0.7

3.3K 346 72
                                    

Suasana damai di hutan kota membuat sudut bibir Wonwoo terangkat membentuk satu senyuman manis. Hanya ada beberapa orang yang berlalu lalang tanpa peduli dengan sekitarnya, sempurna. Kembali ia angkat kameranya, membidik seekor burung kecil yang tengah hinggap di tangkai pohon. Bergumam senang melihat hasil gambar yang ia dapat. Belum puas sampai disitu, Wonwoo kembali mengangkat kameranya hendak membidik sasaran lain namun yang ia dapati di lensanya adalah seorang pemuda dengan pakaian kasual yang berjalan kearahnya. Alisnya mengernyit dibalik kamera. 'feromon alpha' batinnya, ia mengenali wajah itu... wajah rupawan yang penuh kharisma. Tanpa sadar ia telah mengambil beberapa gambar pemuda itu.

"Selamat pagi."

Wonwoo segera menyimpan kameranya, mencoba bersikap setenang mungkin.

"Err... pagi." Jawabnya kikuk.

"Kebetulan sekali kita bertemu disini." Senyum tipis di wajah itu membuatnya dua kali lebih tampan.

"Ugh kau...?"

"Oh, kita bertemu di bar, ingat? Aku mengantarmu pulang lalu kita—"

"Ah ya aku ingat, sekali lagi terima kasih untuk itu." Wonwoo memotong pembicaraan si pemuda begitu ia mengingat kejadian pada malam itu. Sedangkan Mingyu tersenyum simpul, mengulurkan tangannya.

"Kalau begitu aku akan memperkenalkan diri lagi, aku Mingyu dan aku bekerja di bar tempat kita bertemu."

Dengan agak ragu Wonwoo menyambut uluran tangan besar Mingyu.

"Wonwoo." Balasnya singkat.

Ia segera menarik tangannya, tubuhnya bereaksi aneh ketika kulitnya bersentuhan dengan Mingyu. Wonwoo menghindari kontak mata dengan Mingyu yang diam-diam tersenyum. Dalam hati memuji, di cuaca yang cerah seperti ini mata Wonwoo terlihat lebih berkilau dibalik kacamatanya. Sang alpha terpana, mata rubah Wonwoo yang tajam tersimpan raut manis yang jinak. Mingyu berdeham sekali, memulai topik pembicaraan lain sebagai gantinya.

"Kau seorang fotographer?" Mingyu menunjuk kamera Wonwoo dengan dagunya.

"Ya, seperti itulah. Ini pekerjaan sekaligus hobiku." Mingyu mengangguk dua kali, Wonwoo cukup introvert ternyata.

Wonwoo melirik Mingyu yang berdiri disebelahnya. Ada aura aneh yang ia rasakan sejak kedatangan Mingyu. Selain feromonnya yang begitu kuat dan berbeda. Suasananya pun menjadi lebih sunyi, angin berhembus dengan lembut seakan membelai surai hitam Mingyu. Siapapun yang melihatnya pasti dapat mengetahui kalau ia adalah sosok alpha yang kuat.

"Apa kau sedang senggang? Mau minum kopi?"

Isi kepala Wonwoo sebenarnya penuh dengan kalimat penolakan. Namun entah kenapa lidahnya enggan menyuarakan seribu penolakkan itu seolah tidak setuju. Wonwoo masih diam sampai Mingyu mengulurkan tangannya.

"Kau ikut?"

Belum sempat mulutnya membuka suara, tubuhnya justru bereaksi sendiri diluar perintah. Tangannya menyambut uluran tangan Mingyu yang langsung di genggam oleh sang empu, kemudian keduanya berjalan beriringan bak pasangan serasi. Wonwoo menunduk, menutupi wajahnya yang mungkin memerah malu. Dalam hati Wonwoo merutuk kenapa dirinya menjadi lemah seperti ini. Kemana dinding tebal serta tameng alpha yang selama ini ia pertahankan. Namun tak bisa ia pungkiri bahwa ada bagian lain dari dirinya yang melolong senang.

'Tidak perlu malu.'

Wonwoo menoleh kesamping, terkejut. Di sebelahnya hanya ada Mingyu dengan wajah tenangnya berjalan dengan santai. Lagi-lagi pikirannya melambung entah kemana.

~•~

Keduanya berakhir di restoran mie sederhana dengan minuman manis serta mangkuk yang telah kosong. Wonwoo mulai mau membuka suara walaupun tidak banyak, setidaknya Mingyu sudah berusaha untuk mencairkan suasana. Sebenarnya Mingyu sedang mencari kalimat dan waktu yang tepat untuk memulai pembicaraan berikutnya. Hal yang ia sendiri sangat penasaran dan rasa ingin tahunya sangat besar untuk mencari jawaban.

"Wonwoo, kau percaya takdir?"

Yang lebih kecil mengangkat wajahnya. "Hm?"

"Yah semacam mate, ramalan, atau... ultimate alpha?" Ada nada ragu dalam suaranya.

"Aku pernah mendengar itu, aku membaca beberapa buku yang berkaitan dengan mate, alpha. Tapi entahlah, aku tidak terlalu yakin."

"Memang sulit untuk percaya tapi nyatanya golongan alpha dan omega memang ada." Mingyu memperhatikan ekspresi wajah Wonwoo yang lesu, mungkin dia memang tidak tertarik dengan hal ini dan semacamnya.

"Wonwoo, apa kau sudah bertemu dengan mate mu?"

Wajah lesu Wonwoo tiba-tiba berubah menjadi gelisah. Matanya melirik kesana-kemari, wajahnya juga kembali memerah. Alpha dalam diri Mingyu berjengit melihat sisi lain Wonwoo yang tanpa sadar empunya keluarkan. Gelengan pelan Wonwoo menjawab pertanyaan Mingyu.

"Aku bahkan tidak tahu apa mate ku benar-benar ada." Kekehan Wonwoo di akhir kalimatnya seperti pemberitahuan bahwa ia tidak begitu mengharapkan dan tidak ingin bergantung pada mate.

'Bagaimana kalau aku adalah mate mu?'

"Tidak mungkin."

Satu senyuman tipis terukir di wajah Mingyu. Wonwoo baru saja menjawab pertanyaan yang ia suarakan dalam hatinya tanpa sadar. Ini membawa Mingyu kepada kesimpulan yang belum tuntas. Masih ada beberapa hal yang harus ia buktikan sebelum yakin akan instingnya. Sebenarnya insting alpha itu sangat kuat, namun lain halnya karena Mingyu adalah sang ultimate alpha. Dia tidak bisa membeberkan identitas atau mengklaim matenya dengan sembarangan. Semuanya harus berjalan sesuai dengan apa yang telah ia perhitungkan. Terkadang keputusannya tidak tertebak, itulah yang membuat Mingyu seperti sosok yang misterius.

Saat matahari mulai terbenam barulah keduanya beranjak. Mingyu menawarkan diri untuk mengantar yang jelas ditolak oleh akal sehat Wonwoo. Karena jika mengikuti kata hatinya, Wonwoo tidak mungkin bisa menolak.

Selama perjalanan pulang, senyuman tak jua hilang di wajah porselen Wonwoo. Sepertinya Wonwoo terlalu senang sampai tidak menyadari bahwa ia hampir sampai ke tempat tinggalnya. Bangunan tempat tinggalnya sudah terlihat di depan, sebentar lagi ia akan sampai kalau saja tidak ada suara yang memanggil namanya. Wonwoo berbalik, matanya makin menyipit menegaskan siapa gerangan yang tengah menghampirinya.

"Jeonghan?"

Note: Mohon maaf lahir dan batin semuanya ☺️ semoga ibadah dan puasanya lancar bagi kalian yang mengerjakan aamiin....

Gimana kalian puasanya? Ceritain doooong

Enjoy the story guys, sorry for typos

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 18, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LOUP! | MeanieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang