Supot mengotak- atik letak- letak kabel di mesin. Dan dia merasa bangga serta puas, ketika melakukan itu. Kemudian dia mendekati seorang wanita yang duduk di kursi percobaan.
Supot berlutut di hadapan wanita itu dan tersenyum lembut.
“Jika aku punya cincin hari ini, aku akan melamar mu.”
Katanya dengan sikap manis.
“Jika kamu mau melamar, cincin saja tidak cukup.”
Balas si wanita sambil tersenyum juga.
“Bagaimana dengan seluruh dunia?”
Tanya Supot.
Mendengar itu, si wanita tertawa senang.
“Itu lebih baik.”
Seorang pria berkacamata kemudian datang. Dia membenarkan letak kabel yang sebelumnya Supot otak- atik. Melihat itu, Supot pun menjauhi si wanita dan mendekatinya.
“Apa sudah siap?”
Dengan tajam, si pria menatap Supot. Lalu dia menyalakan mesin yang ada. Dan si wanita yang duduk di kursi percobaan mulai berteriak histeris seolah kesakitan. Dan si pria merasa tidak tega.
“Aku berharap ini segera berakhir.”
“Tidak, ini bukan akhirnya. Ini permulaan.”
Kata Supot dengan senang dan bangga.
◌⑅●♡⋆♡⋆♡●⑅◌
Tahun Ajaran Baru. Time menemukan lencana milik Kelas Berbakat di lapangan sekolah. Dan melihat lencana tersebut, dia merasa sangat bersemangat.
“Setiap orang pasti tahu mengapa ini adalah sekolah terbaik. Luar biasa dalam akademik, memenangkan banyak kompentisi nasional, dan beberapa alumni menjadi tokoh penting. Namun satu hal yang membuat tempat ini berbeda adalah sistem unik nya."
Kata Time, berbicara di atas podium sebagai perwakilan murid- murid baru.
“Beberapa mungkin melihat ini sebagai ketidaksetaraan. Tapi untukku, ketidaksetaraan adalah ketika kita hidup dan mati seperti ketika kita dilahirkan. Namun sistem sekolah ini menstimulasi kita untuk terus berkembang. Ini memberi kita kesempatan untuk berjuang menuju hal- hal yang lebih baik. Jadi ini bukan ketidaksetaraan.”
Kata Time dengan penuh kepercayaan diri dan kebanggaan.
Setelah acara penyambutan murid baru selesai. Dua teman Time, memuji Time, karena Time berhasil mendapatkan kesempatan untuk berbicara di depan seluruh sekolah dan juga mendapatkan pujian. Tapi Time mengabaikan mereka berdua serta bersikap ketus juga. Mungkin karena mereka berdua memiliki peringkat yang rendah.
Motto sekolah adalah Ad Astra Sapientiam. Time percaya bahwa motto itu akan membantunya menemukan jalan keluar untuk setiap rintangan yang di hadapi nya. Dan ketika melihat motto itu di tulis di mading, dia merasa sangat bersemangat.
Didalam kelas. Grace datang dan duduk disamping Time. Dengan ramah, Time menyapanya serta memperkenalkan diri nya. Dan Grace merespon dengan sikap cuek sambil sibuk memakai lip balm di bibirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Gifted Graduation (END)
De TodoDua tahun telah berlalu dan tahun ajaran baru dimulai lagi. Bersamanya datang kebangkitan program Berbakat, dan ancaman tersembunyi dari Kementerian yang dipimpin oleh Darin, seorang guru baru. Dipenuhi dengan bahaya dan lebih banyak komplikasi...