pamannya” yang dimaksud para pamannya adalah Seokjin Yoongi Hoseok Taehyung dan Jimin
“Oh begitu.. lalu kenapa kau tidak masuk saja nak?”
“Jungkook sedang diperiksa bu”
“Lhoh Namjoon kau disini.. siapa yang sakit?”
“Istriku bu.. dia tadi pendarahan saat berusaha mengejar Hankyung untungnya janin yang dikandungnya baik baik saja” Mendengar hal itu membuat nyonya Jeon semakin membenci Hankyung
Tak lama perawat yang memeriksa Jungkook keluar dan mereka bertiga masuk ke ruangan itu
“Astaga anakku bagaimana hm apa masih sakit?”
“Aku tidak apa apa bu..”
“Syukurlah kau baik baik saja Jeon kalau begitu aku balik dulu ya aku tak tega meninggalkan istriku lama” pamit Namjoon
“Nak kau duduklah disini ibu mau menyusul JungHwa dulu” kata nyonya Jeon pada gadis itu
“Hey kenapa kau melihatku seperti itu?”
“Ap apa.. ak..aku aku”
“Hahaha kenapa kau jadi salah tingkah seperti itu hm”
“Bunny”
Sudah lama aku tidak mendengar panggilan itu
“Hm”
“Apa kau sakit?”
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
