00

102 49 7
                                    

"Dimana tempatnya? Aku tidak menemukannya. " Suara dengusan kesal terdengar. Dia adalah Anta, penyuka game.

"Aku mendadak lapar, nyari makanan dulu gimana? " Suara keroncongan perut terdengar sangat jelas, dia Galih penyuka makanan.

"Gak! pokoknya gak!! kita harus cari si Cheli!!!" Suara cempreng menyambut telinga, Anta dan Galih mengusap telinga nya berulang kali.

"T-tap"
"Gak, gak ada tapi tapian. "
"Aish, iya iya. " Galih terlihat menahan lapar, apalah daya nya, hari ini dia dan Anta menjadi babu untuk Bony.

Bony memimpin perjalanan, melihat sekitar yang tampak sangat kosong.
"Kau yakin? Percaya sama Om tadi? " Galih mengitari jalanan kosong ini, terlihat sudah lama ditinggalkan.

"Entahlah, Om tadi sedikit aneh. " Anta menyusul Bony, kalau begitu seharusnya mereka keluar saja sekarang.

"Setelah bawa Cheli pulang kita keluar, Lagi pula Galih juga yang nyuruh tanya ke Om tadi. " Bony sangat menyayangi Cheli, kucing nya itu.

"Kalau Cheli ngga ada? " Anta menggaruk kepala nya yang tidak gatal, frustasi. Dia menyesal ikut, kenapa dia ikut? Padahal game nya jauh lebih penting dari Cheli.

Bony menatap Anta dengan tajam, "Jangan mikir aneh-aneh dong! " Seru Bony, sebal.

"Kalau dikira, tempat ini aneh juga ya, " Benar, tempat ini sangat suram dan pengap.

"Iya, tapi gimana lagi, kita udah bikin peraturan buat jadi babu kan? " Galih menghela nafas, menyesal.
"A- apa itu!!!" Galih menunjuk sebuah menara yang sangat tinggi, sangking tingginya langit pun di tembus oleh menara.

"Jangan kesana dulu ih!!! " Bony berteriak dari jauh, tapi percuma Galih sudah memasuki menara itu, membuat Bony mendengus kesal.

"Si cheli gimana!!!!" Bony teriak histeris, anta yang ada disebelahnya menutup telinga rapat-rapat. "Bisa jadi di menara itu ada cheli!!" Teriak Galih dari kejauhan.

Anta yang tidak ingin kena marah bony langsung bergegas menyusul galih. Bony berdecak kesal lalu menyusul mereka berdua dengan wajah yang ia lipat.

"Hellow? " Galih membuka pintu menara itu. didalamnya terlihat sangat kusam, Anta dan bony terpana melihat isi menara itu.

Di sana ada banyak potion ex (didalam game) "Aku yang halusinasi apa ini emang potion ex di game yang sering Anta mainin? " Bony menyentuh potion itu. Potion itu bewarna sangat indah dan terang.

"Aneh, kenapa barang-barang yang sering aku temui di game ada disini?! " Anta mengambil potion itu lalu meminumnya.

Triiing..
Ctap..

Seketika muncul jendela game serta tulisan.

Bony dan Galih terheran-heran apa yang ada di depan mereka, dan tulisan apa itu.

Anta terkejut bukan main, "Kita, ada di sebuah game!" Anta menutup mulutnya tak percaya.

"Haah?!! Apa?!! " Ucap Bony dan Galih bersamaan.
"Tunggu, kau bisa bahasa ini? " Galih menunjuk jendela game. Sungguh itu bahasa yang baru Galih lihat.

"Bukannya sombong ya, tapi bahasa ini sangat mudah" Anta melebarkan senyumannya, bukankah dia terlihat seperti orang yang memang sombong?

"Jadi disini tertulis, Selamat datang pengguna baru, silahkan isi nama pengguna mu dan pilih karakter yang Anda sukai. " Jelas Anta.

Anta menuliskan nama karakter, dia menulis beberapa angka lalu mengkliknya

"Tunggu, kita disini cuma mau nyari cheli. " Bony menghentikan tangan Anta. Galih mengangguk setuju.

"Kita keluar aja dulu, disini pengap. " Galih mengangguk, setuju pada Bony.

"Jangan pergi dulu!! " Anta berseru, dia melangkahkan kaki nya maju lalu menyentuh pintu keluar.

Ctas..

Jari Anta lenyap satu, Bony berseru kaget dan Galih masih terdiam menolak percaya apa yang dia lihat. Padahal itu kenyataan, jari Anta hilang.

Anta meringis kesakitan lalu meminum potion itu segera, beberapa detik kemudian jarinya mulai tumbuh menjadi normal.

Triing..

Muncul jendela game lagi.

[Selama permainan berlangsung, tidak akan ada yang bisa keluar. ]

'Graaauurrr'

Suara monster menggema.

"Bagian pertama, hapuskan monster jatuhkan sang pengkhiat"

Dan permainan dimulai dari sekarang.

TOWER OF GAMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang