HAPPY READING:)
"Menjauh atau kau akan terbakar Aneska."
~Romeo~
Gadis itu menatap bangunan di hadapannya, kakinya jenjangnya turun dari motor, sejenak ia meringis saat telapak kakinya kembali menapaki aspal jalan yang kali ini jauh lebih kasar. Mendengar ringisan gadis di sebelah membuat pria itu tersadar.
"Kakimu terluka, Nona?" tanya Romeo, Aneska mengangguk jujur. Romeo menggendong gadis itu ala bridal style.
"Ap--hei! Aku masih bisa berjalan." kaget Aneska.
"Ya aku bisa melihatnya." jawab Romeo sarkas tanpa mau menurunkan gadis itu. Masih bisa berjalan katanya? Baru berdiri saja gadis itu sudah kesakitan, apalagi melangkah.
"Sungguh, aku masih bisa berjalan!" mohon Aneska keras kepala, sungguh dengan posisi sedekat ini Aneska begitu gugup, aroma tubuh pria itu memenuhi indra penciumannya.
"Diam dan jangan banyak bicara, atau aku akan menjatuhkan mu sekarang juga!" ancam Romeo membuat Aneska bungkam.
Pria itu membawa Aneska masuk, bangunan tua itu nampak menakutkan karena kumuh dan tak terawat.
Namun saat memasuki sebuah pintu, pikiran Aneska langsung berganti menjadi takjub. Matanya disuguhi ruangan luas nan mewah dengan sofa panjang abu-abu, dan sebuah meja. Tak lupa karpet bulu berwarna senada di bawahnya. Di dinding ruangan itu penuh dengan lukisan abstrak di atas canvas putih yang dominan bertinta hitam dan abu-abu.
KAMU SEDANG MEMBACA
CRIMINAL
RomanceAneska Steward, keluarganya terlilit hutang hingga dirinya di paksa oleh sang ibu agar mau bertunangan dengan Putra tunggal keluarga kaya raya bernama Louis Peterson. Merendahkan dan bertindak kasar pada Aneska adalah kesenangan tersendiri bagi seor...