💀: Dilema

94 24 0
                                    

💀 P S Y C O P A T H 💀

Pendaftaran CALON PENDAMPING hanya tinggal 1 minggu lagi, namun Sejeong masih binggung dengan pilihan nya. Mau mendaftarkan namun pekerjaan nya yang jadi korban, ingin menolak tapi nyatanya harga dirinya jatuh akibat julukan Perawan Tua. Huhhh rasanya Sejeong ingin terbang saja.

" Kalian udah baca belum berita minggu lalu? " Tanya seseorang, yang akan membuka forum gosip dadakan

"Sudah sudah dan aku sangat ingin sekali ikut! "

"Aku juga! Namun sayangnya aku harus berhenti bekerja nanti" Sedih nya

Teman yang di samping nya pun mengelus bahunya " Gwenchana! kamu daftar aja dulu nanti jika terpilih kamu bisa mengundurkan diri, beres bukan? Lagian juga hidupmu akan di tanggung oleh suami kelak" Sarannya

Sejeong yang tidak sengaja menguping pun mendadak mendapatkan sebuah Jalan. Saat ia ingin kembali ke ruangan nya tiba-tiba

"Younjung apakah kamu tidak takut? Kan kita semua gatau dia orangnya seperti apa! Kalau nanti kamu di siksa gimana? " Sejeong merupakan orang yang gampang terpengaruhi oleh berita negatif seperti itu, ia pun jadi ingin mengurungkan niatannya. Namun lagi lagi kata kata SIALAN itu terngiang di kepala Sejeong

"Ah sudah lah! Yang penting daftar saja dulu, masalah omongan negatif tadi urusan belakang" Ia pun bergegas ke masuk ke dalam ruangan nya dan membaca secara detail formulir pendaftaran itu.

💀 _________________ 💀

Malamnya Sejeong pulang ke apart nya dengan keadaan rambut yang acak acakan

Flashback on

"Oke semua nya sudah, nama foto dan Syarat lainnya sudah. Tinggal klik " Ocehan Sejeong terdengar di dalam ruangan kedap suara itu.

Ia bolak balik mengebor mouse berwarna hitam itu kesana kemari.

"Kirim tidak kirim tidak kirim tidak " Ia benar benar sangat frustasi, bahkan ingin mengirim kan formulir ini saja lebih susah daripada mengirim kan surat CV.

Sebelah tangan nya ia gunakan untuk memijat kepalanya dan sisanya memegang mouse dan tanpa sengaja

Klik....

Tangan nya tanpa sengaja mengklik mouse dan mengirimkan formulir itu. Sejeong yang tanpa sadar sudah mengirim nya pun tak henti hentinya meruntuki nasibnya setelah itu. Ia juga terus terusan mencancel namun hasilnya nihil karena formulir itu hanya sekali isi dan tidak bisa di batalkan

" HUWAAAA BODOHNYA DIRI MU SEJEONG-AHHHHH" Sejeong berteriak di dalamnya, memang ruangan nya kedap suara namun dinding pembatasnya merupakan kaca transparan. Otomatis orang di luar bisa melihat tingkahnya.


"Shut... Ada apa dengan Sejeong unnie? " Bisiknya

"Aku pun juga tidak tahu Sohye-ssi"

"Wah dia sedang gila ya? " Ucap Seungwoo sang guru dance

"Lah bukannya dia sudah gila ya? " Ucap Daniel tiba-tiba, ia merangkul Seungwoo

Lalu datang seorang perempuan yang tengah memakan es-krim strawberry " Yang ada kalian tuh yang gila! "

"Loh? Muncul dari mana kau Somi? " Kaget Seungwoo dan Daniel

"Dari kahyangan" Ucapnya sambil mengibaskan rambutnya ke arah kedua pria tersebut.

Balik ke kondisi Sejeong yang sedang dilema

"Apa aku pergi ke Canada saja ya? Bertemu dengan seungwan unnie? Ahhhㅡ jangan jangan bisa habis aku di marahi oleh Jaehyung Oppa" Jaehyung merupakan Abang kandung Sejeong dan Seungwan sendiri merupakan istri dari abangnya tersebut.

"Aishhh mati lah kau Sejeong" Ia meruntuki dirinya sendiri

"Aku harus apa? Harus apa? Semoga saja aku di tolak" Ucap nya sambil menjambak-jambak rambutnya.

Sepulang dari kantor Sejeong tidak langsung pulang melainkan ia mampir dulu di sebuah kedai kecil yang menjual tobboki dan soju

"Ahjumma! Teobokki pedas 1 dan dua botol soju, Juseyoo" Kemudian ahjumma penjual itu pun datang membawa pesanan Sejeong.

Ia begitu lahap memakan kue beras nya itu " Akhhhhh" Ia berseru saat rasa pahit, panas dan segar air tersebut mengalir di kerongkongan nya.

"Hahhhh sedih sekali kamu Sejeong-ah~ Pergi bekerja sendiri, pulang sendiri bahkan kamu juga minum minum sendiri" Rancau Sejeong yang mulai mabuk.

"Ahjumma ini uangnya aku ketakutan di meja, kembalian nya ambil saja untuk ahjumma! " Setelah berkata seperti itu Sejeong pun berjalan sempoyongan dan ia sedang mencari Taxi. Kenapa tidak naik bus saja? Alasannya ia bisa bisa salah naik bus dalam keadaan mabuk seperti ini.

"Ahjussi! Ke apartemen RedHold !"

Flashback off



Untung saja di sepanjang perjalanan menuju kamarnya ia tidak muntah. Bahkan sekarang saja ia belum Menganti bajunya dan juga belum menghapus make up nya, masalah besok pagi bakalan iritasiㅡ biarlah urusan besok pikir Sejeong

"Hahhhhhㅡ semoga saja hari hari ku akan baik baik saja kedepan nya" Harap Sejeong sebelum ia terlelap



💀 P S Y C O P A T H 💀

 Psychopath choTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang