8.Panti

46 12 5
                                    

Gimana part sebelumnya? Bikin penasaran nggak? Hm, lebih penasaran yang mana ya sama ini? Yuk cuss!!! Langsung baca ceritanya!

Ajak juga temen - temen kamu ya! Jangan lupa tinggalin notice!

HAPPY READING❤

****

Dari kejauhan, bunda Ana memperhatikan dua remaja itu. Ia tersenyum melihat bagaimana cara kedua remaja ini memperlakukan anak asuhnya.

"Nih di minum dulu tehnya mumpung masih hangat." ucap bunda Ana, menaruh teh yang di buatnya tadi di atas meja.

Alea dan Regal kompak menganggukan kepalanya. Sementara anak kecil tadi, masih setia duduk di pangkuan Regal dan sibuk dengan dunianya sendiri.

Mereka berbincang - bincang hangat layaknya seorang ibu dan kedua anaknya. Mulai dari kehidupan sekolahnya sampai bagaimana kedua remaja ini saling kenal. Tanpa mereka sadari, gadis kecil yang berada di pangkuan Regal sudah tertidur pulas. Dengan cepat bunda Ana mengambil alih anak tersebut, secara perlahan ia mengambil gadis itu dari pangkuan Regal dan berpindah ke pangkuannya.

"Kalo gitu bunda mau nidurin Kiara dulu ya." ucap bunda Ana pelan.

"Kalo gitu kita juga sekalian pamit bunda, udah sore juga." ucap Alea di setujui oleh Regal.

"Ya udah kalian hati - hati di jalan ya, maaf bunda nggak bisa nganterin kalian ke depan." balas bunda Ana.

"Gak papa bunda. Kalo gitu al sama Regal pamit ya." ujar Alea sembari menyalami bunda Ana begitupun Regal.

"Assalamualaikum." ucap dua remaja tersebut, sambil berjalan keluar.

"Waalaikumsalam." balas bunda Ana, berjalan ke belakang untuk menidurkan Kiara.

****

Langkah Regal dan lea terhenti karena di depan mereka ada beberapa anak panti yang menghadang.

"Kak al mau kemana?" tanya salah satu anak panti.

"Pulang." jawab Alea.

"Yah kok cepet banget si kak, kan kakak belum main sama kita masa pulang." ucap Mila, memanyunkan bibirnya.

"Iya ka jangan pulang dulu dong main sama kita." tambah anak panti yang lain.

Regal yang merasa bahwa lea butuh bantuan akhirnya mengambil alih pembicaraan. "Adek - adek, mainnya kapan - kapan aja ya, sekarang kak lea harus pulang dulu. Karena ini udah sore dan sebentar lagi malem, nanti kalo kak lea di cariin orang tuanya gimana?" ucap Regal.

"Kak lea nggak akan di cariin mama, papanya kok!" celetuk salah satu anak panti.

"Iya kak lea kan selalu ke sini main sama kita karena kak lea nggak punya teman." tambah anak yang lain.

Regal cukup terkejut dengan jawaban dua anak panti tadi. Apa maksud mereka. Ia menoleh ke arah Alea, raut mukanya berubah menjadi sendu.

"Kak leanya cape, jadi harus pulang ya. Nanti kalo ka leanya udah baikan pasti main sama kalian lagi kok. Kalo gitu kita pamit dulu ya." ucap Regal, menarik tangan Alea dan membawanya pergi.

Sepanjang jalan, dua remaja ini sama - sama diam dengan pikiran masing - masing. Tidak ada yang membuka suara baik Regal maupun Alea.

****

Mobil Regal berhenti di depan rumah kediaman Derandra. Alea segera turun dari mobil yang ia tumpangi.

"Makasih buat tumpangannya." ucap Alea pada Regal.

Regal membalas dengan anggukan kepala. "Kalo gitu gue pergi." ucap Regal bersiap menacap gas mobilnya.

"Hati - hati." ujar Alea.

ALEA[ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang