Bagian XVIII

7.2K 806 36
                                    

Typo itu manusiawi~

Author pov

"Jadi bagaimana kata dokter?" Tanya Haechan penasaran

"Sebenarnya ada apa? Dan mengapa aku bisa disini?" Tanya Jaemin bingung

Perihal nya terakhir dia ingat dia ada di toilet sambil menangis, tapi mengapa dia sekarang ada di sini?

Jika dia tanya siapa yang membawanya sudah pasti mereka

"Haah" Helaan nafas pasrah Mark

"Apa kau tau jika kau hanya mempunyai 1 ginjal? " Tanya Mark berhati hati

Deg

"Y-ya aku tahu" Jawab Jaemin gugup

"Aku ingin bertanya, dan ini cukup sensitif bisa kah?"

"A-apa yang ingin kau tanyakan? " Jaemin bertambah gugup karena suasana yang mencekam di dalam kamar tersebut

"Apakah ini dari lahir atau kau memang sengaja mendonorkan atau lebih tepatnya menjual ginjalmu? " Tanya Mark dengan sangat penasaran

Jeni, Jisung dan, Haechan langsung menoleh ke Jaemin dengan penasaran sebenarnya itu juga ingin di tanyakan Haechan

"Haaah... Apa alasanku untuk memberitahu kalian? Bukan maksutku lancang karena tidak menghargai kalian. Tapi bukankah kalian orang baru dalam hidupku" Jawab Jaemin karena dia merasa takut kejadian yang dulu terulang kembali

Hening

Mereka berempat langsung terdiam, perkataan Jaemin barusan benar mereka hanya orang baru dalam hidupnya, oke pengecualian untuk Haechan dan Jisung tapi tetap saja kan setelah lama pergi dan mereka baru tahu ke benaranya sekarang dan pengecualian lagi kepada Jisung yang belum mengetahui apa apa.

"Aku rasa yang dikatakan Jaemin hyung benar, kita hanya orang baru dalam dalam hidup nya" Jawaban Jisung cukup membuat Jaemin sakit dan ingin berkteriak bahwa dia adalah adiknya bukan orang baru atau sebagainya

Haechan yang mendengar jawaban Jisung langsung menoleh kepada Jaemin yang terlihat sedang menahan air matanya

"Bisa kah kalian keluar, Aku ingin berbicara pada Jaemin berdua" Ucap Jeno yang sedari tadi diam mengamati situasi

🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟

"Nana" Panggil Jeno lembut

"Ya?"

"Apakah kalian baik?"

"Tentu aku merawat mereka dengan baik dan ibu juga merasa senang karena selama aku tak di rumah dia tidak akan merasa kesepian "

"Kapan kau bisa mengajakku ke bertemu
Dengan mereka berdua? Dan ya aku ingin melihat keadaan ibumu" Tanya Jeno pada Jaemin

Asal kalian tau hanya dengan Jaemin Jeno mau berbicara panjang lebar seperti itu, sama Mark saja sangat singkat apalagi dengan Renjun.

"Kau bisa melihat mereka kapan saja, tidak usah menunggu aku" Balas Jaemin lembut

"Oh baiklah, apa kau tak lapar? " Tanya Jeno lagi

"Hmm sepertinya" Jawab Jaemin malu malu

"Kau ingin bibimbap ini? "

Jaemin menganggukan kepalanya

"Sekarang buka mulut mu Aaaaaa" Jeno ingin menyuapi Jaemin

Jaemin hanya melihat tangan Jeno yang memegang bibimbap

"Aku bisa memakannya sendiri, kemarikan sumpit nya"

"Tidak kau masih sakit" Tolak Jeno

"Ayolah, hanya ginjalku yang bermasalah bukan tanganku" Bujuk Jaemin lagi agar Jeno memberikan sumpit nya

"Tetap saja buka mulut mu, kali ini tak ada penolakan" Jeno masih bersikeras untuk menyuapi Jaemin

Jaemin hanya bisa mengelak nafas kasar karena perlakuan Jeno

Tidak tau saja mereka jika ditontoni oleh makhluk yang berada di luar kamar

"Hyung Haechan niee lapar" Ujar Haechan dengan aegyo mematikan nya

"Ayo ke kantin" Ajak Mark

"Ouh, seperti nya aku harus menelepon Chenle"




Hai Via in here kangen tidak?
Gak nyangka udah 2k aja vote nya maksi banyak yang sering sering ngevote

Jangan lupa vote and coment

Follow akun nya jugak

Bye bye bye

Hey I Love You   ~NominTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang