3

157 17 5
                                    

Happy Reading!

Jangan lupa click bintang!

________

AUTHOR POV's

Setelah Aaron memarkirkan mobilnya di pelataran parkir salah satu restaurant spanyol bintang lima tempatnya biasa makan, ia segera turun—begitu juga dengan Lyla yang masih saja memasang wajah masamnya. Bagaimana tidak, Aaron selalu saja berbuat semena-mena tanpa pernah memikirkan perasaan Lyla yang semakin hari semakin tertekan saja.

"Maaf sebelumnya, Sir. Tapi ada keperluan apa, ya, sampai anda mengajak saya untuk makan siang bersama—di restaurant bintang lima pula?" tanya Lyla yang sudah tidak tahan menahan mulutnya yang gatal ingin bertanya tentang hal itu sejak tadi.

"Memangnya kenapa? Kau keberatan?" jawab Aaron yang justru balik bertanya kepada Lyla.

"Sebenarnya iya, karena anda sudah mengacaukan rencana makan siang saya dengan teman baru saya." jawab Lyla dengan gumaman sangat pelan Aaron bahkan tidak dapat mendengar dengan jelas ucapan Lyla barusan.

"Apa?" tanya Aaron meminta Lyla untuk mengulangi ucapannya barusan karena ia tidak mendengar dengan jelas.

"Ah, tidak apa, Sir. Tidak ada apa-apa. Yasudah kalau begitu, ayo kita masuk, Sir. Saya sudah sangat lapar." jawab Lyla setelah tersadar dengan ucapannya barusan—untungsaja boss nya itu tidak mendengar apa yang ia ucapkan tadi.

Setelah mengatakan hal itu, Lyla langsung berjalan meninggalkan Aaron sendirian yang masih menatapnya dengan kedua alis terangkat—tidak paham dengan sikap Lyla yang sangat ajaib itu. Pada detik berikutnya, Aaron sudah menyusul Lyla yang berada cukup jauh darinya.

"Kau mau pesan apa, Leils?" tanya Aaron Saat pelayan sudah memberikan buku menu padanya dan pada Lyla.

Namun Saat sedang membaca daftar menu, mata Lyla membelalak ketika melihat harga-harga makanan yang menurutnya sangat tidak masuk akal itu. Bagaimana tidak, satu porsi makanan yang isinya sangat sedikit itu bisa dibandrol dengan harga $1,200—sangat membuang-buang uang.

Jika saja yang mentraktirnya di sini adalah teman baiknya, maka Lyla akan berpikir dua kali untuk tidak memilih makanan yang mahal. Tapi karena Saat ini Aaron yang mengajaknya makan di sini, Lyla tidak akan berpikir dua kali untuk memesan makanan-makanan dengan harga yang paling mahal.

"Biar saja, biar tau rasa dan kapok untuk mengajak aku pergi makan bersamanya lagi." batin Lyla tersenyum jahat.

Dan benar saja, Lyla memesan tiga porsi makanan dengan harga paling mahal ditambah dengan anggur termahal yang ada di sana yang sukses membuat Aaron geleng-geleng kepala dan tertawa kecil saat mendengar pesanan Lyla. Namun Aaron sama sekali tidak protes ataupun membatalkan pesanan Lyla, Aaron justru menyuruh Lyla untuk menambah pesanannya.

"Hanya itu saja? Kau yakin tidak ingin tambah yang lainnya?" tanya Aaron yang diiringi dengan tawa kecilnya.

Sedangkan Lyla yang awalnya tersenyum senang karena ia kira rencananya untuk mengerjai Aaron akan berhasil—langsung memudarkan senyumnya saat mendengar penuturan Aaron yang ternyata justru menyuruhnya untuk menambah pesanannya. Rencananya gagal.

"HA! Total pesananku saja sudah lebih dari $4,260, dan dia masih menyuruhku untuk menambah pesanan?! Se kaya apa pria ini!?" batin Lyla yang tidak habis pikir dengan kehidupan Aaron.

"Tidak usah, Sir. Saya rasa itu sudah cukup. Saya khawatir jika uang anda

tidak cukup untuk membayar tagihannya." jawab Lyla yang berniat untuk mempermalukan Aaron di hadapan pelayan yang masih berdiri di samping mereka.

BAD LUCK 'CAUSE THE BAD BOSSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang