NAHYUCK is Love
#005
written by : ShinsHCLe
.
Happy Reading♡Brak!
Haechan mengernyit, suaranya amat kuat. Tapi Haechan sama sekali tidak merasakan sakit sedikitpun.
'Apa aku langsung mati hanya karena pukulan?'
Haechan langsung membuka matanya ketika merasakan benda dingin melingkari perutnya, Haechan menunduk. Lengan itu, Haechan tentu sangat tau itu lengan milik siapa yang saat ini melingkari perutnya dengan tegas.
"Kau tak apa?" Haechan mendongak, mata bambinya langsung bersibobrok dengan mata tajamnya Jaemin. Haechan terpaku.
Haechan baru mengerjabkan matanya ketika Jaemin menariknya pergi dari tempat itu,
"Tapi para pre-" Haechan membulatkan matanya, sejak kapan semua orang di gang itu sudah jatuh tumbang tak sadarkan diri?
Haechan menoleh menatap Jaemin bingung, namun Jaemin tak menjawab. Malah dengan mudahnya Jaemin mengangkat tubuh berisinya Haechan, Haechan yang tak siap memekik terkejut.
"Yak! Apa yang kau lakukan! Turunkan aku," Haechan memukul dada Jaemin, tidak terima digendong oleh Jaemin. Ditambah Jaemin menggendongnya ala bridal style.
Jaemin tak menghiraukan protesannya Haechan, Jaemin hanya menggedikkan bahunya. Dengan santainya Jaemin melompat ke atas gedung.
Kedua mata bambinya Haechan membulat dengan sempurna, sekali lagi. Jaemin melompat ke atas gedung, atas gedung. Bahkan Haechan masih bungkam ketika Jaemin sudah mendudukkannya di sebuah ranjang king size.
Nyawanya Haechan rasanya masih tertinggal di bawah gang kumuh tadi, juga otak cerdasnya belum bisa mencerna apa yang baru saja terjadi.
Hingga sebuah benda dingin menempel pada lehernya membuat Haechan berjengit, Haechan menemukan Jaemin yang lagi-lagi mengecupi perpotongan lehernya. Tubuh Haechan membeku, ditambah hembusan nafas Jaemin yang amat dingin membuat bulu kuduknya semakin meremang.
Namun kenangan buruk itu langsung terbesit dalam fikiran Haechan kembali, dengan sisa kesadarannya. Haechan mendorong bahu Jaemin, Jaemin menatap Haechan dengan dahi berkerut bingung.
"Sialan kau! Kau fikir aku murahan? Bisa kau sentuh sesukamu?!" teriakan marahnya Haechan membuat Jaemin semakin mengerutkan dahinya bingung.
"Kau jelas menyukaiku, aku bahkan bisa mendengar debaran jantungmu ketika di sekitarku. Tapi kenapa kau malah terus mengelak?"
tenggorokan Haechan tercekat, dengan segera Haechan memalingkan wajahnya. Menghindari tatapan Jaemin. Dalam hati Haechan merutuki dirinya,
Jaemin menangkup kedua pipi chubby Haechan, membuat Haechan menatapnya. Haechan menguatkan hatinya, dengan mata yang berkilat benci, Haechan balas menatap Jaemin.
"Kau lupa?! Kau sudah mengejekku saat aku hendak menyatakan perasaanku!"
Jaemin menyerngitkan dahinya bingung,
"Mengejek?"
"Kau lupa?! Dasar sialan!" Haechan mencoba melepaskan kedua tangannya Jaemin pada wajahnya, namun sekuat apapun Haechan mencoba. Tangan Jaemin masih tetap tidak bergeser sedikitpun,
"Lepaskan sialan!"
Jaemin menggeleng,
"Tidak sebelum kau menjelaskan maksudmu."
Haechan berdecih kesal.
Flashback.
Haechan menatap kotak makan yang dia pegang, senyumnya kembali merekah ketika membayangkan Jaemin yang tersenyum menerima kotak makanan darinya. Haechan menggelengkan kepalanya dengan brutal.
"Tidak, tidak mungkin. Bagaimana Jaemin bisa tersenyum." Haechan terkekeh dengan gumaman tak jelasnya. Dengan semangat yang membara Haechan melangkah mendekati Jaemin yang sedang duduk bersandar pada salah satu kursi tribun, tentu saja dengan mata terpejamnya.
Angin berhembus cukup kuat, menerbangkan daun-daun yang mulai berguguran. Menggoyangkan rambut abu-abunya Haechan,
"Jangan mendekat," Haechan yang kurang beberapa langkah langsung terdiam di tempatnya mendengar Jaemin berkata. Haechan berkedip, menatap Jaemin dengan kepala miring menatap Jaemin heran.
Jaemin masih memejamkan matanya,
"Aku bilang jangan mendekat," ujar Jaemin dingin yang membuat Haechan kembali menghentikan langkahnya.
"Aku hanya ingin memberimu ini," Haechan menyodorkan sekotak bekalnya di depan Jaemin.
Namun tanggapan Jaemin benar-benar di luar dugaannya, Jaemin langsung menutupi hidungnya. Wajahnya terlihat menyerngit tidak suka. Dan tanpa menjawab ataupun menerima kotak bekal dari Haechan. Jaemin langsung beranjak pergi meninggalkan Haechan yang masih membeku di tempatnya.
Hati Haechan langsung mencelos melihat Jaemin pergi, Haechan mengendus kotak makannya. Baunya tidak menyengat sama sekali, dalam hati Haechan merutuki dirinya yang tidak tau malu.
Ya, Haechan baru sadar. Jaemin langsung pergi ketika dirinya mendekat, karena Haechan menjijikkan menurut Jaemin.
Flashback Off.
.
-TBC-
KAMU SEDANG MEMBACA
Enemy [NAHYUCK]✔
Fanfiction#005_Nahyuck is Love Written by : @ShinsHCLe Summary : "Apa alasanmu?" "Kau tau, baunya sangat manis dan menyegarkan. Saat itu aku sungguh terkejut, aku menghindarimu karena takut lepas kontrol." Genre : Fantasy Vampire - Romance - School Life . ⚠️T...