My Drug

1.2K 120 16
                                    

Ada yang kangen gak?
Hehehehe

Happy Reading guyyssss
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Surai merah itu terlihat acak. Dengan kantung mata yang semakin lebar. Begitupun wajah tampannya terlihat kusut. Seperti tak terawat padahal ia adalah pimpinan yang paling di segani di seluruh kotanya. Perawatan apapun ia bisa lakukan dengan jentikan jari. Tapi sayang... bukan itu masalahnya.

Masalah sederhana yang mengganggu hidupnya. Insomnia. Hanya gadis itu yang bisa mengobatinya. Dan sayangnya lagi, tak ada satu kesempatan pun yang bisa membuatnya bertemu dengan gadis itu. Gadis dengan mata indah yang terjebak di kubangan lumpur. Ia menganggapnya seperti itu. Dan menyadari satu hal yang membuatnya semakin mencengkeram kuat jemarinya. Ialah. Pengganggu di balik usahanya. Uchiha Sasuke. "Ck! Rasanya aneh dia memesan orang yang sama berulang kali!".

Ting.

Suara dentingan pesan membuatnya tersadar dan segera membukannya. Membaca isi pesan yang menyatakan, alamat tempat tinggal gadis yang ia cari. "Mungkin aku harus menemuinya langsung!"
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Sementara itu di tengah kota. Tepatnya di sebuah mobil, dua yang terlihat sejoli itu tampak sedang adu mulut.

"Kau tak perlu mengantarku sampai ke rumahku!"

"Kenapa!"

"Ck!" Berdecih dengan raut wajah semakin menekuk. "Aku bisa pulang sendiri!".

"Aku tahu...!"

"Lalu kenapa kau tetap memaksa!". Berpaling dengan pandangan keluar jendela. Rasanya AC dalam mobil tak mampu mendinginkan isi kepalanya. Apalagi hatinya yang terus tersulut emosi. Bagaimana tidak! Ia dibuat bahagia dan sedih dalam waktu sekejap. Bukannya beberapa menit lalu ia tengah menikmati hidangan langka dengan gratis. Namun tak menunggu lama sang dewa uangya kembali membuatnya merasa jengkel. Dimana ia menemukan akunnya Off secara otomatis. "Dasar mulut sampah!"

"Apa kau bilang!" Jelas ia mendengarkan kalimat sang gadis. Dan itu cukup membuat angannya terusik. "Bisakah kau berhenti mengeluh, Hinata!". Pandangannya pun semakin tajam. "Telingaku panas mendengarnya!"

Dan kalimat terakhir sang pria membuat sang wanita cengo di buatnya. "Kalau begitu turunkan aku disini!"

"Tidak bisa!" Sengaja ia naikkan kecepatan mobilnya. "Aku akan tetap mengantarmu sampai ke apartemen kamu!"

"Tapi aku menolaknya!"

"Dan aku tidak menerima penolakan darimu! ". Setidaknya sampai ia merasa aman. Memastikan sang gadis pujaan hati tak melayani lelaki lain.

Hinata menahan nafas. Menahan segala amarah yang di lakukan sang pria. 'Dasar aneh! Sinting!'. Membatin dengan bibir yang terkatup rapat. 'Mau bicara apapun aku tetap salah! Dan harus patuh padanya! Oh Kamisama kenapa dia melakukan ini padaku!'.

Dan beberapa menit pun berlalu. Hingga mereka tiba di apartemen lusuh di sudut kota Konoha.

Klek!

Sang gadis tengah membuka pintu mobil dengan kasar. "Terimakasih!".

Satu kalimat yang membuat bibir sang pria sedikit melengkung. Ingin rasanya ia mengatakan sesuatu namun sayang, sang wanita terlebih dulu pergi begitu saja.

Brugh!

Bahkan suara pintu mobilnya tertutup nyaring. Seakan bisa menyalurkan rasa kemarahan yang pemegang pintu. Dan ia pun hanya bisa memandang jauh sang wanita. Memasuki Apartemen sampai pada ujung matanya menemukan sebuah mobil yang sangat di kenalinya.

Night ButterflyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang