18. Alasan Putus

316 68 0
                                    

Annyeong yeorobun budayakan vote and command setelah membaca ya 🤗 Don't forget to tap the star:)

Salam sayang dari istrinya oppa Hyunsuk yang tak dianggap:)

Happy reading ...

Part 18. Alasan Putus

Di hari minggu pagi yang cerah ini dengan ditemani suara kicauan burung yang bersaut sautan sekarang Gisel sedang berada ditaman dekat komplek nya hanya untuk sekedar lari lari pagi.

Ditelinga nya sudah terpasang earphone yang tersambung keponsel yang ia kantongi disaku celananya.

"Like an echo in the forest
Haruga doraogetji
Amu ildo eopdan deusi
Yeah life goes on
Like an arrow in the blue sky
Tto haru deo naragaji
On my pillow, on my table
Yeah life goes on
Like this again."

Gisel bersenandung kecil mengikuti lagu yang sedang ia putar sambil berlari kecil mengelilingi taman.

Tak ada yang lebih menyenangkan kecuali mendengarkan lagu sambil menikmati pemandangan yang indah seperti ini, udara masih terasa segar, embun yang masih menempel di dedaunan, sinar matahari yang masih malu malu untuk menunjukkan dirinya yang membuat semuanya terlihat begitu sempurna pagi ini.

Setelah tiga puluh menit ia berlari berkeliling taman dan sekarang keringat sudah bercucuran di pelipisnya, Gisel memutuskan untuk istirahat sejenak disebuah kursi taman.

Ia mengusap keringatnya dengan tangannya lalu melepas earphone yang berada di telinganya.
Seketika matanya memicing ketika ia melihat seorang perempuan yang pernah ia lihat di mall bersama Saka waktu itu dan sekarang perempuan itu bersama laki laki lain. Apa dia berselingkuh?

Untuk menghilangkan semua pertanyaan yang tiba tiba muncul didalam pikirannya, ia memutuskan untuk menghampiri mereka berdua yang duduk tak jauh dari tempatnya duduk tadi.

"Permisi." sapa Gisel yang membuat mereka menoleh kearahnya

"Ada apa ya mbak?" tanya si perempuan itu

"Cantik sih." batin Gisel

"Hm ... gini mbak saya cuma mau tanya, mbak ini yang pernah jalan sama Saka di mall waktu itu kan?"

"Oh Saka, jadi mbak juga kenal sama Saka. Dia itu kakak dari pasien saya, memang ada apa?" tanya si perempuan tadi

"Pasien?"

"Saya Sekar dokternya Dira, adik dari Saka. Saya sama Saka memang dekat dia sudah saya anggap sebagai adik saya sendiri, memang ada masalah ya?" Sekar menjeda kalimatnya. "Oh ... kalau mbak nganggep saya ada apa apanya sama Saka itu salah besar mbak, mbak ... pacarnya ya?"

Mendengar pertanyaan itu Gisel langsung menggelengkan kepalanya dengan cepat.

"Bukan, saya ... bukan pacarnya, ya sudah maaf kalo mengganggu waktunya saya permisi." ujar Gisel sambil tersenyum lalu pergi meninggalkan Sekar dan juga pria tadi

"Berarti Saka belum punya pacar dong? Terus separah apa sih penyakit adiknya Saka gue jadi penasaran?" gumam Gisel



Jam sudah menunjukkan pukul sembilan pagi namun Gisel masih ingin berjalan jalan, sebut saja ini q-time untuk dirinya sendiri.

Gisel menatap cafetaria yang ramai sekali dengan pengunjung, dulu cafe ini adalah tempat favoritnya dan juga Saka untuk menghabiskan akhir pekan bersama namun sekarang hanya tinggal kenangan.

MANTAN PACAR [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang