05. Ganteng Ganteng Sering Gila

508 168 5
                                    

Annyeong yeorobun budayakan vote and command setelah membaca ya:)

Happy reading ...

Part 5. Ganteng Ganteng Sering Gila

Dikelas Xll IPS 3 sekarang sudah ada  bu Ida wali kelas mereka, ia sedang duduk dibangku guru sambil mengecek absensi anak didiknya.

"Aditya Dimas Juliansyah!" panggil bu Ida

"Diruang bk bu!" seru Wahyu

"Kenapa?"

"Rambutnya ketauan di cat bu!" bu Ida hanya menggeleng gelengkan kepalanya

"Candra Asmara Titi Laksana!"

"Diruang bk juga bu!"

"Kenapa lagi dia?"

"Rambutnya juga ketauan di cat bu!" bu Ida menghembuskan nafasnya jengah

"Saka Prawira Utama!"

"Diruang bk juga bu!"

"Rambutnya ketauan di cat lagi?"

"Bukan bu, gara gara ketauan ngerokok diparkiran!" bu Ida memijat pelipis kepalanya, kepalanya begitu pening karena ulah anak didiknya yang super bandel itu

"Beni Eka Pramudya!"

"Saya bu!" seru Beni sambil mengangkat telapak tangannya

"Tumben kamu gak ngikutin ketua suku kamu?"

"Bosen bu ngapel pak Bandi tiap hari, mending ngapel neng Anggi ye gak?!!"

"Ihh!! NAJIS TRULALA YA!!"

• • •

Saka, Adit, dan Candra sekarang duduk dihadapan pak Bandi guru bk sekolah mereka. Mendengarkan orang tua itu ceramah membuat telinga mereka menjadi panas.

"Kalian lagi kalian lagi bosen saya liat muka kalian." ujar pak Bandi

"Saya juga bosen pak liat muka bapak." celetuk Candra

"Ngejawab kamu?!"

"Hehe ... ampun pak."

"Rambut apa ini pake di cat merah segala, mau jadi lampu lalu lintas kamu?"

"Ini bukan di cat pak, saya itu hobi kesawah terus kena sinar matahari  makanya rambutnya jadi merah." sahut Adit

"Alesan."

"Suwer tekewer kewer pak!" seru Adit sambil mengacungkan dua jarinya

"Gak percaya saya, kamu juga Saka disekolah itu enggak boleh merokok."

"Terus kalo diluar sekolah boleh dong pak?" tanya Saka

"Ya gak boleh lah! rokok itu gak baik buat kesehatan kamu Saka."

"Tapi gak ada yang peduli sama kesehatan saya." pak Bandi menghela nafas panjang

"Ya sudah balik sana kekelas. Kali ini bapak maafin kamu dan buat kalian berdua, kalian harus potong rambut kalo enggak bapak sendiri yang bakalan motong rambut kalian."

"Iya pak nanti saya potong ketukang cukur langganan saya, kalo dicukur sama bapak bisa bisa jadi botak lagi nanti dikira kembarannya pak Bambang." sahut Candra

"Ya sudah sana." Mereka bertiga langsung keluar dari ruang bk tersebut

"Kuping gue panas anying." ujar Adit sambil mengusap usap telinganya

"Sentuhan rohani Dit supaya setan setan yang ada di dalam diri lo keluar semua gara gara ceramahnya pak Bandi." balas Candra

"Sialan lo."

MANTAN PACAR [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang