Special Chapter : Perpisahan

2K 263 73
                                    

HAPPY 30K VIEWS SEMUANYAAA🥳🥳🥳

Hai hai ada yang masih nyimpan di library gak?? Jadi dalam rangka merayakan 30k views, aku bikin special chapter nih hwhw cekidot!










"PERSAHABATAN BAGAI KEPOMPONG"

"MERUBAH ULAT MENJADI KUPU-KUPU"

Suasana di bus nomor 5 itu agak ribut- ralat, ribut banget. Bus yang dihuni anak-anak 12 IPA 3 ini emang gak dikasih guru pendamping, makanya semua muridnya merajalela gini.

Dengan iringan gitar akustik Jeno dan Haechan di bangku paling depan sebagai dirijen, paduan suara 12 IPA 3 berlangsung. Ada yang suaranya bagus dan merdu, tapi ada juga yang cempreng bahkan pecah.

Suasananya cukup haru karena mengingat fakta kalo habis ini mereka bakal pisah, ngelanjutin ke jalur masing-masing. Makanya semuanya ikut nyanyi dengan kompak, mau kapan lagi begini yakan?

Eh, gak semuanya deng.

"Ribut banget anjing" keluh Renjun yang duduk di barisan ke-5 bangku paling kanan. Daritadi dia berusaha tidur. Udah pake earphone dan nyender ke jendela, tetap aja suara cempreng Haechan masuk ke telinganya.

Shuhua di sebelahnya yang lagi sibuk ngesnapgram pun menoleh terus terkikik kecil.

"Ikutan nyanyi elah, suara lo kan bagus" ujar Shuhua sambil mencolek dagu Renjun.

"Emoh, ngantuk" tolak Renjun sebelum lagi-lagi memejam dan bersandar ke kaca jendela, berusaha tidur lagi.

Duk!

"Anjing!" umpat Renjun kesal, kepalanya terantuk jendela gara-gara ada lubang. Dia ngelus dahinya yang rasanya sakit banget sambil gak henti-hentinya ngumpatin si supir bus.

"Napa sih hah?" tanya Shuhua yang agak jengah, daritadi mulut Renjun tuh ngomong kasaaar terus.

"Kejedot anying" balas Renjun kesal.

"Sini" Shuhua narik kepala Renjun mendekat terus ngelus-ngelus dahinya, sesekali di tiupin. Renjun nurut aja sambil nyender ke bahu Shuhua, enakan gini ternyata.

"Dah ya gue tidur begini aja Sha" izin Renjun sebelum memejam lagi.

Shuhua ngangguk sambil melingkarkan tangan di sekitar leher Renjun biar badannya gak jatuh ke depan, ntar kalo jatuh pasti Shuhua dimaki habis-habisan.

Kata si supir bus, perjalanan yang ditempuh masih ada 3 jam-an lagi. Shuhua baru tau kalo resort tujuan mereka jaraknya sejauh itu dari pusat kota. Akhirnya karena paduan suara udah berakhir — dirijennya sesak nafas dan pengiring gitar jarinya keseleo— dan daripada gabut, Shuhua mending tidur aja deh.

Setelah menyandarkan kepalanya ke kepala Renjun, Shuhua pun memejam dan tidur pulas.

💘💘💘

"P"

"P"

"P"

"Woy bangun anjeng udah gue spam juga!"

Shuhua terbangun karena seruan ngegas dan colekan gak santai di bahunya. Dia ngebuka mata, eh ada Haechan yang lagi berkacak pinggang di samping bangkunya.

"Emang gak jago ngebangunin orang lu" tutur Shuhua sambil mengucek matanya.

Haechan berdecih, "kalian aja yang terlalu mesra sampe susah dibangunin" katanya, "dah gue mau bangunin yang lain dulu, ini semua pada kebo-kebo amat, capek deh Jefri Nichol" gerutunya sambil berlalu dari bangku Shuhua.

Heart Attack [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang