3.I'm Sorry

394 38 24
                                    

Happy reading:)

Seorang wanita duduk di kursi meja makan sambil menopang dagu memperhatikan pria yang dengan gesit memotong wortel dan brokoli

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seorang wanita duduk di kursi meja makan sambil menopang dagu memperhatikan pria yang dengan gesit memotong wortel dan brokoli. Pria yang hanya mengenakan apron itu nampak serius dalam kegiatannya, otot pada tubuh indahnya yang atletis terlihat terpahat sempurna. Dada bidangnya terlihat menggoda karena tidak sepenuhnya tertutup apron.
Seketika pikiran Aneska melayang pada kejadian semalam dimana dirinya bercinta dengan erotis dengan Romeo di ranjang pria itu. Romeo dengan perkasa memasukinya dan menghujam kewanitaannya dengan kasar. Tapi anehnya, Aneska menyukainya.

Gadis gila!

Sentuhan pria itu begitu panas dan membakar gairahnya, Aneska sadar dirinya seolah lolos dari serangan buaya dan menyerahkan diri ke kandang singa. Aneska seperti tersihir oleh pesona criminal kelas kakap itu.

"Aku tidak suka sayur." wanita itu memberitahu sambil menetap ngeri pada brokoli yang sedang pria itu potong.

"Sayur sangat bagus untuk kesehatan." beri tahu Romeo tanpa menoleh. Aneska menggeleng tidak setuju, "Aku sering muntah saat memakannya."

"Itu bukan karena brokoli nya, tapi pengolahan masakannya yang tidak benar." timpalnya. Jika kalian berfikir mereka akan kaku dan canggung setelah bercinta tadi malam di pertemuan pertama mereka, maka kalian salah!.

"Kau menghina masakan ibuku?" tanya Aneska, barulah kini Romeo menatapnya.

"Ibu mu yang mana, yang ingin menjual mu atau--"

"Ya kau benar, wanita sialan itu tidak pandai memasak. Tapi bagaimana lagi, kami tidak memiliki cukup uang untuk menyewa pembantu. Dan soal ibu kandung ku, dia sangat pandai memasak namun dia juga tidak suka sayur, karena itu dia sangat jarang memasaknya. Mungkin kebiasaan ku itu menurun darinya." jelas Aneska panjang lebar.

"Maksudmu kau tidak pernah makan sayur, dan sekalinya makan ibu tirimu yang tidak pandai memasak itu yang membuatnya?" Aneska mengangguk membuat Romeo tersenyum kecil.

"Akan ku buat kau menyukainya, Aneska." ucapnya penuh arti. Aneska tersenyum menggoda ke arah Romeo.

"Aku akan menyukai semua hal yang menyangkut dirimu, Romeo."

Pria yang hanya memakai celana panjang hitam itu mencengkram sendok sambil menatap tajam pada Aneska.

"Tease me into making me fuck you here."

Gadis yang hanya memakai kemeja putih milik Romeo itu tertawa geli. Tiga kancing atasnya di biarkan terbuka hingga memperlihatkan belahan payudaranya yang tidak tertutup bra. Gadis itu hanya memakai kemeja dan celana dalamnya.

"Baiklah Tuan Romeo, lanjutkan acara memasak mu karena Juliet mu ini sudah sangat lapar." ucap menggoda sambil tersenyum lebar menggigit bibir bawahnya.

Romeo mematikan api, lalu berjalan menghampiri Aneska sambil melepaskan apron di tubuhnya. Aneska menelan ludahnya susah payah kala melihat tubuh atletis itu kembali, Aneska mengingat kembali bagaimana dirinya memeluk tubuh itu, mencakar punggung lebar itu dan mencium leher serta dada berototnya. Memikirkannya membuat Aneska pening, oh betapa jalang nya dirinya kemarin malam.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 14 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

CRIMINALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang