2

32 5 0
                                    

Sebelum baca jangan lupa vote dan komen yaa beb❤
Semoga kalian sukaa
Selamat membaca

Sore ini Renata berniat mengunjungi makam seseorang, tetapi sebelum kesana dia singgah ke sebuah toko bunga untuk membeli bunga.

‘’Bagusan yang mana yah?’’ Tanya Renata pada dirinya sendiri seraya membandingkan 2 buah mawar yang berbeda warna.

’’Putih aja kali ya? tapi yang merah juga bagus.’’ Renata masih bingung hendak memilih mawar yang berwarna apa.

"Putih aja’’ Renata yang mendengar seseorang berbicara, langsung menoleh dann ‘’Lo ngikutin gue ya?’’ tanya Renata pada seseorang tersebut.

‘’Pede amat mba’’ ucap Aldi sambil terkekeh. Ya seseorang itu adalah Aldi.

‘’Emang tu bunga buat siapa ta?’’ tanya Aldi  ‘’Bukan urusan lo’’ setelah mengatakan itu Renatha pergi meninggalkan Aldi.

Renata memutuskan membeli mawar berwarna putih, eits bukan berarti Renata mengikuti usul Aldi, tapi memang benar lebih indah mawar putih.
                               ●●●
Saat ini Renata sedang berjongkok disalah satu makam.Dia pun mulai mencabuti rumput-rumput nakal yang tumbuh di makam seseorang yang sangat dia cintai.

‘’Hai pa, papa apa kabar? Nata kangen papa’’ ucap Renata lirih. Ya makam yang dikunjungi Renata adalah makam ayahnya.

Ayah Renata meninggal saat Renata masih kelas 6 SD. Ayah Renata meninggal karena mengidap penyakit gagal ginjal.

Saat itu Renata sangat rapuh, diusianya yang masih dibilang kecil, dia harus kehilangan sosok ayah. Renata juga sedih kala melihat adiknya Vano yang masih duduk dikelas 4 SD, tapi Renata sadar dia tidak boleh terus-terusan bersedih.

Karena masih ada mama dan adiknya Vano sebagai semangat hidupnya.

‘’Pa, Nata mau cerita nih’’ ucap Renata seakan ayahnya ada disampingnya.‘’Masa yah akhir-akhir ini nata selalu digangguin mahluk astral pa’’ Renata membayangkan wajah Aldi yang membuatnya gregetan.

’’Tapi dia ganteng pa hehe’’ ucap Renata tanpa sadar.
‘’Pasti setiap nata pergi kemanapun, ada dia pa.’’ Renata masih melanjutkan curhatannya yang panjang kepada sang ayah . Ralat makam sang ayah.

"Yaudah deh pa, Nata udah capek cerita nih hehe’’ ucap Renata sambil cengengesan.’’Nata pulang dulu yah pa, nanti pas aku datang lagi aku bakalan ajak mama sama vano’’ ucap Renata sambil tersenyum. ‘’Bye papa’’.

Dan tanpa Renata sadari ada seseorang yang mengintip Renata dari kejauhan.
                              ●●●
Renata Pov
Pagi ini gue semangat banget berangkat kesekolah, gue pun engga tau kenapa, tapikan bagus juga semangat kesekolah bukankah harusnya seperti itu? Heh

''Pagi ma, pagi vano’’ sapaku riang dan gembira wkwk  ‘’Pagi ta, bahagia amat keliatan’’ ucap mamaku.

‘’Tumben banget lu bangun cepat kak’’ ucap Vano remeh. Perasaan gue salah mulu ‘’Bangun siang salah, pagi salah. Kamu pengen apasih Vano?’’ ucapku dengan lembut, sangkin lembutnya Vano sampe ketiduran lagi.
Tapi boong hehe.

Author Pov
Setelah melewati drama di meja makan, Renata langsung pergi kesekolah takut telat dia.

‘’Widihh, angin apaan nih ta, tumben banget datang pagi?’’ Tanya Daniel teman sekelas Renata.

‘’Angin muson barat niel!’’ ucap Renata malas dan pergi meninggalkan Daniel yang tertawa.

"Lo Renata kan?’’ tanya Kyra seolah tidak percaya kalau Renata datang pagi. ‘’Berasa artis gue ra, diwawancarai mulu, baru masuk pintu aja tadi udah ditanyaain.’’ Jawab Renata pd.

‘’Iyain biar fast’’ ucap Kyra malas berbicara dengan Renata.
Tepat saat Kyra menjawab, guru mereka datang dan pembelajaran pun dimulai.
                             ●●●
Kringgg… bel tanda siswa sudah boleh mengisi perut pun berbunyi.

‘’Ayo ra, kita letsgo’’ ajak Renata pada Kyra yang sedang menyusun bukunya. ‘’Kuyy’’ jawab Kyra semangat. Karena memang sejak tadi mereka berdua sudah lapar.

‘’Kaya ga makan 10 hari lu ra hahah’’ ucap Renata sambil tertawa menatap Kyra yang terlalu lahap. ‘’Lo juga gitu kali ta’’ balas Kyra tak terima.

‘’Hahah uhukk…uhukk..’’ karena makan sambil tertawa Renatha pun tersedak ‘’Aa uhuk air uhukk raa’’ Renata meracau tidak jelas karena memang dia keselek cuy.

Kyra yang melihat itu langsung lari mungkin membeli minuman? Ni auhor yang ngebatin, karena memang tadi mereka hanya membeli makan tanpa minum, terlalu lapar katanya.

‘’Nih..’’ seseorang menyodorkan Aquda dan tanpa pikir panjang Renata langsung meneguknya sampai setengah botol.

"Huhh, Kyra goblokk gue keselek malah ditinggal’’ ucapnya menyumpah serapahi Kyra.

‘’Makasih Renata’’ ucap seseorang sang penyodor Aquda dengan menekankan kata Makasih. Renata yang mendengar itu pun mendongak.

"Eh ini minum lo yah?’’ tanya Renata polos, sok polos mah kalo Renata.
Kalian pasti tau dong sang penyodor siapa? Yapp Aldi.

‘’Hm’’ jawab Aldi singkat dan duduk disebelah Renata. ‘’Oh, lo ngapa duduk disini?’’ tanya Renata tanpa mengucapkan Terimakasih, ingat itu.

"Mau nunggu ucapan Terimakasih’’ sindir Aldi. "Oh, emang dari siapa?’’ tanya Renata sambil melanjutkan makannnya yang tertunda tadi.

Tolong ingatkan Renata, agar membawa otak sebelum keluar rumah.

"Lo ga nyadar yah?" tanya Aldi sekali lagi, namun tak berguna juga karena Renata dengan kebobrokannya sangat mesra.

‘’Yaudahlah, nanti kalau lu udah tau jangan lupa cari gue ya!’’ kesal Aldi dan pergi meninggalkan Renata yang masih belum paham.

Sudahlah mending Renata melanjutkan makannya yang tertunda lagi.
Saat Renata sudah selesai makan dan hendak minum dia pun tersadar.

"Ini kan minuman dari Aldi yah?’’ ucap Renata seolah bertanya pada mie yang bergelombang.

‘’Ohhh, ini nih yang dimaksud si Aldi, elah sok pake kode-kodeaan lagi sama gue.’’ Ucap Renata sambil tertawa renyah.

‘’Nanti aja kaliyah gue bilang makasihnya, kayanya juga dia nunggu Makasih gue banget’’ ucap Renata dan tanpa tersadar dia tersenyum.

Btw ada yang sadar Kyra ga balek-balek? Kemana yah dia?



Gimana guys? Part ini gimana?
Semoga kalian suka yaa, dan semoga kalian ga bosan..
Btw ini gak singkat singkat amat kan?hehe
Jangan lupa vote dan komen say💛

RENATATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang