Rumor || PT 17

42 6 3
                                    

seminggu telah berlalu dengan cepat, meskipun begitu kondisi jaehwan tidak menandakan adanya kebaikan namun tidak menandakan keburukan juga.

"jaehwan gimana kabar kamu? aku kangen, aku kangen waktu kita berangkat kesekolah bareng, aku kangen waktu liat kamu ketawa, aku kangen semuanya.." lagi-lagi yewon menangis dihadapan orang kesayangannya yang sedang terbaring lemah dan dipasangi oleh infus.

"kamu tau? banyak yang berubah walaupun cuma seminggu. kamu bilang mau jadi penyanyi kan? iya boleh kok, tapi tolong bangun ya? aku kangen kamu.."

tiba-tiba ponsel yewon berdering, oh? terlihat nama kontak 'park jihoon' dilayar ponselnya. tiba-tiba saja jihoon menelponnya? untuk apa? rasa penasaran menghantui dirinya dan akhirnya membuat dirinya mengangkat telepon.

"halo?"

"masih dirumah sakit?"

"nggak, disekolah."

"ini hari minggu??"

"ya udah tau kenapa nanya hoon?"

"kayak gatau basa-basi aja won."

"kalo masih mau lanjut basa-basi, aku matiin."

"eh-eh, iya ini serius mau ngomong."

"apa? cepet."

"ituloh, apasih.."


tuut.. yewon mematikan telepon dari jihoon, 'aneh' itulah satu kata yang mendeskripsikan jihoon saat ini menurutnya. untuk apa menelpon tapi membahas hal-hal yang, tidak jelas? itu hanya membuang waktunya saja pikir yewon.

tiba-tiba saja, jari jaehwan perlahan bergerak. alangkah terkejutnya yewon disaat itu juga, yewon ingin segera memanggil suster ataupun dokter untuk memberitahu jika jaehwan sudah sadar.

namun, saat ingin meninggalkan ruangan jaehwan menggenggam pergelangan tangan yewon. yewon pun terdiam saat itu juga.

"disini aja.." ucap jaehwan perlahan

"kamu mau minum? atau kamu butuh sesuatu? bilang aja." yewon tidak ingin jaehwan kenapa-napa lagi.

jaehwan menggeleng pelan, "kamu disini aja, itu udah cukup."


deg! bagaikan terkena serangan jantung, yewon merasa sangat deg-degan dan bisa saja ia meledak disaat itu juga. namun ia harus menahan hal tersebut.

"kamu kenapasih bisa sampe kecelakaan waktu itu..?" tanya yewon lirih

"aku hampir pingsan karena saking shocknya waktu tau, kamu tau gak?" sambung yewon

"engga, aku kan koma?" diselingi cengiran khas milik jaehwan

"kamu masih aja ya!" yewon mencubit perlahan lengan lelaki itu

"aw! aku koma lagi nih?" jaehwan meringis kesakitan walaupun sebenarnya tak sakit sama sekali.

"jangan begitu dong ngomongnyaa!" ucap yewon dengan nada sedikit kesal.


jaehwan terkekeh pelan melihat perilaku perempuan yang berada disampingnya itu, pasalnya saat ini dia terlihat lucu sekali menurutnya. pipinya terlihat sangat chubby? ingin sekali rasanya jaehwan mencubitnya namun karena kondisinya masih belum stabil, ia mengurungkan niatnya tersebut.

"kayaknya aku gajadi ikut audisi-"

"loh kenapa? bukannya itu impian kamu? bukannya waktu itu kamu mau banget ikut? kenapa sekarang malah batal?" tanya yewon terkejut

"kamu nanya apa ngeinterview?" tanya jaehwan balik

"aku bukan wartawan," jawab yewon singkat

"yaa gapapa?" jaehwan menghela nafas sesaat, "lagipula aku kasian sama kamu?"

"kok malah jadi aku?" yewon balik bertanya


yewon bingung, mengapa jaehwan kasihan terhadap dirinya? apakah dirinya melakukan sesuatu sehingga membuat jaehwan mengurungkan niatnya untuk pergi audisi diseoul? apakah dirinya yang menjadi penyebab ini semua? ia bertanya-tanya pada dirinya sendiri.


jaehwan yang saat itu sedang peka (?) mengelus punggung tangan kanan perempuan itu, lalu tersenyum kearahnya.

Rumor || Kim Yewon ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang