03. Bantu Aku

9 6 29
                                        

Maaf atas keterlambatan update... 🙇🏻‍♀️🙇🏻‍♀️
Ngaret banget 2 minggu gak update... 😭😭
Maap, ya, ywolobuunnn... 😭😭



Selamat membaca! ❤️

Selamat membaca! ❤️

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.




. . . . .

"Akasha...," panggil Rara dengan intonasi panjang.

Aksa yang sedang sibuk dengan game mobile-nya hanya merespon dengan dehaman panjang.

"Kamu gak ada niat bantuin aku gitu?"

"Bantu apaan? Lo gak liat gue lagi mabar?"

"Bantu nyari badan akulah."

Aksa menatap Rara yang sedang duduk di pinggir ranjangnya. "Yakin banget lo kalo masih hidup?"

"Yakin nggak yakin, sih. Tapi, usaha dulu apa salahnya? Kalo aku emang udah mati, seenggaknya aku nggak penasaran mati kenapa dan tau siapa aku sebenernya."

Aksa meletakkan ponsel di atas meja kemudian memutar kursi putarnya menghadap Rara. Kakinya memberi dorongan supaya kursi itu bergerak lebih dekat pada Rara. "Mau nyari ke mana? Caranya gimana? Elo sendiri aja gak inget apa-apa."

Rara diam. Hantu itu benar-benar clueless tentang jati dirinya. Rara memasang wajah sendunya. Ia terus mengekor pada Aksa sejak pertemuan mereka kemarin. Andai tidak bertemu Aksa, mungkin sampai saat ini tidak sadar kalau dirinya adalah arwah dan pasti sudah tersesat.

Sebenarnya Aksa sedikit risih dengan keberadaan Rara yang terus mengikutinya. Tetapi ia berusaha memahami posisi si gadis.

"Kamu gak penasaran kenapa aku bisa ada di SMA Alpha? Padahal aku anak SMA Beta," ujar Rara sambil memandang logo sekolahnya yang berada di dada kiri.

Aksa tertegun. "Bener juga. Lo gak inget sebelum jadi arwah lo habis ngapain?"

Rara bergumam. Raut wajahnya menunjukkan kalau ia sedang berpikir keras. Berusaha mengingat kejadian apa yang membuatnya seperti ini.

"Waktu itu lo bisa inget kalo ada ulangan kimia gimana? Lo gak inget muka temen-temen atau keluarga lo gitu?"

Rara kembali berpikir kemudian menggeleng. "Enggak tau, aku ingetnya pas itu hari rabu dan ada jadwal ulangan kimia."

"Hari rabu? Tanggal?"

"Enggak inget."

"Mungkin lo punya masalah yang berhubungan sama sekolah gue, makanya arwah lo gentayangan begini. Itu cuma asumsi gue aja, sih. Biasanya arwah yang dateng ke gue begitu, tapi gak lupa identitas kayak elo," tuturnya sembari bangkit dari duduk.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Nov 22, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Occult [ON HOLD]Where stories live. Discover now