eps 4 (perbedaan makan malam)

2.8K 456 86
                                    

Meja makan yang penuh dengan makanan lezat dan bervariasi, siapa lagi kalau bukan keluarga Yohan.. karna dia seorang chef, istrinya? Jangan di tanya... mengiris bawang saja matanya terpejam menangis bombay.

"Ma, papa tadi dapet pelanggan caaaannntiiikk banget" kata Yohan dengan nada hiperbola.

Lirikan tajam Soraya menusuknya hingga ia tersadar dan diam.

"Gak ada yang lebih cantik dari mama.. gak ada!!" Jelas Soraya tidak terima.

"Iya... mama wanita paling cantik di dunia... " jawab Yohan dengan senyuman palsu karna takut. Soraya membalas senyuman nya.

Sedangkan Arthur sama sekali tidak peduli dengan percakapan orang tua nya.

"Makan yang banyak sayang.." kata Soraya dengan senyum manis, sambil memberi lauk rendang sapi di atas piring Arthur.

"Kamu kok makan nya gak berselera gitu?" Tanya papa nya.

"Mulai hari ini Arthur gak di bolehin menggambar sama guru" ucap Arthur dengan nada sedih.

"Loh kenapa? Kamu ngapain emang nya? Coba cerita" Tanya mama nya.

"Guru nya kan nyuruh gambar dengan estetik terus nyuruh di tampal ke mading" jelas Arthur

"Terus?" tanya papa nya.

"Ya Arthur lewat ruangan wakepsek terus liat pak wakepsek tidur dikursi ruangan nya" jawab nya

"Terus?" Tanya mama nya.

Terus yok mundur.....

Engga ding.

"Ya Arthur gambar aja muka wakepsek sampe iler² nya yang terlihat estetik pun Arthur gambar , terus Arthur pajang deh di mading....eh malah Arthur di marahin"

Soraya tertawa ngikik layak nya kunti tak tahan mendengar cerita Arthur. Atau mungkin kadar humor nya yang sangat receh.

"EMOSI GW ANJIM, UDAH NAHAN²..."
Geram pak Yohan mendengar cerita anak nya yang sangat tidak berbobot,tidak bermanfaat,dan tidak ada faedah nya.

"Aku tidak salah kan?" - Arthur.

☆☆☆

Ruang makan keluarga Zhultan kali ini di tepi pantai,terdengar ombak yang menyejukan.

Kaga lah anjim lebay amat,makan di tepi kolam renang maksud nya.

Lilin² di tengah² meja menambah kesan mewah dan megah, berdiri beberapa maid di samping kiri dan kanan.
Steik tinderloin yang begitu mahAALL menghiasi piring² cemerling ibu Jenita .

"Mom tau gak, hari ini di sekolah hari paling menyebalkan" ucap Hayden, curcol cerita nya.

Buk Jenita yang tengah memotong steik dengan anggun dan penuh kesongongan pun menatap nya.

"Kenapa lagi?" Tanya nya, seperti merasa sudah mendengar Hayden berkali-kali bercerita dengan pengalaman yang sama.

"Kamu ini semua nya menyebalkan, terus yang gak menyebalkan itu apa?" Tanya Daddy Mino yang masih mengenakan jaz kantor.

"Semua nya nyebelin termasuk Daddy" ceplos Hayden.

Hampir saja pisau untuk memotong daging terlempar di wajah Hayden, namun Mino menahan emosi nya, karena Jenita menatap nya tajam bak silet.

"Jadi tuh gini, kan di kelas Hayden ada anak baru,cewe.. songong nya minta ampun,gak takut sama Hayden.. Padahal Hayden udah peringatin kalo Hayden ini anak penyumbang terbanyak di sekolah, numpahin eskrim bukan nya minta maaf sambil sujud malah di tambahin eskrim nya" cerita Hayden panjang lebar.

Komplek WaijiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang