eps5

2K 360 92
                                    

Pagi hari ibu Soraya menggoreng nasi untuk sarapan anak tampan nya. Sang suami sudah berangkat ke restaurant nya pagi² sekali..

Ibu soraya melangkahkan kaki menaiki gunung. Kaga lah anjir, maksudnya menaiki anak tangga menuju kamar anak nya.

"Arthur.." *tok tok tok* panggil nya dengan suara lembut seraya mengetuk pintu.

"Nak bangun nak... sekolah!" Teriak nya ,namun tak ada jawaban dari sang anak.

"Arthur... bangun sayang!! Udah pagi!!!" Teriak nya sekali lagi, dan tidak ada jawaban. Ia hendak membuka pintu, namun pintu nya terkunci.

"ARTHUR!!!! KEBAKARAN!!!!!" teriak nya mencoba untuk berbohong. Namun tak kunjung di buka juga.

Karena merasa cemas Soraya hendak mendobrak pintu, namun di saat Soraya hendak mengahantamkan tubuh nya ke pintu saat itu juga Arthur membuka pintu.

*bruk* sang ibu jatuh terbengkalai lebai.

Arthur celingak celinguk melihat ibunya yang tersungkur.

Biadab beut punya anak batin Soraya.

"Mama ngapain?" Tanya nya dengan wajah polos.

"Mama ngepel lantai nak haha.. MAMA JATOH!" jawab Soraya kesal di akhir kalimat.

"Oh.." respon Arthur yang begitu menyebalkan.

Soraya berdiri "kamu ni mama teriak² manggil daritadi emang gak denger!?" Tanya nya.

"Bukan nya gak denger, aku tadi males jawab aja" jawab nya masih dengan wajah polos.

Soraya mencubit kedua pipi anak nya karena kesal, namun karena ekpresi anak nya masih sama saja akhirnya ia melepaskan nya.

"Yaudah turun sarapan terus berangkat sekolah!" Perintah ibu Soraya.

"Oke" jawab Arthur datar.

*buk Soraya istighfar 3 kali*

>>>

Hayden tengah bermain ponsel sambil menggoyangkan kaki nya yang di atas meja makan besar. Semua sarapan mewah dan lengkap tidak membuat nya berselera

"Hayden! Kok masih disini? Cepetan berangkat sekolah! Udah jam berapa ini!" Teriak Ibu Jenita sambil menuruni tangga.

"Bosen banget di sekolah mom!" Jawab Hayden tanpa memandang mommy nya.

"Nanti Mommy kirim arcade permainan di sekolah biar kamu gak bosen" ucap Mommy nya sambil mengibaskan kipas.

"Hm hm oke²" jawab Hayden yang masih sibuk dengan ponsel nya.

Ibu Jenita menghampiri anak nya lalu memukul kaki anak nya dengan kipas.

"a4AawwHhh!!" Teriak Hayden kesakitan

"Yang sopan!" Marah ibu Jenita sambil berkacak pinggang, Hayden lalu menurunkan kaki nya sambil memanyunkan bibir.

"Loh kok di turunin kaki nya?" Tanya mommy nya.

"Lah kata mommy yang sopan?" Hayden bingung.

"Maksud mommy kamu kalo lagi ngomong sama mommy harus liat wajah mommy dong... bukan masalah kaki kamu di atas meja.. ayo naikin lagi" ujar Mommy Jenita sambil berkipas

Hayden tersenyum nakal mendengar perkataan mommy Jenita yang mengajarinya tidak ber akhlaq.

Ia mengangkat kaki nya ke atas meja kembali.

Komplek WaijiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang