🐰E 2🐻

12.2K 1.6K 63
                                    

NAHYUCK is Love
#005
written by : ShinsHCLe
.
Happy Reading♡

Entah bagaimana rasa kesal yang Haechan rasakan dua tahun yang lalu kembali bercokol dalam dadanya Haechan, hanya karena kenangan tersebut melintas pada benaknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Entah bagaimana rasa kesal yang Haechan rasakan dua tahun yang lalu kembali bercokol dalam dadanya Haechan, hanya karena kenangan tersebut melintas pada benaknya.

Haechan berdiri mengangkat nampan makanannya yang baru dia makan beberapa suap tadi. Melangkah dengan tergesa menuju ke tempat Jaemin berada,

"Haechan!"

Prang!

Terlambat, seluruh isi nampan Haechan sudah melumuri kemeja putihnya Jaemin. Chenle menghela nafas, lagi-lagi Haechan melakukannya. Chenle merutuki emosi Haechan yang tidak bisa dibendung sama sekali.

"Oh! Jaemin-ssi, maafkan aku. aku rasa kakiku tadi tersangkut." tutur Haechan dengan halus, namun berbanding terbalik dengan wajahnya yang malah terlihat menjengkelkan.

"Yak! Lee Haechan, bukan sekali ini saja kau sengaja mengotori pakaian Jaemin!" bukan Jaemin, namun itu suara bassnya Jisung. Teman yang paling sering berada di sekitar Jaemin,

"Bagaimana lagi, aku tidak sengaja." Haechan menatap Jisung dengan wajah tengilnya, Jisung tersulut melihatnya. Ketika hendak melayangkan tinjunya, Jaemin menahan tangannya.

"Jaemin, kenapa kau malah membelanya? Ini sudah kesekian kalinya, dan kau masih akan tetap diam?!" Jaemin mendongakkan kepalanya, menatap jisung. Seakan mengerti, Jisung berdecak kesal. Kembali mendudukkan dirinya dengan hati dongkol, ingin sekali dia memukul si rambut abu-abu itu. Karena memang si rambut abu-abu itu sering mengganggu Jaemin, dengan dalih 'tidak sengaja'. Dan Jaemin juga hanya akan diam tidak membalas sedikitpun.

"Nah, Jisung-ssi. Kau lihat sendiri bukan? Jaemin saja tidak marah, sekali lagi aku minta maaf." Haechan mengambil nampannya, melambaikan tangannya pada Jisung dengan raut wajah yang menurut Jisung amat sangat menyebalkan.

Ketika baru dua langkah, Haechan kembali tertarik kebelakang. Haechan hendak membuka mulutnya untuk protes, namun semunya langsung tertelan ketika Haechan menyadari dirinya yang ditarik lebih tepatnya diseret oleh Jaemin keluar dari kantin.

Jaemin terus menyeret Haechan, tidak memperdulikan sama sekali suara berisiknya Haechan yang terus protes minta dilepaskan.

Mata bambinya Haechan ketika melihat pintu ruang olahraga yang terkenal sepi, karena memang ruang olahraga itu hanya digunakan ketika musim dingin. Haechan membayangkan berbagai kemungkinan buruk Jaemin menyeretnya ke ruang kosong itu.

Jaemin yang menyiksanya, mencabik-cabik tubuhnya, lalu potongan tubuhnya akan di buang. Haechan menggelengkan kepalanya dengan histeris,

"Lepaskan aku, akh!" protesan Haechan berganti pekikan kesakitan karena punggungnya yang terbentur washtafel.

Eh? Washtafel? Haechan baru sadar jika dirinya sudah di seret masuk hingga berada di ruang ganti di dalam ruang olahraga. Haechan mengangkat kepalanya hendak protes, namun nafasnya tercekat ketika Jaemin dengan santainya membuka seluruh kancing kemeja seragamnya sambil terus melangkah mendekatinya.

Secara naluriah kedua tangannya Haechan menyilang di depan dadanya,

"Ya-Yak! Apa yang akan kau lakukan?" Haechan gugup, wajah Haechan semakin memerah ketika kemeja itu sudah terlepas dan memperlihatkan tubuh atletisnya Jaemin.

Haechan memejamkan matanya dengan erat ketika Jaemin sudah berdiri menghimpit tubuhnya.

Bulu kuduk Haechan langsung meremang ketika merasakan nafasnya Jaemin di perpotongan lehernya.

"Cucikan seragamku di sini, segera." Mata Haechan langsung terbuka, menoleh menatap Jaemin dengan raut wajah tidak percaya. Seakan memang Haechan salah mendengar.

"Hah?"

"Cuci," Jaemin melirikkan pandangannya ke bawah, Haechan mengikuti arah pandangan Jaemin. Dahi Haechan berkerut bingung, sejak kapan tangan kanannya sudah membawa seragamnya Jaemin.

"Atau kau mau aku melakukan hal ini?" tubuh Haechan seketika menegang ketika merasakan benda dingin menyentuh lehernya, jarinya Jaemin. Haechan menggeleng dengan kaku,

"Antarkan nanti di tempat latihan ice skatingku." Haechan mengedipkan kedua matanya, menatap Jaemin yang melangkah pergi dengan tatapan blank-nya.

.
~Bersambung~

Enemy [NAHYUCK]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang