Part 3 (He Call Me Tatha?)

258 20 0
                                    

Aku lagi sibuk merapikan buku-buku dan berkas-berkas laporan kegiatan sekolah yang dilaksanakan 1 bulan terakhir.

Setiap bulan memang itu tugas ku.

memeriksa data kegiatan sekolah,mengevaluasi,dan memperbaiki kesalahan yang pernah ada selama kegiatan sekolah agar tak terulang lagi untuk bulan depannya.

sebenarnya bukan hanya sekretaris osis yang bekerja dalam hal ini.
Tapi,karna menurut mereka aku lah yang kerjanya paling sempurna.

walau,paling suka marah kalau ada yang tak sesuai rencana.

dan muncullah julukan ku sebagai..

Jeng...jeng...

"Miss.pervectsionis"

Hebat bukan....???

Oke,kembali ke topik.

menjadi sekos memang menyenangkan apa lagi pas ngaret pasti diampuni.

heheHehe

Hikmah dong....

Setelah merapikan berkas-berkas dan mengunci pintu osis.

Aku berjalan ke kantor guru, bukan karna kelas ku dikantor guru ya.

Tapi,karna aku mau ngasih laporan akhir bulan ke bu mega ya selaku guru pks kesiswaan dan guru pembimbing osis.

Saat melewati meja pak charis.

Aku melihat cowok.

tapi kok pernah liat ya?

ah biarkan saja lah.

Ku letakan laporan itu diatas meja bu mega dan berjalan keluar kantor.

"Dimana cowok tadi?" tanya ku dalam hati ketika melihat cowok tadi sudah tak ada pada tempatnya .

S☆

K☆

I☆

P☆

Aku berjalan memasuki kelas sambil bersenandung.

Setidaknya tugas ku bulan ini selesai. Huft...

Aku hampir mencapai pintu ketika mendengar suara riuh dan siu lan gadis-gadis.

Tapi,kok ribut banget ya- gak biasanya-.

Apalagi seingat ku les pertama kan fisika dan ibu Cindy kan killer nya minta ampun.

Ada apa ya???

Saat tiba di pintu kelas aku terkejut ketika mendapati seorang anak laki-laki yang sedang tersenyum sangat manisss.

Dengan tampang polosnya, dia tidak sadar itu dapat membuat kaum hawa menjerit histeris sangkin ngilernya *okey_Lebayy*.

Dan ibu Cindy yang memandang nya penuh pujaan,para wanita dengan mata berbinar dan kaum pria yang memandang benci dan sinis padanya.

Tapi,kok aku pernah liat ya tuh cowok??dimana ya??

Setelah sadar dari khayalan aneh ku.

aku mengetok pintu dengan sopannya dan membuat semua diam dan memandang ke arah ku.

Ku anggukan kepala pada bu cindy meminta izin masuk

Yang dijawab anggukan oleh bu Cindy.

Ku lihat cowok itu tersenyum pada ku.

Aku hanya membalasnya dengan senyum tipis dan melanjutkan langkah ku.

Tapi sebelum aku melenggang menuju bangku ku dibelakang.

bu Cindy lebih dulu menghentikan ku.

"Ana,kamu tidak mau mengajak laki-laki tampan ini??" Ucapnya dengan nada yang ukh..seperti menggoda

Aku berbalik dengan kening berkerut

"Maksud,ibu apa ya?" Tanya ku sopan

"Jangan bilang kamu tak mendengar ibu tadi?" ucapnya sambil geleng-geleng

Aku hanya nyengir dan menggaruk kepalaku yang tak gatal.

"Yaudah,nak rian ikuti ana kebangku kalian" kata bu cindy

eits,sebentar...

Bangku kalian???siapa??aku??dengan dia??ekh,maksudku si anu...rian??

Belum sempat aku protes tuh cowok udah melenggang dengan santainya dan duduk di bangku kosong disebelah bangku ku.

Nih,orang kenapa lagi???

Dan dengan malas ku darat kan bokong ku dikursi sambil mengeluarkan buku dan pulpen ku.

Tapi,sebelum aku menulis catatan yang diberikan bu Cindy.

Tiba-tiba cowok tadi bersuara,

"Na,pinjem bolpoin lu dong" ucapnya memohon.

Tapi,kok kayak suara...???

"Jangan bilang lo lupa sama gue?ituloh Na yang tadi lu tabrak dikoridor!" Katanya agak sewot

Akh,iya kok aku bisa lupa sih....???

Jadi Dia rian toh....

Aku kira salah orang lagi....

"Iya,maaf soalnya aku lagi banyak pikiran.jadi gak muat kapasitas otak nya,hehehe" kata ku nyengir.

kok alasan ku jadi aneh gini ya??

"Hahaha,lucu banget sih lo. Gak nyambung tau gak??haha" ucapnya sambil terus tertawa.

TIBA-TIBA...

"ANA,RIAN kalau mau pacaran di luar jangan dikelas" datang lah suara merdu sang dewi bu Cindy

Dan satu kelas pada neriakin

"Cie..cie...cuit cuit" kata para sahabat ku

"Huhuhuhu" kata Dewi -si cewek centil-.beserta geng nya

"Cie..cie...Ana akhirnya kepentok juga" ucap dela sahabat ku yang tak tau diuntung itu.

Aku emang punya sahabat gitu,namanya
DELAFANA (dela,Lala,Fani,Dan Ana) .

"Cie..cie..yang jomblo Lapuk akhirnya kepentok" sambung fani.

Ikh apasih.

Si rian lagi.malah senyum-senyum gak jelas.

Nyebelin banget sih.

"Sudah-sudah,catat lagi" akhirnya sang half-dewi datang.

"Nih,pulpen nya" kataku sambil memberikan pulpenya.

"Makasih,Tatha" ucapnya sambil ngambil pulpen.

Tapi,masih sempat ku ku lihat ia menegang,seperti kaget dengan ucapan nya sendiri.

Sebelum akhirnya kembali mencatat.

Loh,kok dia manggil aku tatha??

itu kan cuman jo yang boleh.

walau dia pernah..... nyakitin aku...

Segini dulu ya,readers!!!
Sorry kalau kurang memuaskan...

      Salam sayang

♥♡♥Tatha♥♡♥

{STILL} My First ♡ And My Last ♥Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang