Bab 2 : Dalam Bingkai Yang Sama

2.1K 206 10
                                    

Bab 2 : Dalam Bingkai Yang Sama





Pria itu tampak bersemangat pagi ini. Semalam dia tidur sangat nyenyak, delapan jam tanpa terbangun sama sekali. Dia mandi dengan cepat dan memilih pakaian dengan hati-hati berdasarkan warna keberuntungan hari ini.

Oh, untuk yang belum tau, dia sebenarnya tipe orang yang percaya pada hal-hal seperti jimat, warna keberuntungan dan semacamnya. Mew selalu mengecek warna keberuntungan setiap hari, jadi dia bisa memilih warna pakaian yang akan dipakainya berdasarkan ramalan itu dan menghindari untuk memakai pakaian dengan warna yang tidak baik. Dia juga selalu memakai cincin di ibu jari tangan kanannya, dia percaya itu bisa mengontrol emosinya.

Melangkah menuju dapur, dia melihat saudara perempuannya sedang membantu ibunya menyiapkan sarapan.

"Aw, apa kamu akan kembali casting hari ini? Ayo sarapan dulu."

"Aku hanya akan mengambil ini dan memakannya di mobil," Mew mengambil sepotong sandwich yang berisi daging asap serta sayuran segar buatan saudaranya lalu berjalan menghampiri ibunya yang masih berkutat dengan sup di panci. "Mae, aku berangkat dulu!" diciumnya pipi wanita itu.

Dengan senyum lembut, dia berkata "Semoga berhasil, nak!"

Tidak ada yang paling baik selain doa dari seorang Ibu, bukan?









Hari ini peserta casting tidak sebanyak kemarin. Ini adalah putaran kedua, yang artinya banyak diantara mereka yang sudah diseleksi.

Dia duduk dengan gugup menunggu. Para tim produksi terlihat sedang berdiskusi. Kemudian, dia akhirnya dipanggil.

"Mew Suppasit Jongcheveevat..." wanita berkaca mata itu terlihat seperti bergumam namun dengan suara yang cukup dapat di dengar. Pandangannya fokus terhadap lembaran kertas yang dipegangnya. Tiba-tiba saja dia mengangkat wajah, menatap Mew dengan serius.

"Kami ingin kamu mencoba dialog sebagai Tharn."

Salah satu staf memberikan sebuah lembar kertas pada Mew.

"Pelajari sebentar, kami ingin melihat kamu berakting dengan para peserta yang mengambil peran Type."

"Khub." [baik] Mew menatap serius lembar kertas yang dipegangnya. Ternyata itu berisi dialog dan narasi yang menjelaskan apa yang harus dia lakukan terhadap lawan mainnya.

'Baiklah, lakukan dengan baik. Kamu sudah pernah akting sebelumnya, jadi kamu harus membuktikan kalau kamu bisa melakukannya.'

Pria itu terus menekan dirinya sendiri untuk menghilangkan rasa gugup. Sampai akhirnya, salah satu staf mulai memanggil peserta yang berperan sebagai Type untuk beradu akting dengannya.





Gulf tampil lebih santai hari ini. Dia memakai kaos lengan panjang berwarna biru gelap dengan garis-garis vertikal. Gaya rambutnya juga terlihat lebih santai dari kemarin. Namun hari ini dia lebih gugup daripada kemarin. Karena hari ini dia datang sendiri tanpa temannya.

Casting hari ini berbeda dengan kemarin. Jika kemarin dia hanya melakukan akting sekali atau dua kali, hari ini dia harus melakukan berulang kali.

Tim produksi memintanya untuk beradu akting dengan setiap peserta yang mengambil peran sebagai Tharn.

Ini sudah yang kedelapan kali dia akting dan berharap agar cepat selesai. Tetapi dia tidak menyangka, saat staf memberitahunya masih ada satu lagi Tharn yang tersisa, Gulf tidak pernah berpikir bahwa itu dia.

Dia sedang berdiri di sana, menatap serius pada lembar kertas yang dipegangnya. Saat staf itu berbicara, saat itulah Mew mengangkat wajahnya dan menoleh. Untuk pertama kalinya, tatapan mata mereka bertemu.









MewGulf The SeriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang