01. Dia tidak asing, tapi? Siapa?

3.6K 310 46
                                    

Langitnya tampak kelabu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Langitnya tampak kelabu. Sudah sejak pagi tadi, mungkin sampai malam. Gemuruh terdengar diantara awan-awan yang menggantung di langit sana. Meskipun demikian, Gempa tetap beraktivitas seperti biasa.

Sudah hampir satu bulan lebih sejak sekolah libur semester sebelumnya. Seragam putih berbalut dengan cardigan krem menutup hampir seluruh seragamnya. Sebuah bordiran terpasang dengan tulisan: Gempa Adhinatha, terpasang rapi di sisi kanan seragam putih miliknya.

Gempa memperhatikan diri sendiri yang terpantul oleh cermin didepannya. Wajahnya tampak manis dengan pipi gempal dan mata bulat sempurnanya. Tubuhnya juga tidak terlalu tinggi. Dia memang terlihat seperti anak SMP dengan postur tubuh seperti itu—mengabaikan fakta bahwa dia sudah menginjak kelas 12 SMA.

"Den Gempa! Sarapan sudah siap. Ayo cepat turun!"

Suara seorang wanita terdengar berseru dari luar sana. Gempa bergegas keluar dari kamar itu sembari menenteng tas sekolah di tangan kanannya. Dia menuruni anak tangga dan langsung menuju ke ruang makan. Di sini, hanya ada seorang pembantu dan pemilik kediaman ini. Sedangkan siapa Gempa? Anggap saja Gempa menumpang di sini.

Gempa pernah bertanya tentang asal-usulnya kepada sang pemilik rumah. Namun, nihil. Oknum tersebut selalu bungkam atau pun mengalihkan topik pembicaraan. Gempa sendiri tidak terlalu pusing dengan itu. Mungkin, belum saatnya dia tahu. Atau memang seharusnya dia tidak boleh tahu.

"Kamu sudah rapi aja, 'nih? Semangat banget kelihatannya."

Itu suara sang pemilik rumah—Boboiboy namanya. Dia duduk di salah satu kursi yang mengitari meja makan itu. Omong-omong, dia seorang polisi—lebih tepatnya, dia adalah petugas administrasi kepolisian di wilayah itu. Dia tersenyum hangat saat Gempa sudah duduk di kursinya.

"Kan sudah mau lulus, Gem nggak boleh malas-malasan," jawab Gempa.

Boboiboy mengangguk pelan sebelum atensinya kembali kepada koran yang sejak tadi dipegangnya. Headline berita tersebut sedikit mengganggunya:

PENCULIKAN SEMAKIN MENINGKAT, MASYARAKAT DIHIMBAU UNTUK BERHATI-HATI

Sudah hampir setengah tahun, tingkat hilangnya orang-orang sekitar meningkat drastis. Sebagai petugas administrasi kepolisian, dia tahu betul dengan laporan-laporan yang diajukan kepada pihak kepolisian atas hilangnya sanak saudara ataupun keluarga mereka. Yang lebih mengkhawatirkannya, saat oknum yang dinyatakan hilang tersebut ditemukan, oknum itu sudah tidak bernyawa dengan kondisi yang aneh. Jantung mereka hilang dan kehabisan darah.

Anehnya, tidak ditemukan jejak-jejak hewan buas disekitar lokasi korban. Kasus ini seperti telah direncanakan sebelumnya dan sangat-sangat terorganisir. Tidak ada bukti sama sekali.

"Pulang sekolah langsung pulang, 'ya, Gem? Jangan keluyuran kemana-mana. Abang bakalan sering lembur akhir-akhir ini," ucap Boboiboy sebelum menutup koran yang dibacanya. Dia menetap Gempa di sana, raut khawatir tidak bisa dia sembunyikan.

Bloodbound | ✔ (On Remake)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang