MANTAN PACAR [Completed]

01. Realita Lebih Baik Daripada Ekspektasi

Sebelum membaca diusahakan follow dulu ya dan jangan lupa vote and command:)

Welcome to my Story 2 "MANTAN PACAR"

Semoga enjoy ya bacanya:)

Happy Reading ...

Part 1. Realita Lebih Baik Daripada Ekspektasi

Seorang gadis berambut panjang yang dikuncir kuda itu sedang berjalan lunglai menuju kelasnya, hari ini ia tidak bersemangat untuk pergi kesekolah karena teman temannya pasti akan memberikan pertanyaan seperti seorang reporter tv. Karena chat mereka kemarin malam  tidak ia balas sama sekali. Menyebalkan memang. Saat sampai didepan kelas ia berhenti sejenak, menghirup oksigen dalam dalam lalu menghembuskannya secara perlahan.

"EH ITU DIA TERSANGKANYA!!"

Ah benarkan tebakannya, teman temannya langsung menyerbu dirinya seperti orang yang ketahuan mencuri sesuatu.

"Sel, lo putus ya sama Saka? kenapa?" tanya Anggi

"Tau ah males." Gisel langsung berjalan ketempat duduknya namun lagi lagi teman temannya itu masih membututi dirinya seperti dayang dayang.

"Saka selingkuh ya Sel?" sahut Okta sambil menaruh kepalanya diatas meja berhadapan dengan Gisel.

"Kan gue udah bilang Sel kalo Saka itu playboy, lo sih bebal banget." sahut Rahma

Gisel berdecak "Bukan, bukan itu masalahnya."

"Lah terus?!!" seru ketiga temannya itu

"Males ah jelasinnya."

"Lo mah kaya gitu Sel, selalu gak mau terbuka sama kita."

"Bukan gitu tapi gue lagi males aja bahas hal yang kaya gituan."

Bel sudah berbunyi tak lama kemudian masuklah segerombolan cowok, mereka pasti habis nongkrong diparkiran sebelum masuk kelas. Gisel menatap mereka dengan jengah ia lebih memilih meletakkan kepalanya diatas meja daripada melihat wajah wajah songong cowok kelas Xll IPS 3 itu.

"Ngapa Sel muka lo butek amat, gak diajak jalan lagi sama Saka?" Candra langsung mendapat geplakan dari Anggi, cowok bermulut lemes seperti emak emak itu langsung mengaduh kesakitan.

"Mereka udah putus ogeb."

"Demi apa?!" Candra langsung berlari kearah meja Saka yang berada dipojok belakang

"Lo putus sama Gisel kenawhy?" Saka nampak tak peduli dengan pertanyaan dari Candra tersebut, ia malah mengambil sebungkus rokok dari sakunya lalu memetikkan korek api kepuntung rokoknya.

"Tanya aja sama dia, ngapain tanya sama gue."

"Emang ya cowok itu gak pernah bisa ngertiin perasaannya cewek!" seru Okta

"Cowok aja terus yang disalahin!" sahut Beni

"Emang cowok itu selalu salah Ben!!" sahut Candra sambil melirik sinis kearah Okta

"Woy! woy! Bu Menik anying!" seru Adit sambil berlari menuju tempat duduknya, semua siswa langsung duduk ditempatnya masing masing. Saka pun langsung mematikan puntung rokoknya sebelum guru IPA itu datang.